Vote n Komen
-Happy Reading-Di sebuah ruangan yang luas dan mewah, terdapat dua orang pria yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang serius. Seseorang yang duduk di kursi dan seseorang yang berdiri di hadapannya. Mereka saling memandang dengan tatapan serius, sama seriusnya dengan hal yang sedang mereka bicarakan. Hal yang sedang mereka diskusikan. Hal yang sangat sensitif bagi satu dari dua pria itu
"Dia bukan Lisa yang kita kenal, Tae!" ucap Jimin tegas, dia mencoba menasihati Taehyung tentang kebenaran yang ada saat ini "Saat pertama kali aku melihatnya, aku juga mengira dia adalah Lisa yang ku kenal. Tapi bukan! Dia bukan Lisa yang ku kenal. Jadi aku berusaha untuk bersikap biasa saja, dan kau pun harus melakukan seperti yang kulakukan"
"Aku tau. Tapi dia tetap Lisa, Jim"
"Namanya memang sama. Dan wajahnya pun identik, tapi dia bukan Kim Lalisa. Kau tidak seharusnya seperti itu"
"Aku tak peduli"
"Tunggu! Jangan bilang kau akan mendekatinya, Tae!"
"Sudah kubilang aku tidak akan melepaskannya lagi. Tidak setelah aku kehilangannya"
Jimin tak menyangka apa yang sudah dikatakan sahabatnya itu. Apa Taehyung tak memikirkan perasaan seseorang, yang mungkin akan sangat tersakiti jika Taehyung mendekati Lisa. Dari dulu Jimin selalu mendukung Taehyung dalam banyak hal yang menurut pria itu baik, tapi kali ini...ini jauh dari kata baik, dan Jimin tidak ingin Taehyung menyesal dikemudian hari
"Jangan lupakan seorang wanita yang selama ini selalu menunggumu, sabar akan sikapmu, selalu ada untukmu, dan tentunya selalu menyayangimu" ujar Jimin "Kau tak pernah menghargai dia, Tae. Dia istrimu!" Jimin menaruh kedua tangannya di atas meja Taehyung, menatap Taehyung dalam jarak dekat "Dia terlalu baik untuk kau sakiti terus menerus"
Taehyung terdiam. Dia tau bahwa ada Kim Jisoo. Sosok yang selama ini selalu menyayanginya dengan tulus. Sosok istri yang sangat baik, meskipun Taehyung selalu terlihat tidak peduli padanya, tapi Jisoo tidak pernah berubah. Jisoo tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hatinya. Tapi...Sebenarnya hatinya sudah mati bersamaan dengan Kim Lalisa. Tapi untuk pertama kalinya dia merasa hatinya kembali, bersamaan dengan gadis Thailand itu
"Aku tidak—"
"Pulanglah, Tae. Kau sedang tak fokus sekarang, biar aku yang mengurus semua" ucap Jimin yang lelah jika harus menasihati Taehyung tentang perlakuan dia kepada istrinya. Jimin menghela napas sesaat setelah mengangkat kedua tangannya dari meja Taehyung "Pikirkan baik-baik, Tae. Jangan terus sakiti istrimu"
Jimin keluar dari ruangan Taehyung. Meninggalkan Taehyung yang bergelut dengan pikiran dan hatinya. Pikirannya mengatakan bahwa dia tak seharusnya mendekati Lisa. Karna dia bukan Lisa yang dia kenal. Tapi hatinya mengatakan bahwa, Tuhan sudah merencanakan ini untuknya. Menghadirkan kembali Lisa nya. Dan mengulang kisah mereka yang menyakitkan dengan penuh kesedihan
"Mungkin ini memang seharusnya terjadi" gumam Taehyung
***
Sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepan sebuah sekolah yang terlihat masih sepi. Mobil itu berhenti hanya di depan gerbang sekolah. Terlihat dari langit yang masih gelap menjadi jawaban mengapa sekolah itu terlihat masih sepi
"Kau langsung ke Ruang Guru ya" ucap Ten pada Lisa yang sedang membuka seatbelt
"Kau serius? Kau tak mau menemaniku?"
"Aku harus bekerja, Lis"
"Tapi ini adalah hari pertamaku sekolah disini"
Ten hanya mengedikkan bahunya tanda dia tak peduli. Membuat Lisa memasang wajah kesal. Dia tau Ten hanya bercanda bahwa dia tidak peduli. Lisa bukan kesal karna itu. Kesal karna pekerjaan Ten yang membuat Ten terlalu sibuk, jika Ten mati karna kelelahan bekerja juga yang sedih Lisa, sedangkan perusahaan akan merekrut pekerja baru
KAMU SEDANG MEMBACA
2nd Lalisa! [TAELICEKOOK]✔
Fiction générale[Taelice + Jungkook & Jisoo] Kim Lalisa yang pergi meninggalkan kehidupan Taehyung dan Jungkook karena suatu masalah yang membuat Kim Lalisa pasrah akan hidupnya Beberapa tahun kemudian seorang gadis cantik dengan rambut pirang yang indah datang dar...