1.9

808 114 9
                                    

"Goldie manaa?" tanyaku saat melihat bass yang Kak Brian bawa adalah Lisa, bukan si ganteng Goldie.

"Ada di apart."

"Ayo pulang," lanjutnya lagi. Aku cuma ngerutin dahi. Kak Jae sama Kak Samuel tiba- tiba harus ke Kampus, gak tahu ngapain.

Tapi mereka berangkat waktu Kak Brian dateng sih, jadi ya udah, aku nggak sendiri di studio.

"Hah? Terus kamu langsung balik? Ngapain bawa Lisa?"

"Taruh disini aja. Soalnya latihannya adanya besok, bukan sekarang."

"TERUS KAKAK NGAPAIN KESINI LAGI?"

Aku gak habis pikir sama Kak Brian. Kurang kerjaan banget bolak- balik gini.

"Bayar hutangku yang waktu itu."

"Apa?"

"Itu. Waktu itu aku nggak jadi antar kamu pulang."

Aku membenarkan posisi duduk sambil melipat tangan di depan dada.

"Kak.. yang bener aja deh."

Kak Brian lalu menarik sebuah kursi beroda lalu duduk di depanku.

"Aku sama Abel gak ada apa- apa, Ve."

"So do we, Kak."

"Beda."

Aku membuang nafas panjang dan menggeleng pelan. Seorang Averina nggak bisa diajak bicara tentang topik yang emosional seperti ini.

Dia lemah, air matanya mudah jatuh.

"Kamu mau aku jelasin apa?"

"Aku bingung sama kamu. Setengah jam yang lalu Kakak masih anter Abel pulang, lalu jemput aku."

Ia menatapku sendu, dan saat itu juga suaraku semakin tidak stabil.

"Kalau kaya gini apa bedanya aku sama Abel?"

"Ave.."

"Apa Kakak ngomong gini juga ke Abel?"

"—Sumpah Kak, seharusnya kita gak perlu ngomongin ini sekarang."

"Maaf."

"I will always forgive you. Aku cuma gak mau Abel ngerasain kayak aku juga."

"Ave, jangan gini."

"It is okay kalau aku harus ngalah, yang penting ada kejelasan."

"Nggak boleh."

"Kak.."

"Aku gak mau lepasin kamu."

"Kak, biasanya aku cuma bilang ini ke Darren. Tapi jujur, aku capek banget. Dari dulu."

Ah, pertahananku roboh seketika.

"Abel cuma temen doang."

"Dan aku juga cuma temen kakak doang."

"Ave. Aku mau kita gak jauh- jauhan lagi. Bisa?"

Aku tahu Kak Brian bukan kasih solusi atau sebagainya. Tapi aku dengan mata basahku yang bodoh ini, mengangguk perlahan.

🍙🍙


✔️about kak brianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang