Chap 8

343 155 231
                                    

HAI SEMUANYA! SEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA KALIAN VOTE DAN SPAM KOMEN, KARENA ITU SEMUA SANGAT TERAMAT BERARTI BAGI AUTHOR, DAN KALIAN YANG INGIN SEKALI MEMBACA PART SELANJUTNYA.

Kuy beramal lewat vote dan komen!

Semangkuy ya puasanya...

Semangkuy ya puasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raga Haidar.

••••


Raga menghempaskan tubuhnya di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Malam ini begitu sepi, tidak ada keributan tawa kedua temannya, entah kenapa rasanya malas sekali untuk mengundang dua mahluk astral itu ke rumahnya.

Entah kenapa juga sosok gadis bersuara indah itu sering kali menghantui pikirannya akhir-akhir ini. Pasalnya tadi siang dia mendengar suara yang begitu merdu dari kelas sebelas. Membayangkan kembali gadis itu membuat Raga mengingat seseorang yang pernah hadir di hidupnya serta pernah menjadi bagian yang terpenting baginya. Aih sudah lah!

Dia pun segera memakai jaket levisnya dan mengambil kunci motor di atas nakas, serta bergegas keluar kamar.

Raga menuruni anak tangga satu persatu dengan terburu-buru, tiba-tiba kedua sorot matanya tertuju kepada Ayah, Ibu, dan Adik tirinya yang sedang makan malam di meja makan, membuat moodnya hancur seketika. Hal inilah yang membuat dirinya semakin terpukul bila dia berada di rumah, sulit rasanya menerima kehadiran mereka di rumah ini, beberapa kali melawan niat Ayahnya yang akan menikah lagi itu tidak semudah yang dia pikirkan. Buktinya dia sekarang memilih sosok perempuan itu daripada perasaan anak kandungnya sendiri.

Semenjak kematian mendiang Rahayu Ibunya, hubungan Raga dengan Rafi semakin renggang apalagi dengan adanya anak dari Sarah, ibu tirinya itu. Rafi lebih berpihak kepada mereka berdua ketimbang Raga. Rahayu meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya. Saat itu Rahayu sangat membutuhkan pendonoran jantung untuknya, Rafi sudah mencari kemana-mana, sampai akhirnya dapat juga. Namun operasi yang dijalaninya gagal sehingga membuat Rahayu harus kehilangan nyawanya. Kabar buruk itu membuat pertahanan Raga hancur, akhirnya Raga menjadi sosok anak yang pembangkang kepada Rafi Ayahnya, dan biang masalah di sekolahnya.

Tapi harus dia akui juga, Sarah adalah wanita yang baik, dia bukan seperti Ibu tiri yang ada di drama-drama. Dia benar-benar setia mencintai Rafi, dan menyayangi Raga seperti anaknya sendiri. Tapi kembali lagi, bagaimanapun juga tidak ada yang bisa mengantikan posisi Rahayu di hati Raga, baginya Rahayu adalah sosok wanita yang sudah tidak ada, tapi kasih sayangnya masih sangat terasa di hati Raga.

Raga berusaha menghiraukan keberadaan mereka, namun Rafi Haidar Ayahnya berhasil menghentikan langkahnya.

"Raga mau kemana nak?" Rafi mengalihkan pandangannya kepada anaknya itu.

The Wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang