"Umar.. kok baru pulang?".
"Iya, pa. Maaf, tadi habis dari urusan" jawab Umar kepada mertuanya dengan lembut
Blakkk
"Sella, kok baru pulang. Kenapa nggak pulang bareng-".
"Sella mau ke kamar duluan pa" ucap Sella sembari mengusap air matanya
"Sella!" Papanya menaikan nadanya tinggi
"Em, biar Umar aja pa. Papa jaga kesehatan ya" sahut Umar dan mengikuti langkah Sella menuju kamar
"Sell" ucap Umar namun Sella tak ada sama sekali berhenti
"Sell, dengerin dulu" ucap Umar meraih tangan Sella
"Dengerin apa lagi?! Puas kan liat gue putus sama Jian. Puas kan liat saingan lo buat dapatin gue udah nggak ada! Puas kann!!!!" Ucap Sella dengan air mata yang kembali keluar
Umar terdiam menatap wajah Sella. Rasanya, hatinya juga ikut teriris melihat air mata Sella yang keluar
"Kalo seandainya lo nggak datang! Gue pasti bakal baik-baik aja sama Jian" ucap Sella sangat keras. Dan mungkin saja orang tuanya dibawah mampu mendengarnya
"Kalo bukan anak gengster! Gue nggak bakal kayak gini! Gue benci lo! Gue benci gengster lo! Gue benci! Gue benci kalian yang ngerusak hubungan gue!" Ucap Sella membentak Umar dan berjalan pergi kedalam kamarnya
"Aku benci kamu mar, aku benci kamu yang ikut-ikut geng kayak gitu. Nanti kalau ada apa apa gimana"
"Umar, ayo main kesitu".
"Umaaar berhenti".
"Umar, jangan Umar".
"Uhu uhu.. Umar tolong aku".
suara yang terlintas dipikiran Umar
Umar terdiam menatap pintu kamar Sella. Ia melangkahkan kakinya mundur seolah sebuah kalimat terus terlintas dikepalanya
Semakin ia mundur, semakin suara itu jelas. Umar segera membalik badannya menuruni tangga
Dan berlari begitu cepat menuju pintu rumah.
"Umar mau kemana?" Tanya mama mertuanya. "Ada urusan, ma. Umar malam ini tidur dirumah Umar" ucap Umar langsung keluar dari rumah Sella
Ia segera mengeluarkan mobil dan melajukan mobilnya pergi.
Tiba-tiba ada dua mobil memberhentikan mobilnya. Dan segera Umar keluar dari mobilnya
"Mas Umar.. ini perintah dari Tuan Besar, Mas Umar harus dibawa kerumah perihal pemberitaan Kelvin" ucapnya pada Umar
"Gue ada urusan yang lebih penting!" Jawab Umar
"Ini lebih penting, Mas!. Ini perintah!" Ucapnya dan Umar menghela nafasnya
"Yaudah, gue kesana sekarang" jawab Umar
"Mas Umar harus naik mobil ini. Mobil Mas Umar biar dibawa sama yang lain".
"Yaudah, cepetin" ucap Umar segera menuju mobil yang dimaksud
***
Umar menaiki tangga dan melihat kakeknya tengah bermain billiard dengan beberapa rekan bisnisnya
Umar langsung saja merebahkan badannya di sofa sembari menunggu kakeknya. "Kalau gitu, kita akhiri rapat hari ini. Kita lanjut minggu depan, saya ada urusan dengan cucu saya" ucap Kakek Umar melihat Umar sudah duduk bersantai diatas sofa
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 4
Romance"Umar, aku tahu aku ga pantes buat kamu karna kelakuanku yang seperti ini. Tapi, apa kamu bakal mencintai dia karna dan melupakan aku?". Tanya Sella pada Umar yang masih berdiri membelakanginya "Demi Rabbku, aku nggak pernah berhenti mencintai kamu...