Aku letakkan sandal dengan rapi. Tepatnya di depan ruang kesekretariatan ormawa kami berkumpul hanya ada beberapa orang.
"Assalamualaikum.." ucapku
"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakaatuh," jawab mereka kompak
Aku segera mengambil tempat yang nyaman. Kupilih tempat didekat tiang bangunan agar bisa sekedar menyandar.
"Nah.. itu Aliya kak."
"Iya?" Jawabku spontan merasa terpanggil.
Ketika kuangkat pandanganku yang sedari tadi sibuk merapikan tempat duduk.
Deg!
Kakak itu..
Ternyata dikumpulan seperti ini pun kakak itu hadir diantara kami.
Ada hubungan apa kakak tersebut dengan kumpulan ini?
"Oh.. kamu yang namanya Aliya.." tuturnya
Dih, kakaknya pura-pura gak kenal
"Hehe.. iya kak" ucapku sambil menyeringai, Aneh.
Jadi ketularan pura-pura gak kenal
"Oh ya, kenalin nama kakak M Ghazi Al-Farizi."
Udah tahu kak.. menimpali dalam hati
Oh ya, kan pura-pura gak kenal
"Kamu.. si Aktifis grup itu kan haha"
Gila sih, mulai SKSD alias sok kenal dan sok dekat
Aku hanya bisa menyeringai kuda.
"Haha.. bener tuh kak, dia emang aktifis grup," Alma ikut menimpali
Jadi, dulu aku pernah dijuluki sebagai aktifis grup. Namanya juga aktifis berarti yang paling aktif namun di grup WhatsApp.
Sebenarnya bukan karena gak ada kerjaan buat ngeramaikan grup. Cuman aku orangnya gak enakan. Jadi kalau ada yang chat atau bertanya sesuatu di grup. Suka ngebayangin "Gimana kalau aku jadi dia, nanya tapi gak ada yang jawab kan kasian." Jadi meskipun gak bisa membantu cukup balas "kurang tahu, mungkin, bisa jadi, coba tanya anu." Mungkin bisa membuatnya merasa dipedulikan atau kalau bahasa gaulnya gak dikacangin.
"Ish.. masa lalu itu jangan diungkit."
"Kakak tuh pemerhati sejati kalian para maba."
Pemerhati sejati.. katanya
"Alma, sebenarnya kita mau kumpulan atau mau ngeledekin aku," bisikku
"Hehe"
"Kak, langsung aja ke inti kasian Iyay di pojokin haha."
"Ya sudah lupakan, sekedar penghangat. Jadi gini Iyay.. eh kok Iyay. Jadi gini Liya sebenarnya kakak mau ngajak Alma dan Liya berkolaborasi dalam karya kakak.. bla bla," tuturnya panjang lebar
"Gimana? Paham? Alma? Liya?"
"Paham kak."
"In sya allah paham."
"Baik, dicukupkan sekian aja kumpulannya. Udah lumayan sore juga. Alma nanti buatkan grup ya biar bisa saling komunikasi untuk teknis kedepannya."
"Baik kak."
***
MENUJU ASRAMA"Alma.. kenapa kakak itu ngajak aku?"
"Aku yang nyaranin sih hehe."
"Dih, kamu ya.. aku sebenarnya udah kenal sama kakak itu. Dulu pernah chatan juga tapi sekarang udah engga."
"Oalah.. ciee.. "
"Lah, malah bilang ciee dia.."
"Haha pengen ketawa aja, lucu sih kalian berdua haha tadi juga kak Ghazi bilang gitu tentang kamu."
"Hah? Cius? Bilang gimana?"
"Iya sama persis seperti yang kamu bilang kalau kak Ghazi sebenarnya udah tahu kamu."
"Terus tadi? Pura-pura gak kenal gitu?"
"Haha makanya aku nahan tawa tadi pengen ngatain haha."
"Aih, Ngapain coba." Sambil menepuk jidat.
"Haha.."
***
"Walhamdulillahirabbilaalamiin.. aamiin allahuma aamiin." Ucap akhir penutup Al-Matsurat petang.
"Silahkan kembali ke halaqohnya masing-masing!"
Halaqoh atau Liqo' diartikan sebagai pertemuan antara guru atau murobbi dengan binaannya atau mutarabbi. Namun maksud halaqoh disini yaitu Halaqoh tahfidz yang mana disana kami melakukan semacam setoran hafalan atau murajaah hafalan Al-Qur'an dengan beranggotakan biasanya 5 - 10 orang perkelompok.
Halaqoh Tahfidz menurutku merupakan keluarga ketiga setelah keluarga inti, keluarga asrama lalu keluarga halaqoh tahfidz. Tidak hanya setor murajaah pulang. Namun disini kita merasa memiliki mentor yang bisa ditanya ini itu atau bahkan untuk tempat curhat sekalipun. Terkadang kita diberi waktu untuk bercanda, saling bercerita dan berbagi pengalaman tentang banyak hal.
Satu persatu telah menyetorkan hafalannya. Hingga tiba giliranku.
"Aliya Yildiz Sayan."
"Saya kak."
"Silahkan.."
"A'udzubillah ... setor ... Shodaqollahuladzim.."
"Alhamdulillah.. udah beres halaqoh jangan dulu pulang ya. Ada yang mau kakak omongin sama kamu."
Hah? Ada apa lagi ini?
_________ bersambung
Alhamdulillah bisa kelar juga.
Maaf juga ya cuman sedikit-sedikit.
Namanya masih pemula masih susah nyari ide heheSemoga makin baik kedepannya.. Aamiin
Jangan lupa vote, comment and share 🤗
Terima kasih teman-teman yang masih setia dengan ceritaku ini hehe 🤩🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Ghazi
Teen Fiction🌺 COMPLETED🌺 Tak ada masa yang mampu kubiarkan berlalu begitu saja, semua berarti terutama tentang kamu, Ghazi. Kutulis 30 hari bersamamu karena kutahu seberapa pentingnya kamu untukku. Novel ini kuhadiahkan untukmu yang selalu hadir menemani hari...