Chap 25

64 13 3
                                    

Sudah satu minggu Raga dan Anggun melakukan aktivitas secara bersama-sama. Mulai dari berangkat dan pulang sekolah bersama, istirahat ke kantin bersama, sampai-sampai mereka sering mengahabiskan waktu luang bersama di cafe melody. Ini semua hanya karena sebuah hutang budi dari salah satu belah pihak.

"ASSALAMUALAIKUM UKHTI, PACAL ABANG FATHUR MAU LEWAT, PERMISI." ujar Fathur sambil merangkul pacarnya itu di depan kelas.

Memang tidak tau malu!

Satu kelas hanya menyoraki aksi bobrok Fathur, mereka sudah biasa menghadapi kekonyolan Fathur setiap hari. Tatapan sinis dari Prilly menghantam Anggun, namun Anggun seolah-olah tidak peduli dengan gadis alay itu.

"Mau aja si Fathur sama si cabe Yadika," ujar Stela dengan sinis.

"Si Fathurnya juga jamet Stel... " jawab Anggun sambil terkekeh pelan.

"Iya sih, cocok. Sama-sama alay."

No gibah no life!

Anggun melanjutkan menulis tugas yang baru saja diberikan oleh Bu Rosa tadi, beliau izin pergi sebentar karena ada orang tua siswa yang harus dia temui hari ini di ruangannya, maka dari itu Bu Rosa hanya memberikan sebuah tugas ke kelasnya dan harus selesai hari ini.

"Gun, bulan depan gue mau olimpiade tingkat nasional." seru Stela sambil kegirangan.

"Ouh iya? Dimana?"

"Acaranya bakal berlangsung di SMA Angkasa, ini penentuan beasiswa untuk ke universitas yang ada di Yogja itu lho... "

"Bagus dong, gua yakin lo bisa ngalahin semua orang yang ada di sana!" ujar Anggun sambil tersenyum ke arah Stela.

"Lo harus dateng ya Gun,"

"Pasti,"

"Ouh iya Gun, mulai hari ini gue balik sore, soalnya gue kan harus ikutin kelas tambahan sama Bu Rosa."

"Ouh okeoke, lagian Bimon gua juga belom balik."

"Emang kenapa sih Bimon lo?"

"Dia lagi sakit,"

Stela terkekeh pelan mendengar ucapan Anggun barusan, layaknya Bimon motor miliknya itu seperti manusia yang bisa merasakan sakit, lapar, dan haus. Tapi memang benar baginya bimon juga memilki perasaan sama seperti dirinya.

Tiba-tiba seseorang datang dari balik pintu dan memasuki kelas mereka, semua yang tadinya ricuh kini seketika mengalihkan pandangannya kepada orang itu.

"Assalamualaikum, gue disini cuman mau nyari Anyun."

Anggun tersentak mendengar pertanyaan orang itu barusan. Dia adalah Satya, salah satu teman Raga. Seluruh orang yang ada di kelas kini memandang Anggun, ada yang mencoba meliriknya dengan sinis, adapula yang berusaha mencari tahu dengan langsung bertanya kepada Anggun.

"Nama gua Anggun!" ujar Anggun membenarkan

Memang dasar netizen!
Kepo-nya minta ampon!

"Palingan juga bikin masalah lagi!" ujar Prilly dengan lancar.

"Heh bukannya lo yang lagi buat masalah? Dateng-dateng ke kelas orang disaat jam pelajaran." sambar seseorang dari arah belakang.

"Heh! Lo ngatain gue?!" Satya yang merasa tersinggung kini mulai membuka suara.

"Eh,"

"Udah-udah, mau apa lo nyari gue?" tanya Anggun mulai menanggapi Satya

"Raga yang minta."

The Wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang