Chapter 40

1.7K 182 45
                                    

MAAF KALO BANYAK TYPO. KALO ADA TYPO KASIH TAU YA

Btw, aku mau ngasih saran. Coba dengerin lagu Acha Septriasa-Sampai Menutup Mata. Biar ngefeel gitu

Happy Reading...

‘‘Jika ini adalah malam terakhirku bersamamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘‘Jika ini adalah malam terakhirku bersamamu

Tolong beri aku pelukan yang sangat ku dambakan

Beri aku kenangan yang bisa membuatku tenang

Dan peganglah tanganku selagi aku masih bisa melihatmu

Ini sangat penting bagiku, untuk yang terakhir’’

Kim Jisoo

.

.

Taehyung menatap kosong pintu ruangan yang terdapat Jisoo di dalamnya. Jantungnya berdegup kencang saat mengingat kondisi Jisoo yang berlumuran darah di sekitar kakinya. Ya, Jisoo mengalami pendarahan hebat. Pendarahan yang akan berakibat parah bagi calon bayinya dan juga Jisoo. Dan Taehyung sangat takut akan hal itu. Dia takut sesuatu yang buruk kembali menghantamnya. Sesuatu yang akan membuat dirinya tidak berdaya

"Kim Taehyung!" Taehyung tidak berniat menoleh, karna dia sudah tau siapa yang tadi menyerukan namanya dengan nada yang tinggi. Seseorang yang begitu membencinya selama ini. Seseorang yang selalu menyalahkannya atas semua ini "Ada apa dengan adikku?!" tanya Seokjin sembari mencengkram kerah kemeja Taehyung, yang membuat tubuh Taehyung sedikit terangkat

"Suamiku tenanglah. Kita sedang berada di Rumah Sakit" ucap Sowon lembut. Mencoba menenangkan sang suami yang sudah dipenuhi amarah. Sowon hanya tidak ingin suaminya itu menimbulkan keributan disaat mereka sedang panik tentang kondisi Jisoo saat ini. Dan Sowon pun tau bahwa Taehyung juga mengkhawatirkan Jisoo. Taehyung juga terpukul dengan kondisi Jisoo saat ini

"Jika---"

Clek!

Perkataan Seokjin terpotong oleh seorang Dokter yang keluar dari ruangan Jisoo dengan raut wajah menyesal. Wajah yang membuat kekhawatiran Seokjin, Sowon, dan juga Taehyung meningkat. Perasaan mereka tidak enak melihat raut wajah Dokter itu. Mereka takut sesuatu yang akan dikatakan Dokter itu membuat hati mereka hancur sehancur hancurnya. Mereka takut jika mereka akan kehilangan sesuatu yang tidak mereka inginkan untuk pergi

"Maafkan kami, kami tidak bisa menyelamatkan bayinya"

Bruk!

2nd Lalisa! [TAELICEKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang