Bakat itu bagian dari kehidupan
-Alfian Naufal D.🌿🌿🌿
"MAMAAA" teriak Rachel dari kamarnya.
Mamanya pun datang sambil berlari. Saking paniknya mendengar teriakan putrinya itu. "Kenapa Rachel?" tanya mamanya terburu-buru
"Id Card Rachel mana ma? Mama liat gak?" Rachel bertanya sambil mengobrak-ngabrik lemarinya.
"Kamu ini ya kebiasaan kalo habis makai barang tuh gak dikembaliin ditempatnya lagi. Awas kamu sini mama yang nyari. Awas kamu ya kalo mama ketemu mama bejek-bejek kamu," Mamanya menatap Rachel sinis.
Rachel yang ditatap seperti itu langsung merasakan bulu kuduknya berdiri, seperti ada aura-aura mistis di kamarnya ini.
"Nah kan ketemu. Sini kamu," kata mamanya. Karena Rachel cerdik jadi Rachel langsung keluar kamar dan berlari secepat mungkin menuruni tangga. Karena takut kena omelan mamanya.
"RACHEL JANGAN LARI NANTI JATOH," inilah mama Rachel, sekalipun mamanya sedang kesal dengan Rachel mamanya selalu memperhatikan Rachel.
"Kenapa lo Chel?" tanya kak Jessi saat melihat adiknya itu turun dari tangga sambil berlari. Saat ini Kak Jessi sedang duduk diruang makan bersama Papanya.
"Biasa kak," jawab Rachel cengengesan
"Rachel duduk, ayo makan," kata Papa Rachel. Sambil mengunyah makanannya.
Rachel pun segera duduk sesuai perintah Papanya. Rachel langsung mengambil nasi dan lauk pauk yang telah disediakan.
"Rachel selesai. Kak Jes yok berangkat,"
"Yaudah yok,"
"Assalamualaikum" kata Rachel dan Kak Jessi menyalami mama dan ayahnya.
"Id Card gue," Rachel menepuk jidatnya hampir saja Id Cardnya ketinggalan, sifat Rachel yang satu ini sangat sulit ditingalkan PELUPA. Rachel langsung berlari kedalam rumah
"Dasar Rachel," Kak Jessi yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala
"Kenapa Chel?" tanya Ayahnya
"Anu Pa. Mama mana ya? Id Card Rachel tadi dibawa mama. Rachel lupa ngambil,"
"Itu di dapur, lagi nyuci piring" tunjuk ayahnya.
"Kebiasaan, ini," mama Rachel memberikan Id Card anaknya itu sambil menatap Rachel dengan tatapan seperti ingin membunuhnya.
"Hehe, maaf ma," kata Rachel cekikikan sambil mencium pipi mamanya itu.
🌿🌿🌿
Sesampainya di sekolah. Rachel langsung menuju ruang OSIS sesuai yang diperintahkan Arif semalam saat sudah sampai sekolah langsung menuju ruang OSIS. Dan diberikan pengarahan sedikit oleh Arif.
Sebelum acara lomba dimulai. Semua siswa-siswi SMA permata dikumpulkan di lapangan. Dan Pak Sandi, selaku kepada sekolah memberi sambutan dan setelah itu lomba-lomba untuk memeriahkan acara ulang tahun pun diadakan.
Saat ini Rachel, Siska dan Bambang selaku panitia lomba Basket. Sedang menuju lapangan basket. Rachel memperhatikan lapangan basket yang telah ramai dengan siswa-siwi ini dengan teliti. Rachel jadi teringat dulu dia bersama Kak Jessi dan Sakti sering main basket bersama di lapangan dekat komplek perumahannya. Lebih tepatnya kak Jessi dan Sakti yang main basket. Rachel hanya duduk dipinggir lapangan menyaksikan mereka bermain basket. Karena Rachel memang kurang menguasai olahraga.
"Rachel, coba cek peserta yang ikut." Siska memberikan buku yang sudah ada daftar-daftar peserta kepada Rachel.
"Ha? Kak Naufal ikut Kak?" tanya Rachel alangkah terkejutnya.
"Yoi dia ngewakilin kelas 11 IPA 1, kelas gue," ucap Bambang bangga
"Yaiyalah Chel dia ikut kan dia kapten basket," kata Siska
"Kapten basket?" Rachel kebingungan.
Bambang dan Siska langsung tertawa sambil mengeleng-gelengkan kepalanya. Tidak menyangka kalau Rachel tidak tahu bahwa seorang Naufal adalah kapten basket. Sangat KUDET.
"Lo sekolah dimana sih selama ini Chel?. Sampai gak tau kalo Naufal kapten basket," kata Bambang sambil meredakan ketawanya.Dan ejekan itu hanya dibalas senyum tipis oleh Rachel.
🌿🌿🌿
Naufal, Azki, Rido, dan lainnya sedang berganti pakaian basket mereka di ruang ganti. Selesainya mereka berganti pakaian, mereka semua langsung menuju lapangan basket yang sudah dipenuhi siswa-siswi SMA Permata ini.
"Doi tu Fal," Azki menunjuk Rachel
"Pasti semangat ini mainnya, kan doi yang jadi panitianya," ejek yang lainnya
"Ahahaha, santai pasti kita menang. Basket tuh udah kaya jiwa gue. Gak mungkin kita kalah," kata Naufal menyombongkan diri
"Iya dah bos iya," jawab Azki sambil tertawa
🌿🌿🌿
Lomba basket pun tiba. Persaingan antar kelas pun terjadi. Banyak siswa-siswi yang menonton lomba basket ini, teriakan demi teriakan untuk memberikan semangat kepada teman-temannya yang mengikuti lomba basket terdengar bersahut-sahutan. Dan sekarang giliran kelas 11 IPS 1 melawan kelas 11 IPA 1, kelas Naufal.
Tatapan Rachel terfokus kepada Naufal yang sangat ahli mendrible, menshoot, dan melakukan gerakan-gerakan lainnya.
"pantes sih jadi kapten basket orang mainnya jago," kata Rachel membenarkan dalam hatinya.
"Ayo Fal"
"Naufal keren banget parah,"
"Keringetnya iss,"
"Rido keren banget,"
"Azki gila gila"
"Gila Nuafal,"
"Go Kak Naufal go"
Teriakan menyemangati Most Wanted yang sedang bertanding itu saling bersahut-sahutan.
Saat ingin menshut bola. Tiba-tiba Naufal kelihatan tidak bisa menjaga tubuhnya agar tetap seimbang. Dan
Brukk
Terdengar suara orang terjatuh
"NAUFAL" teriak histeris para siswa-siswi.
🌿🌿🌿
Hai guys apa kabar?
Gimana puasanya? Lancar?
Semoga aja lancar yak, wkwkJangan lupa vote & comment♡
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY IN MEMORIES
Teen FictionSemua orang pasti memiliki kenangan yang indah di masa lalunya. Sama seperti Clarissa Rachel Putri. Gadis cantik itu juga memiliki kenangan yang sangat indah di masa lalunya. Kenangan yang dibuatnya berdua bersama sahabat laki-lakinya yang sangat is...