'21'. ISI KOTAK

19 6 10
                                    

Bisa menghargai kehadiranku? Sekali saja, aku mohon.

🌿🌿🌿

Di kelas IX IPA 2.

Semua siswa-siswa bersiap untuk pulang sekolah. Rachel pun terlihat sibuk memasukkan buku-buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Rachel," panggil Rani.

"Iya, Ran."

"Rachel, semangat dong jangan sedih-sedih terus ya ya ya," bujuknya sambil menunjukkan puppy eyesnya. Bukannya terlihat imut malah terlihat menjijikan.

"Gue biasa aja kok."

"Biasa dari mananya, Chel? Lo sekarang jadi banyak diem, irit ngomong, gak ceria lagi. Ayolah Chel, Sakti emang udah gak ada, tapi kehidupan lo harus tetep jalan Chel,"
sahut Vania tiba-tiba.

Huftt

Ada benarnya kata Vania. Tapi, ah sudahlah.

"Iya Van, hidup gue tetep jalan kok. Ini buktinya gue senyum kan?" Rachel menunjukkan senyum indahnya.

"Iya lo emang selalu senyum Chel. Tapi, gue tau senyuman lo itu enggak tulus." lirih Vania.

"Rachel, lo dijemput?" tanya Rani mengalihkan pembicaraan.

"Iya," jawabnya singkat.

"Oke-oke, gue sama Rani duluan ya Chel."

Rachel hanya menggangguk sebagai jawaban.

Vania dan Rani keluar kelas terlebih dahulu meninggalkan Rachel sendirian. Akhir-akhir ini Rachel memang selalu menjadi orang yang terakhir untuk meninggalkan kelas. Dia sengaja melakukan itu karena dia malas berdesak-desakkan dengan teman-temannya. Padahal dulu dia tidak seperti itu, dulu dia suka dengan keramaian. Dulu dia merasa keramaian adalah temannya, tapi sekarang berbeda. Dia juga bingung mengapa sekarang dia berubah.

Setelah selesai melamun Rachel keluar dari kelas. Langkah kakinya memenuhi koridor sekolah ini. Sepi itulah yang dirasakannya. Pikirannya kembali melayang kemana-mana. Sampai-sampai dia tidak sadar sekarang dia sudah berada di depan gerbang sekolah.

"Clarissa," panggil Naufal yang sedang mengendarai motor sport warna hitam miliknya. Rachel yang merasa namanya dipanggil langsung berpaling menghadap Naufal.

Rachel menaikkan satu alisnya seolah-olah bertanya, "kenapa?".

"Nungguin jemputan Cla?".

Rachel mengangguk sebagai jawaban.

Naufal turun dari motornya dan berdiri disamping Rachel. Rachel menatap Naufal dengan kening berkerut, bingung.

"Gue temenin lo nunggu jemputan," jawab Naufal atas kebingungan Rachel.

"Cla, kok lo..."

"Gue duluan," potong Rachel cepat dan segera melangkahkan kakinya menuju mobil Mamanya.

"Lo hilang Cla."

🌿🌿🌿

Rachel selesai membersihkan dirinya dan sekarang dia sudah menggunakan pakaian rumahan yang tampak begitu imut di tubuhnya.

EPIPHANY IN MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang