'16'. RENCANA

36 10 16
                                    

Semoga kita bisa bertemu,
untuk sekedar melepas rindu
yang telah lama ku belenggu.
-C. Rachel Putri.

🌿🌿🌿

Rachel, Vania dan Rani sedang berada di salah satu mall yang berada dipusat kota Bandung. Mereka bertiga baru saja selesai menonton film layar lebar berjudul "MARIPOSA" siapa yang tidak tahu film itu? Film yang diangkat dari novel yang mempunyai pembaca wattpad terbanyak.

"Filmnya na alus pisan," ujar Rani sambil mengingat-ingat adegan yang ada di film itu.

"Ho'o Iqbalnya kasep pisan Ya Allah," sahut Vania membayangkan wajah tampan seorang Iqbal Guanna Freedy.

"ACHA JUGA GEMES BANGET GILA. SESUAI EKSPETASI BANGET." antusias Rachel.

"BENER CHEL. PARAH-PARAH," sahut Rani pura-pura mengerti.

"EMANG LO BACA NOVELNYA?" sungut Rachel dan Vania bersama.

Rani menggaruk belakang kepalanya yang tiba-tiba gatal.

"Hanteu," jawab Rani seperti bayi tidak tahu apa-apa. Dasar menyebalkan!

"MONYET." lagi-lagi Rachel dan Vania mengumpat bersama.

"Anjir kompak bener." Rani mendramatis.

Rachel dan Vania tidak memerdulikan perkataan Rani. Rachel melirik ke arah Vania, "Van kita ke Gramedia yok," usul Rachel yang dibalas anggukan semangat dari Vania.

"Ayok, gue mau beli novel Rintik Sedu yang terbaru nih." Vania membalasnya dengan semangat. Karena sudah dari seminggu yang lalu dia ingin membeli novel terbaru karya Rintik Sedu.

"Rintik Sedu?" tanya Rani kebingungan. Siapa itu Rintik Sedu? Dia tidak mengetahui nama itu sama sekali.

"ASTAGA RANI. LO GAK TAU RINTIK SEDU?" teriak Vania kesal. Tak perduli kalau ada yang melihatnya. Toh dia sedang bersama ke dua temannya, jadi malunya tak seberapa.

"Enggak." Rani menggelengkan kepalanya polos yang membuat Vania mendesis geram.

"BERISIK LO BERDUA," kesal Rachel.

"Mending kita langsung ke Gramed. Gue mau nyari novel karya Kak Eka, pas PO gue gak sempat beli udah habis aja, sedih tau guenya," curhat Rachel.

"Gue sih belum tau mau beli novel apa. Tapi, kayanya gue gak beli novel deh, hehe," ujar Rani, cengengesan.

"Dasar pemalas," cibir Rachel. Rachel tahu diantara mereka bertiga memang hanya Rani yang tidak menyukai membaca novel. Kata Rani "Buat apasih baca novel? Buang-buang waktu aja. Mana tebal banget lagi."

"Gak usah ngurusin dia Chel," kata Vania, menggandeng tangan Rachel dan berjalan menuju lift untuk menuju ke lantai satu. Sedangkan Rani? Dia sedang tercengang melihat pemandangan di depannya. Ya, dia ditinggal!

"WOI TUNGGUIN," teriak Rani kesal. Lalu berlari menuju Rachel dan Vania.

Mereka sampai di Gramedia yang berada di lantai satu setelah menuruni lift. Gramedia ini terlihat sangat ramai, dan terlihat banyak novel-novel romansa baru. Rasanya Rachel ingin memborong semua novel disini, lalu membangun Toko Buku sendiri. Itu impian Rachel daru dulu, menjadi pemilik Toko Buku. Tapi sepertinya impian Rachel itu hanya akan menjadi khayalan semata. Dia tidak sekaya itu sampai bisa membuat Toko Buku.

"HUAA, GUE MAU KE SANA," teriak Vania antusias, menunjuk susunan Rak berisi novel. Vania langsung berlari ke situ.

Sedangkan Rachel dia berjalan menuju novel terlaris bulan ini.

EPIPHANY IN MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang