'17'. KABAR TENTANGMU

32 9 12
                                    

Dibacanya pelan-pelan ya!

Music on: One of these Nights~Red Velvet.

.
.
.
.
Untuk pertama kalinya aku tidak menyukai kabar tentangmu.
-C. Rachel Putri.

🌿🌿🌿

Rachel menatap sebuah koper yang akan dibawanya ke Jakarta esok hari,

"akhirnya selesai."

Rachel meregangkan otot-otot tangannya yang kelelahan sehabis mempersiapkan baju-baju dan perlengkapan lainnya yang akan di bawanya esok.

Setelah itu Rachel merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Matanya tertutup, tapi dia tidak tidur dan bibirnya tidak bisa lepas menampakkan senyuman yang sangat indah.

Hatinya berteriak tak sabar untuk esok hari. Dia tidak sabar untuk ke Jakarta. Dia tidak sabar melihat Sakti lagi, biarpun dia tidak yakin bisa bertemu Sakti. Seperti yang kalian tahu kalau Jakarta itu luas sekali. Tidak mudah mencari seseorang di kota metropolitan itu.

Drettt drettt

I've been watching you
For some time
Can't stop staring
At those oceans eyes.

Dengan mata yang masih tertutup rapat Rachel meraba-raba kasurnya mencari keberadaan handphonenya. Setelah mendapatkan benda yang di carinya itu barulah dia membuka matanya.

Naufal is calling

Ternyata Naufal yang menelponnya malam-malam begini. Senyuman di bibir Rachel lenyap begitu saja. Rachel geram sekali dengan laki-laki satu ini.

"Astaga kenapa lagi sih ini orang? Dari kemaren nelepon terus. Udah di bilangin jangan ngeganggu juga," kesal Rachel tanpa ragu menekan tombol merah tanda tidak mengangkatnya.

Drettt drettt
I've been watcing you

Rachel tidak menghiraukannya. Dia sangat malas mengangkat telepon itu. Paling Naufal hanya ingin mengganggunya, pikirnya.

Dreett drettt

"Sabar Rachel, jangan diangkat. Bikin naik darah aja Chel," ucapnya sambil mengelus-ngelus dadanya berusaha untuk sabar.

Dreet drettt

"Apaan sih?" Rachel sudah muak. Dengan cepat diambilnya handphonenya dan mengangkatnya.

"APAAN SIH?" tanya Rachel cepat.

"Cla." terdengar suara lirih Naufal dari ujung sana.

Ini tidak seperti biasanya!. Perasaan Rachel tiba-tiba berubah menjadi tidak enak, baru pertama kali dia mendengar suara Naufal seperti itu. Ada apa ini Tuhan?

"Ya?" Suara Rachel memelan.

"Ikhlasin ya Cla." Rachel masih bisa mendengarnya meskipun Naufal berbicara dengan pelan.

"Ikhlasin?" tanya Rachel bingung.

"Sakti..."

EPIPHANY IN MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang