Note: Dengerin lagu di mulmed ya!.
🌿🌿🌿
Orang-orang sudah melangkahkan kakinya ke luar makam. Hanya tersisa keluarga Sakti dan keluarga Rachel saja.
Rachel masih setia menatap makam Sakti dalam diam. Entahlah dia tak tau harus melakukan apa selaim diam.
"Rachel kita ke rumah Oma ya," bujuk Mamanya lagi. Karena dari tadi dia berusaha membujuk Rachel untuk meninggalkan pemakaman, tapi Rachel dengan kekeh masih ingin berada di sini.
Rachel menggeleng lemah sebagai jawaban. Dia tak mau pergi. Dia mau disini, bersama Sakti.
"Rachel kamu jangan kelamaan di sini, Sakti gak bakal ke mana-mana kok. Kamu bisa ke sini lagi besok. Kamu kan juga masih lama di Jakarta." Ibunda Sakti angkat bicara. Dia tahu kalau Rachel persis bagaimana perasaan Rachel saat ini., Tapi tak baik kalau Racgel terlalu lama disini, sebab dia baru sampai Jakarta, pasti tubuhnya sangat kelelahan.
"Iya sayang. Besok kalau kamu mau ke sini Mama antar."
"Tapi Rachel masih mau disini Ma, karena ini alasan Rachel buat ke Jakarta, Sakti," batinnya.
"Rachel," panggil Mamanya lagi.
Dengan berat hati Rachel menggangguk. Tanpa mengucapkan sepatah katapun dia langsung berdiri dan berjalan goyah keluar makam. Dia keluar dari makam meninggalkan hatinya yang masih stuck di pemakaman.
Sebagian orang yang masih ada disana menatap Rachel dengan pandangan seolah-olah mengatakan dia sangat tidak sopan. Tapi yang tau bagaimana keadaan Rachel saat ini, sangat memakluminya.
Orang tua Rachel dan Kak Jessi berpamitan dengan orang-orang disana, lalu dengan cepat menyusul Rachel menuju taxi yang menunggu mereka dari tadi.
Saat mereka masuk ke dalam taxi sudah tidak terdengar tangisan lagi. Hanya terdengar deru nafas yang tersenggal-senggal. Rachel ketiduran karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.
Taxi ini sudah ingin melaju, mesinnya pun sudah dinyalakan. Tiba-tiba terdengar ketukan dari luar jendala mobil.
Dengan cepat Mama Rachel membuka jendela itu dan terpampanglah wajah tampan yang pernah dilihatnya sebulan yang lalu, saat mengambil rapot Rachel. Ya! Kalian benar itu Naufal.
"Eh kasep. Kamu ada di sini juga? Ngapain?"
"Iya tante. Saya ada dipemakaman Sakti, kan Sakti sepupu saya Tan." Naufal menjawabnya sambil tersenyum tipis.
"Siapa Ma?" tanya Kak Jessi dari sisi lain mobil, karena dari tempat duduk Kak Jessi tidak bisa melihat wajah Naufal dengan jelas.
"Temen Rachel," jawab Mamanya.
"Clarissanya ada tante?" tanya Naufal.
"Ada. Tapi dia ketiduran, mungkin gara-gara kebanyakan nangis," jawab Mama Rachel.
Naufal mengerti akan hal itu. Tadi, dia melihat Rachel terus menerus menangisi sepupunya. Sebenarnya hatinya terasa perih melihat hal itu. Tapi dia sadar dia bukan siapa-siapanya Rachel. Dia hanya seseorang yang mencintai perempuan yang sama sekali tidak pernah melihat ke arahnya. Miris? Dia juga bingung mengapa tuhan menuliskan jalan takdir seperti ini kepadanya? Tapi sudahlah, itulah nasibnya.
"Yaudah kalau gitu. Saya titip ini buat Clarissa." Naufal memberikan kotak berwarna coklat ke arah Mama Rachel.
"Apa ini Fal?" tanya Mama Rachel.
"Saya kurang tau isinya apa Tan. Itu titipan dari Sakti Tan."
Dia tidak bohong, dia berkata jujur. Dia memang tidak tau apa isinya, dia hanya diberi amanat kenapa Sakti untuk memberikan kotak itu. Soal isi? Cukup Rachel saja yang tau.
"Oh ya sudah deh."
"Ya sudah kalau begitu saya permisi Tan, Om, Kak."
"Kamu pulang ke mana Fal?" tanya Mama Rachel.
"Saya ada rumah di Jakarta Tan."
"Ya sudah, hati-hati jalannya."
"Makasih Tan." Setelah mengucapkan itu Naufal langsung berjalan menuju mobilnya.
"Apa itu Ma?" tanya Papa Rachel.
"Gak tau katanya dari Sakti buat Rachel." Mamanya membolak-balikkan kotak itu. Ditelitinya kotak berwarna coklat itu. Ternyata ada tulisan tangan yang bertuliskan "Untuk Rachel".
🌿🌿🌿
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote & comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY IN MEMORIES
Teen FictionSemua orang pasti memiliki kenangan yang indah di masa lalunya. Sama seperti Clarissa Rachel Putri. Gadis cantik itu juga memiliki kenangan yang sangat indah di masa lalunya. Kenangan yang dibuatnya berdua bersama sahabat laki-lakinya yang sangat is...