HAMPIR SETIAP CHAPTER AKAN ADA SESUATU YANG MEMBUAT KESAL, SEDIH, DAN JUGA NYESEK
SEMANGAT UNTUK BACA SAMPAI AKHIR!
Happy Reading...
"Hey, apa kau tak mau membantuku?!" tanya seorang gadis berponi, yang sedang membawa tiga tumpuk kardus dan satu ransel besar di punggungnya. Dia menatap tajam seorang laki-laki yang duduk di ruang makan tanpa menatapnya. Gadis itu berdecak sebal. Menatap tangga dan laki-laki itu secara bergantian
"Mulai hari ini, kau harus memanggilku Oppa!" Balas laki laki itu. Yang tidak lain adalah kakaknya. Dia menatap sang adik dengan tatapan biasa seolah dia tidak tau bahwa adiknya itu sedang sangat kesal padanya. Dia tidak peduli karna gadis itu memang selalu tampak kesal. Jadi dia lebih memilih menanggapinya dengan biasa saja sembari meminum kopi
"Kenapa?! Ten Oppa? Begitu? Kurasa tidak cocok" Lisa menaruh tiga tumpuk kardus ke lantai. Tangannya pegal membawa kardus dengan ukuran besar dan isi yang cukup banyak itu. Dia sekarang lebih memilih fokus menatap sang kakak yang lagi-lagi tampak santai sedang meminum kopi. Lisa merasa tersiksa dengan sikap Ten yang seolah memaksa dirinya untuk dewasa dan mandiri
"Lisa, sekarang kita di Korea. Kau harus beradaptasi dengan budaya disini"
"Tapi bukan berarti aku harus memanggilmu Oppa, kan?"
"Jangan lupa aku ini kakakmu lho. Jadi kau harus memanggilku Oppa" Ten menatap Lisa dengan tatapan yang menurut Lisa sangat menyebalkan. Ten terlihat membanggakan dirinya sendiri karna menjadi seorang kakak dan merasa pantas dipanggil seperti itu oleh Lisa dengan sopan
"Cih! Jadi kau mau tidak membantuku membawa kardus ini, Oppa?"
"Tidak. Kau ini sudah besar, harus belajar mandiri"
"Sialan!" Lisa kembali mengangkat tiga kardus yang sempat dia letakan ke lantai. Dan Lisa kemudian menaiki anak tangga satu persatu dengan hati-hati untuk menuju ke kamarnya yang berada dilantai atas. Rasanya tangan, bahu, dan punggungnya sangat sakit. Tentu saja! Tangannya membawa tiga kardus sekaligus, dan bahunya membawa ransel yang isinya tidak bisa dibilang sedikit
Lisa mendorong pelan pintu kamarnya yang memang sudah terbuka sedikit itu menjadi lebih lebar. Dia tampak terkejut melihat kamarnya yang jauh berbeda dari kamarnya yang di Thailand "Whoaah, kamarku lumayan juga" gumam Lisa, dia segera menaruh tiga kardusnya, melepas ranselnya dan menutup pintu kamarnya
Lisa mengambil sapu untuk membersihkan kamar. Lalu mengelap kaca kamar. Dan mulai menata barang-barangnya
"Huft..." Lisa menelisik isi kamarnya. Dia tersenyum bangga atas kerja kerasnya membersihkan kamar itu
"Aku tak butuh bantuan si sepuluh ternyata" Lisa menatap barang-barangnya yang bahkan sebenarnya bukan barang yang baru baginya. Tapi tampak lebih indah ketika ada dikamar baru itu. Dia hanya orang biasa yang akan kagum ketika melihat sesuatu yang mungkin bukan hal yang luar biasa, tapi baginya sangat luar biasaKemudian Lisa keluar dari kamarnya untuk membawa barang-barang lainnya
"Gimana kamarmu? Bagus, kan?" tanya Ten sembari menghidangkan makanan pada meja makan
KAMU SEDANG MEMBACA
2nd Lalisa! [TAELICEKOOK]✔
Ficción General[Taelice + Jungkook & Jisoo] Kim Lalisa yang pergi meninggalkan kehidupan Taehyung dan Jungkook karena suatu masalah yang membuat Kim Lalisa pasrah akan hidupnya Beberapa tahun kemudian seorang gadis cantik dengan rambut pirang yang indah datang dar...