Chap 3

573 272 249
                                    

KRINGG...

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk memperebutkan Batagor Mang Dede.

Begitupun dengan Anggun dan Stela, bersyukur hari ini mereka tidak kena hukuman Bu Gembul, walaupun tadi pagi mereka telat 10 menit, namun dengan akal sehat mereka. Akhirnya mereka mampu membuat  guru hitz Yadika yang satu ini mengurungkan niatnya.

Keadaan kantin saat ini benar benar ricuh seperti biasanya. Apa lagi kawasan jualan Mang Dede yang saat ini tengah ramai dipenuhi murid termasuk Trilly Yadika. membuat Anggun dan Stela sulit untuk memesan Batagornya itu.

Yeah Trilly Yadika. Terdiri dari Gaby sebagai pelopor berdirinya Trilly, serta dua anggotanya Felly dan Prilly. Nama nama unik mereka yang membuat satu sekolah menjuluki mereka sebagai Trilly Yadika. Terkenal akan kekejamannya, serta sering melakukan pembullyan terhadap terhadap siswa siswi terutama adik kelas. Walaupun kejahatan sering mereka lakukan, tapi semua itu tidak akan membuat para kaum Adam berhenti untuk mendapatkan perhatian mereka bertiga. Hayo ngaku pake pelet apaan lo pada?

"Yaah kan Stel, rame banget yang beli batagor Mang Dede." Ujar Anggun sambil memajukan bibirnya beberapa senti. Putus sudah harapan dia sekarang untuk menyantap Batagor yang paling enak sedunia itu. Alay banget sih Gun!

"Mau gimana lagi Gun, beli cimol aja yok!" Ajak Stela sambil merangkul Anggun.

Kini mereka duduk disebuah meja yang cukup dekat dari kerumunan kawasan Mang Dede.

"Lo mau cimol aja Stel?" Tanya Anggun

"Minumnya deh satu es jeruk, jangan pake gula, karena yang minumnya udah manis" ucap Stela sedikit memuji diri sendiri.

"Oooaak" Anggun memasangkan muka ingin muntah terhadap ucapan Stela.

"gitu amat lo Gun!"

Anggun beranjak pergi untuk memesan makanan, kali ini dia memesan Cimol Ceu Elin dan es jeruknya serupa dengan pesanan Stela. Itu lah mereka hanya memesan Cimol Ceu Elin yang harganya cukup terbilang murah hanya lima ribu rupiah, cocoklah dengan kondisi dompet mereka.

Setelah pesanan siap Anggun pun membawanya dengan sebuah nampan, saking laparnya gadis itu membawa makanan diatas nampan tersebut dengan sedikit berlari, membuat Gaby memunculkan ide cemerlangnya itu, dihalanginya lah langkah Anggun dengan kakinya sehingga membuat gadis itu tersandung dan terjatuh.

Tak sengaja Es jeruknya Itu jatuh membasahi baju seragam seorang lelaki didepannya, membuat Anggun tertegun melihat wajah lelaki itu.

OMG!! ternyata dia cowok tengil yang menabraknya tadi pagi.

"MAKSUD LO APA?" Bentak Raga sambil melihat seragamnya yang dipenuhi noda kuning akibat Es jeruk yang ditumpahinya.

Semua murid menonton adegan menegangkan ini, jarang jarang Si Raga bertengkar dengan cewek.

"Heh gue dikerjain sama nih orang!" Anggun menoleh kebelakang mencari cari sosok Gaby dan kawan kawan. Namun hasilnya nihil! mereka sama sekali tidak ada disana. Kali ini Anggun merasa malu. Mampus gue!

"Masih ngeles lo?"

Anggun benar benar mati kutu, apa yang harus dia perbuat, mau marah tapi apa yang harus dia permasalahkan. Mana semua orang tertuju kepada mereka berdua, sedangkan Stela tidak ada disisinya, sepertinya dia terhimpit banyak orang. Aduh Stel tolongin gue.

"udah salah masih ngelak"

"hajar aja tuh"

"Dasar ceroboh!"

"huuuhh!!"

itulah yang Anggun dengar dari seluruh siswa, tidak ada satu pun berpihak pada dirinya. Ya Allah apa salah dan dosaku..

"GUE NGGAK SALAH!" Teriak Anggun sambil mempertajam tatapannya kearah Raga.

"Beresin makanan murahan lo sekarang!" Perintah Raga.

Dari pada tambah malu, Anggun pun membereskan makannya, oh ralat membersihkan beling beling yang tengah berserakan dilantai.

Sedangkan Raga membuka baju seragamnya dan melempar ke ke arah Anggun, tepat dikepala gadis itu, baju seragam Raga mendarat.

"Waw!"

"Ya Tuhan gagah banget"

"Makin cinta deh"

"Raga..l lope you tilu lebu"

Merasa tidak terima Anggun beranjak berdiri sambil mencekal seragam Raga.

"MAKSUD LO APA?" Tanya Anggun dengan nada suara tinggi.

"CUCI!" Perintah Raga lalu pergi meninggalkan tempat itu, dan diikuti teman temannya dibelakangnya.

Anggun merasa kesal dengan sikap Sombong sosok Raga, memang dirinya adalah rakyat kecil, dia terima siapa pun yang menghinanya Miskin, karena memang kenyataannya. Tapi dia tidak terima jika harga dirinya dijatuhkan oleh siapa pun.

Seluruh murid berhamburan meninggalkan kantin, apa lagi cabe cabean yang terus mengikuti langkah Raga untuk terus memandang tubuh kekar lelaki itu.

Sementara Anggun masih berdiam ditempat yang sama sambil menatap punggung Raga yang semakin lama menghilang, tiba tiba Stela datang menghampirinya dengan tergesa gesa.

"Lo nggak apa apa kan Gun?" Tanya Stela sambil menepuk pundak Anggun.

"Nggak apa apa kok Stel" Ujar Anggun masih dengan muka kesalnya.

"Cie yang disuruh nyuci baju calon suami" Goda Stela.

"Apaan sih lo!" Anggun pergi meninggalkan Stela.

"EEH GUN TUNGGUIN NAPE" Teriak Stela sambil menyusul langkah Anggun.

Sial! hari ini cowok tengil itu berhasil mempermalukan dirinya didepan semua orang. Bahkan dia disuruh untuk mencuci baju seragamnya, jika saja tadi dia berhati hati mungkin gadis itu tidak akan mengalami hal buruk sepeti ini.

Chap 3 beres nih...
Jangan lupa Vote and komen
Biar 𝚂𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚔𝚞𝚢 Updatenya...
Salam -Author🍭






The Wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang