Chapter 18

1.6K 203 44
                                    

Vote n Komen
-Happy Reading-


‘‘Aku ingin sekuat hujan, yang menyatukan langit dan bumi. Karna aku ingin menyatukan diriku dan dirimu, yang tak terpisah oleh takdir sekalipun’’

Kim Taehyung

.

.

Jisoo berjalan menghampiri Lisa yang sedang terduduk di sofa ruang tamu rumahnya setelah tadi dia sempat mengganti bajunya dulu yang basah karna payungnya yang terlepas dari genggamannya, dia juga menawari Lisa untuk berganti baju dengan bajunya, tapi gadis itu menolak. Jadi Jisoo tidak ingin memaksa gadis itu dan kini dia membawakan mug yang berisi coklat panas untuk Lisa, agar gadis itu tidak terlalu merasa dingin didalam tubuhnya

"Kenapa kau pergi dari sekolah?" tanya Jisoo sembari mengulurkan mug berisi coklat itu pada Lisa. Sedangkan Lisa tidak menjawab pertanyaan Jisoo, dia kini mulai meminum coklat panas yang diberikan wanita itu. Membuat Jisoo menggenggam tangan kirinya dan mengelus rambutnya yang lembab, karna Lisa habis mandi air hangat tadi, meskipun tidak ingin mengganti pakaiannya

"Kau bisa cerita padaku"

"Aku di ledek semua murid disekolah"

Perkataan Lisa itu sontak membuat Jisoo mengernyitkan dahinya, lalu melebarkan matanya "Kok bisa? Terus kenapa pipimu merah? Mereka meledek apa? Kau dilukai? Sudah bilang pada guru?" Pertanyaan Jisoo yang berturut-turut membuat Lisa terkekeh pelan, dia dapat merasakan kehangatan yang Jisoo berikan dari pertanyaan itu yang membuatnya merasa nyaman dan tenang

"Aku pun tidak tau kenapa mereka meledekku" Lisa menyentuh pipi kirinya, rasanya begitu perih. Dan ketika dia mengingat kejadian dikelasnya itu, membuat Lisa sedikit ingin menangis, rasanya sangat menyakitkan saat dia mengingat semua itu. Sangat menyakitkan melihat tatapan kebencian dan juga tatapan merendahkan dirinya dari semua orang "Dan tentang pipi ini, aku ditampar oleh murid laki-laki dikelas ku"

Jisoo melebarkan matanya "Siapa murid laki-laki itu? Siapa orang-orang yang meledek mu? Katakan saja padaku, aku akan mengurus mereka" meskipun Jisoo mengatakan itu dengan marah, tapi dia tidak bisa menghilangkan suara lembutnya dari perkataan itu. Suara lembut yang mungkin memang sudah sangat menempel pada dirinya

"Sudahlah aku tidak mau membahas mereka"

"T-tapi.."

"Tak apa, eonnie. Terimakasih sudah perhatian padaku"

Jisoo menghela napas panjang "Tentu, aku akan selalu perhatian padamu. Karna aku menyayangimu" Jisoo menatapnya sangat dalam, menatapnya dengan penuh kasih sayang. Dia tau. Sangat tau bahwa Jisoo menyayanginya sama seperti Jisoo menyayangi Kim Lalisa, sama juga seperti yang lainnya menyayangi Kim Lalisa. Tapi untuk Jisoo...ada sesuatu hal yang dari awal Lisa sadari tentang hubungan Jisoo dengan Kim Lalisa yang berbeda, tapi dia tidak tau apa itu

Lisa mencoba menghilangkan pikiran-pikiran buruknya tentang hubungan Jisoo dan Kim Lalisa. Dan mulai tersenyum. Lalu dia menelisik ruang tamu rumah itu. Dia tanpa henti menggumamkan kata 'wow' saat melihat benda-benda di rumah Jisoo. Dan Lisa menyadari bahwa di rumah itu banyak sekali foto Kim Lalisa. Apalagi fotonya itu memang hanya ada Kim Lalisa, tanpa ada Jisoo didalamnya

Ada sih, tapi hanya satu. Dengan bingkai yang menurut Lisa paling bagus. Dan foto yang juga sama bagusnya

 Dan foto yang juga sama bagusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2nd Lalisa! [TAELICEKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang