Part 19

1.4K 102 78
                                    

"Lo rencana lanjut mana, sell? Jadi kuliah di Paris?" Tanya Caca teman sebangkunya. "Iya, jadi ehe" ucap Sella dengan penuh senyuman

"Gilaaaa, emangnya bokap lo udah setujuin soal lo kuliah di paris?"

"Udah dong, bentar lagi UN. Selepas UN, gue langsung berangkat ke Prancis"

"Berarti lo nggak ikut perpisahan dan malam promnight?".

"Tenang aja, gue ikut kalik". Ucap Sella mengedipkan matanya

Tiba-tiba seseorang masuk dari pintu kelas yang ternyata adalah Umar. "Kak Umar" ucap salah seorang siswa pada Umar

"Eh, Zahra. Jangan lupa ya rapat di musholla hari ini" ucap Umar tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Sella. "ngapain lo?!" Ucap Sella judes

"Santai dong, nggak usah galak-galak" jawab Umar tersenyum

"Lu ada hubungan apa sama ketua rohis, Sel" bisik Caca

"Nggak ada" jawab Sella lirih

"Kalau mau gibahin orang, jangan didepan orangnya kalik. Kayak nggak ada tempat lain untuk gibah aja lagi" ucap Umar

"Sapa yang gibahin, lo!. GR banget sih" ucap Sella kesal. "Ngapain ke kelas gue? Ada urusan apa?" Tanya Sella

"Gue mau bilang gue sayang elo!" Ucap Umar dengan suara lantang membuat teman sekelas Sella mendengar apa yang dikatakan Umar

"Cieeee!!!" Teriak semua orang yang mendengar perkataan Umar

"Eh lo udah gila ya?!!" Ucap Sella dengan wajah kesalnya. Walaupun jantungnya berdegub kencang mendengar pernyataan Umar

"Bakal ada dua ekskul yang damai nih"

"Yang sini tukang dugem, yang sono tukang ngaji. Bersatu dalam nama cinta"

"Eh, mulut lo semua nggak ada yang disekolahin juga ya!" Ucap Sella pada teman sekelasnya yang menyoraki dirinya. "Lo apaan sih! Norak" ucap Sella mendorong Umar dan keluar dari kelasnya diikuti Caca.

Sedangkan Umar malah tertawa dan tersenyum karna berhasil membuat teman sekelas Sella menyoraki Sella

***

Langkah Sella terhenti dipinggir lapangan ketika Jian bersama teman-temannya menghadangnya, "mau apalagi?!" Tanya Sella dengan wajah kesalnya

"Sel, maafin aku".

"Gue nggak butuh maaf dari lo, mendingan lo sekarang pergi!. Gue nggak mau liat muka pecundang kayak lo!" Sella mendorong dada Jian

"Dengerin aku dulu, sel. Aku harus bilang gitu untuk selamatin kamu".

"Selamatin apa?! Hah!"

"Selamatin kamu dari geng-geng yang ngincar kamu. Tolong percaya aku, sel. Aku sayang sama kamu" ucap Jian meyakinkan Sella

"Lo mau yakinkan gue bagaimanapun, gue nggak bakal percaya. Yang jelas, gue nggak mau sama lo lagi. Minggir, gue mau ke kelas" ucap Sella menerobos Jian dan teman-temannya

Di koridor sekolah, Sella melihat seorang perempuan tengah berbicara pada Umar. Sella segera menghampirinya, "lo ngapain berdua disini?" Ucap Sella jutek

"Bukan urusan lo" sahut perempuan itu membuat Sella geram

"Urusan gue!".

Umar menghela nafasnya, "udah kalian berdua".

"Urusan lo apa? Hah?" Ucap perempuan itu membuat Sella terdiam bingung dan malu

"Ya.. pokoknya urusan gue itu sama Umar. Urusan lo apa sama Umar?" Tanya Sella sembari melipat tangannya didepan dada

"Nggak usah kepo!" Ucap gadis itu. "Yaudah, mar. Gue balik ke kelas dulu ya, kita bahas lain kali" sambungnya dan memberikan senyum pada Umar

"Dia siapa?" Tanya Sella pada Umar

"Siapa apanya? Temen sekelas gue".

"Ngapain kok harus ngomong di jalan umum gini, kan jadi banyak yang liat. Kalau dikira pacaran gimana".

"Ya biar aja, kan pendapat orang. Kenapa? Cemburu ya" goda Umar membuat Sella merubah raut wajahnya

"Dih! Sapa yang cemburu, lo itu kalik yang selalu cemburu sama gue kalau ada cowok-cowok deketin gue".

"Emang! Gue kan suka lo, kalau gue nggak suka. Gue nggak bakal cemburu" sahut Umar membuat pipi Sella memerah

"Dah ah! Males, lo random" ucap Sella melangkahkan kakinya. "Lo kalik yang random" sahut Umar dan Sella tetap melanjutkan langkahnya

"Untung gue sayang" batin Umar menatap kepergian Sella

***

Sella duduk diujung ranjangnya dan menatap Umar yang tengah duduk di sofa memperhatikannya sudah dari setengah jam. "Lo mau apa?" Tanya Sella dengan wajah kesalnya

"Mandangin lo" ucap Umar tersenyum

"Ayolah, langsung to the point-nya".

"Gue mau kabulin perceraian yang lo minta, tapi ada syaratnya" ucap Umar membuta Sella terkejut. "E.. emangnya apa syaratnya?".

"Izinin gue nyentuh lo sekali. Setelah itu, gue bakal pikirin lagi buat perceraian yang lo mau" ucap Umar tersenyum

"Lo gila ya?!".

"Gue nggak gila, Sell. Gue mau lo kejar cita-cita lo, gue mau lo bahagia, tapi izinin gue nyentuh lo sekali aja. Setelah itu, lo boleh pikirin bakal tetep mau cerai sama gue apa nggak".

"Gue nggak masalah kehilangan barang berharga gue, karna gue cantik, bakal ada banyak yang mau sama gue setelah gue sukses nanti".

Umar tersenyum dan menundukkan kepalanya, "lo semudah itu ya ngasih barang berharga lo ke orang" ucap Umar

"Kata siapa?, Kalau gue ngasih, berarti gue emang bener-bener ada perasaan sama orang itu melebihi apapun didunia. Dan menurut gue, perasaan itu udah cukup buat ke lo" ucap Sella membuat Umar terdiam dan jantungnya berdegub

"Tapi itu masih gue pikirin, belum tentu bakal terjadi. Gue masih bakal tetep pertahanin lo!", Ucap Umar

"Gue makasih, ada manusia yang baik, yang bertanggung jawab, yang nyebelin juga, pokoknya paket komplit yang diturunin tuhan buat gue. Yang nerima semua keadaan gue" ucap Sella berdiri dan mendekat pada Umar.

Perlahan tangan Sella memegang pipi Umar membuat jantung Umar berdegub kencang, "lo.. belajar gini dari mana" ucap Umar lirih

"Ssttt.." Sella menaruh telunjuknya di bibir Umar. "Lo nggak usah kepo, yang jelas drama adalah sumber utama" ucap Sella dan perlahan duduk diatas paha Umar

Umar masih menatap Sella, namun mata Sella perlahan mengarah pada kancing kemeja Umar

"Pelann" ucap Umar memegang tangan Sella

Kini Umar mulai perlahan membuka kancing piyama Sella membuat Sella amat terkejut

Hingga kancing kedua, Umar menggendong Sella dan menidurkannya diatas ranjang

"Lo emang nakal, tapi lo sama sekali nggak berpengalaman. Lo harus banyak belajar lagi" ucap Umar mulai mengecup leher Sella

Dan perlahan Umar membuka pakaian Sella sembari mengecup seluruh wajah hingga leher Sella dengan perlahan-lahan namun pasti.





Okee! Jadi maaf atas keterlambatan yang sangat lambat di update-an ini.

Married High School 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang