Chap 10

256 103 158
                                    

HAI SEMUANYA! SEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA KALIAN VOTE DAN KOMEN DULU, KARENA SEMUA ITU SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR, DAN KALIAN YANG INGIN MEMBACA PART SELANJUTNYA.

Kuy beramal lewat vote dan komen!

Special Eid mubarak🙌

Special Eid mubarak🙌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raga Haidar.

••••

Anggun berdecak. "Kempes,"

"Bengkel pasti udah pada tutup." gumamnya sembari menggigit bibirnya.

"Ya Alloh Bim, ngerepotin aja lo!" Anggun memukul jok motornya dengan tangan mungilnya.

Dia memutuskan untuk mendorong motornya sampai mendapat bengkel yang masih buka saat ini. Sial sekali malam ini, dia harus mendorong motornya sendiri, malah cuacanya dingin sekali, bisa-bisanya gadis itu lupa membawa jaket. Huuh!

Seharusnya kini dia sudah sampai di rumah, dan menikmati enaknya rebahan di pulau kapuknya. Untung saja besok libur jadi dia bisa tidur sepuasnya.

"Tau aja Bim, kalo gue baru gajian, minta ditraktir juga lo kayak Stela." Anggun terus mengiring motornya dengan tenaga yang dimilikinya dan mengajak Bimon berbicara untuk mencairkan suasana sepinya di jalan itu.

"Stela kan rujak, ya kali gue beliin lo rujak juga."

"Tenang Bim, besok gue isi lo bensin sebanyak-banyaknya, kalo perlu segalon."

"Tapi lo harus kuat, bentar lagi kita nyampe kok."

Sepanjang jalan Anggun hanya mengajak berbicara motornya, sesekali dia menyeka keringat yang mengucur di dahinya.

Di tengah perjalanan, gadis itu melewati sebuah tempat yang terbilang cukup ramai yang dipenuhi banyak anak laki-laki yang sedang mabuk, semacam basecamp.

Hal ini membuat jantung Anggun berdetak semakin kencang. Ingin rasanya dia balik arah, karena sadar pakaian yang digunakannya saat ini kurang pantas. Dia memutuskan untuk berjalan terus tanpa menghiraukan keberadaan mereka, Anggun menunduk tanda ketakutan, tapi dia sedang berusaha untuk biasa saja.

"Neng!"

"Sendiri ae.."

"Sini atuh aku temenin!"

"Motornya kenapa mau dibenerin nggak sama aku?"

The Wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang