Bantuan Varo

6 0 0
                                        

"Yakin mau ke Varo sekarang?" Via melirik sahabatnya.

"Yakin, dia kenal deket Natra" Kila menyandarkan tubuhnya. Ini semakin membuatnya bingung. Dirinya harus apa?.

"Lo yakin. Dengan kita cari tau apa yang terjadi sama Natra kita bisa nyelametin dia".

"Gue yakin Vi, gue mau Natra gue balik. dia harus sembuh"

"Tapi ya, lo tadi denger kan kata bibi? Kecelakaannya tuh setelah dia nganterin si cewek siapa itu? Yang sekolah diluar negeri"

"Iya gue tau"

"Lo nggak cemburu? Jangan-jangan dia pacar Natra"

"Gue gatau, makanya gue perlu nanya Varo"

"Tapi ini udah malem, mamah lo pasti bakal nyariin"

"Yaterus gimana?"

"Besok kan hari sabtu, gue anterin lo buat kerumah Varo" Via membujuk Kila. Dia tidak mau sahabatnya makin drop. Apalagi Kila terlihat sudah kelelahan.

"Beneran lo bakal anterin gue?"

"Iya gue bakal anterin lo"

"Yaudah Vi, mending sekarang lo gue anterin balik"

"Nggak. Gue khawatir kalau lo nyetir sendiri. Mending lo yang gue anter pulang. Mobil lo gue bawa balik. Besok baru gue kerumah lo". Via memberikan solusi yang akhirnya disetujui oleh Kila. Langit malam kelihatan cerah. Bintang berkelip indah. Berbeda dengan perasaan Kila. Mobil terus melaju menembus malam kota Jakarta.

       Sabtu pagi, Via sudah berada dirumah Kila. Kila sendiri sedang bersiap-siap dikamarnya. Via menunggu diruang makan sambil memakan cemilan.

"Hari ini kata Kila kalian mau jalan-jalan kerumah Varo ya?" Dita bertanya. Diletakkannya segelas minuman dingin didepan Via. Yang akhirnya diteguk setengah oleh Via.

"Iya tan. Mau kerumah Varo"

"Tante titip Kila ya. Takutnya nanti dia kepikiran"

"Tenang aja tante, Via bakal jagain Kila"

"Sebenernya tante pengen bawa dia ke rumah sakit. Dia harus diperiksa"

"Maksud tante?"

"Dia selalu ngomongin Natra terus"

"Tante tenang aja. Via tau dia bakal baik-baik aja tan. Kila itu orangnya kuat. Lagian dia nggak halu atau stres tan. Natra itu memang ada"

Via menjelaskan dengan mantap. Dita tersenyum dan mengangguk paham. Kila turun kebawah. Jaket jeans biru, rambut dikuncir kuda, celana boyfriends jeans dan sneakers. Santai tapi keren. Kila memang bukan orang yang terlalu memperhatikan penampilan. Dia hanya memakai pakaian yang dianggapnya nyaman.

       20 menit perjalanan akhirnya sampailah Kila dirumah Varo. Mamah Varo membiarkan Kila dan Via menuju taman belakang dekat kolam renang. Varo sedang bersantai disana.

"Kila? Lo ada apa kesini? Nggak ngabarin?" Varo tersenyum senang. Bangkit berdiri dari duduknya.

"Ada yang mau gue omongin"

"Yaudah duduk dulu, lo berdua mau minum apa?"

"Gue apa aja Varo, gue dah minum dirumah Kila tadi" Varo mengangguk. Kemudian masuk kedalam. Tidak butuh waktu lama Varo keluar dengan membawa seorang pembantu dengan nampan berisi minuman dan cookies.

"Diminum dulu? Lo mau ngomongin apa la?"

"Gue mau nanya sesuatu sama lo?"

"Tentang?"

NATRA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang