Umar turun dari motornya dan tak lama sebuah mobil pun memasuki kediamannya, "maaf, mas. Nona ini mabuk berat. Jadi saya antar" ucap seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil Sella
"Oh, maaf ngerepotin. Ini uangnya" ucap Umar memberikan uang dari dalam sakunya. "Mau saya bantu bawa nonanya kedalam?" Tanyanya
"Nggak usah, biar saya aja yang bawa kedalam".
"Yasudah, saya permisi dulu" ucapnya dan pergi
Sementara itu, Umar membiarkan dulu Sella didalam mobil dan memasukkan motornya lebih dulu kedalam garasi
Setelah itu ia berjalan menuju mobil Sella sambil menghela nafasnya, "lo mau sampai kapan mabuk-mabukkan gini sih. Ga kasian apa sama ginjal lo" ucap Umar sambil mengeluarkan Sella dari dalam mobil. "Buset berat banget" ucap Umar menggendong Sella yang sudah sangat mabuk berat
Umar melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dan disambut oleh asisten rumah tangganya, "mba Sella mabuk lagi ya, mas" tanya pembantu dirumah itu
"Iya, bi.. papa udah tidur belum?".
"Tadi bapak nanyain mas kemana, terus saya bilang kalo mas pergi ke masjid".
"Terus mama?".
"Ibu tau kalo mba Sella ke diskotik, jadi sembunyiin dari bapak".
"Yaudah, siapin air hangat ya bi. Ntar antar ke kamar"
"Baik mas" ucap pembantu itu pergi ke dapur
Sementara itu Umar melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang untungnya sudah ia pindah di lantai dasar dan tak akan membuat papanya terbangun.
Umar menggeletakkan Sella yang sangat mabuk, bisa dibilang malam ini mabuknya yang paling parah daripada sebelumnya
Umar melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, "Umaarrr.." ucap Sella setengah sadar dengan mata tertutup sambil menggerakkan badannya "Umar.." ucapnya lagi dan Umar langsung berhenti tepat didepan pintu
Tok tok
Umar membuka pintunya dan ARTnya tengah membawa tempat berisi air, "ini mas titipannya" ucapnya
"Yaudah, makasih ya bi." Ucap Umar dan kemudian menutup pintu kamarnya
Ia berjalan ke ranjang dan menaruh tempat itu diatas meja yang berada tepat didamping ranjang
Kemudian ia duduk diujung ranjang dan mengambil tissu untuk membersihkan wajah Sella yang penuh dengan keringat, "lo mau sampai kapan sih gini terus" ucap Umar dengan ikhlas mengusap wajah istrinya
***
Umar turun dari tangga dan melihat kedua mertuanya dan Sella tengah duduk sambil menyantap sarapannya, "udah jam berapa ini? Kok baru bangun" ucap Sella pada Umar
"Sella.. jangan bicara seperti itu ke suami kamu" ucap papanya membela Umar
"Pa, kemarin waktu papa belum balik. Dia ga kasih Sella makan, pa. Katanya Sella bangun telat" ucap Sella mengadu pada papanya
"Sella... Itu supaya kamu bangunnya ga kesiangan. Umar pasti sibuk dan lelah, makanya bangunnya terlambat" ucap mamanya
"Kenapa kok Umar sih yang dibelain, anak mama papa itu Sella atau dia!" Ucap Sella kemudian berdiri tak melanjutkan makannya
"Udah, ma, pa. Gapapa kok, ya emang udah konsekuensinya. Kalo gitu, Sella lanjutin makannya aja sama yang lain. Umar berangkat duluan, ada urusan juga di fotokopi" ucap Umar tersenyum dan mencium tangan kedua mertuanya dan melangkahkan kakinya pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 4
Romance"Umar, aku tahu aku ga pantes buat kamu karna kelakuanku yang seperti ini. Tapi, apa kamu bakal mencintai dia karna dan melupakan aku?". Tanya Sella pada Umar yang masih berdiri membelakanginya "Demi Rabbku, aku nggak pernah berhenti mencintai kamu...