Part 27

678 57 0
                                    

Ale berlari-lari di rumah keluarga Umar dan tak sengaja matanya mengarah pada sebuah album foto diatas meja

"Apa yah" ucapnya sembari mendekat album foto tersebut

Ale melihat foto-foto Umar semasa SMA. Hanya bedanya Umar yang sekarang telah menggunakan kacamata. "Kok mirip Om Umar ya" ucap Ale dan membalik setiap halaman dan menemukan foto Maminya dan Umar tengah bersebelahan, "Ohh Mami sama Om Umar udah temenan lama" ucap Ale

"Ale ngapain???" Tanya seseorang yang menghampirinya

"Ohh, Nenek. Aku lagi liat foto-foto terus liat Mami sama Om Umar. Ternyata udah temenan lama" ucap Ale membuat Neneknya terdiam dan tersenyum sembari mengusap kepala Ale

"Wah iya ya, nenek juga baru sadar" ucap Mama Umar sembari melihat foto didalam album

Rasanya dia begitu sedih melihat Ale tidak mengetahui bahwa anak laki-lakinya adalah ayahnya

"Aleeeee!!!" Ucap Sella yang baru saja masuk kedalam rumah

"Mamiiiiii", teriak Ale dan melangkahkan kakinya menghampiri Sella

"Ma.." ucap Sella dan mencium tangan Mama Umar

"Udah pulang kerja?" Tanya Mama Umar

"Udah, ma" jawab Sella tersenyum

"Mamiii, aku habis liat foto-foto. Terus ada Om Umar ternyata" ucap Ale membuat Sella terkejut

"A... Ohh, iya?" Tanya Sella

"Iya miiii, ada mami juga" jawab Ale membuat Sella tak bisa berkata apa-apa lagi

"Ale, datangin kakek sana. Kayaknya kakek perlu dipijat deh" ucap Sella dan Ale segera bergegas pergi

"Kemarin Sella kelahi sama Umar, ma." Ucap Sella

"Umar udah diusir sama papanya, dan gaboleh lagi kesini. Terus kata kakeknya, dia juga nggak tinggal di rumah kakeknya setelah tau kamu balik kesini. Sebenernya mama khawatir, mama nggak tau dia tinggal dimana dan ngapain. Cuman yang mama tau, dia emang udah punya perusahaan besar dari kakeknya, tapi mama tetep khawatir".

"Kemarin dia baik-baik aja waktu ke apartemen Sella, ma".

"Syukur deh kalo gitu. Tapi biarin itu juga jadi kesalahan dia, kamu jalani hidup kamu yang bahagia ya sell. Maafin anak mama yang ninggalin kamu".

"Apasih ma, Sella juga udah ngerasa anak mama kok. Lagipula, Sella udah ngomong ke Umar kalo mau nikah. Jadi dia udah nggak ganggu lagi"

***

Beberapa minggu setelah kejadian itu, Umar tidak pernah lagi datang ke apartemen Sella

Sesekali Sella melihat wajah Ale yang bersedih namun berusaha disembunyikan darinya

"Miii, kok Om Umar nggak pernah kesini lagi ya. Apa Om Umar marah gara-gara nggak jadi pergi waktu itu" ucap Ale dengan wajah sedihnya

"Kamu kangen Om Umar ya?" Tanya Sella dan melihat Ale yang menganggukan kepalanya

"Yaudah, mami antar ke kantor Om Umar ya" ucap Sella dan membuat wajah Ale berubah menjadi bahagia

"Beneran, mi????"

"Iya sayang" jawab Sella dan mencium anaknya

Sella keluar dari kantor bersama Ale menuju kantor Umar yang lumayan jauh dari kantornya

Sesampainya di kantor tersebut, Sella langsung masuk kedalam kantor dan melihat para karyawan memperhatikan Sella tengah menggandeng Ale

"Ada yang bisa saya bantu bu?" Tanya karyawan bagian pelayanan

"Saya mau bertemu dengan Pak Umar"

"Apa ibunya sudah buat janji?".

"Belum, tapi saya perlu bertemu sekarang"

"Maaf ibu, harus punya janji terlebih dahulu untuk bertemu".

"Gabisa ya, mi?" Tanya Ale yang mendengarkan ucapan karyawan tersebut

"Tapi saya perlu penting" ucap Sella

"Maaf bu, tapi prosedur dari Pak Umar begitu."

"Yaudah, mba gini aja. Tolong sampaikan ke Pak Umar yang mau ketemu anak yang bernama Ale. Kalau memang nggak mau, baru saya pergi".

"Baik bu, silahkan tunggu dikursi. Saya telfonkan sekretarisnya dulu" ucapnya dan Sella melangkahkan kakinya ke sofa lobby

Tak lama, dari sudut terlihat orang tengah berlari menghampirinya yang tak lain adalah Umar

Umar langsung memeluk Ale, "aduh, Om Umar kangen banget sama Ale" ucap Umar tak peduli dengan keberadaan Sella

"Om Umar jahat" ucap Ale dan sembari mengusap air matanya

"Jahat kenapa?".

"Nggak pernah main kerumah lagi" ucap Ale dan membuat Umar tertawa kecil

"Maaf ya, om soalnya sibuk banget. Banyak kerjaan, tapi makasih Ale udah mau kesini" ucap Umar mengusap pipi Ale

"Ale mau makan? Di kantor om, ada kantin. Makanannya enak-enak" Tanya Umar dan Ale mengangguk menandakan mau

"Ayo mi" ucap Ale mengajak Sella

"Nggak usah, mami makan diluar aja. Ale sama Om Umar aja yang pergi kedalam" ucap Sella dan Ale segera meraih tangan Sella. "Nggak mi, kita makan sama sama aja", ucap Ale

"Om, kalo makannya diluar boleh nggak bareng mami" tanya Ale dan mendapat anggukan dari Umar

"Asik, yaudah ayo mi" ucap Ale psda maminya dengan penuh senyuman bahagia

"Sebagai tanda minta maaf om, Ale om gendong dipunggung ya" ucap Umar membuat Ale tambah senang mendengar ucapan Umar

Mereka bertiga pun pergi menuju mobil, namun langkah mereka berdua terhenti oleh seorang wanita dengan pakaian seksi berhenti dihadapannya

"OHH JADI INI YANG NAMANYA SELLA!!!!" ucap gadis itu dengan nada tinggi pada Umar

"Maksud anda apa ya?!" Tanya Sella menaikan nadanya ganti

"Ini perempuan yang bisa gantikan diriku dihidupmu. Ini perempuan yang kamu pilih lagi setelah kamu buang demi aku" ucapnya dan ternyata gadis itu adalah Cia

"Cia! Jaga omongan kamu" ucap Umar pada Cia

"Terus, anak itu" ucap Cia melihat Ale dalam gendongan Umar. "Anak itu yang jadi alasan kamu ninggalin aku, anak kamu sama perempuan ini kan. Kamu lupain aku demi dia dan anak ini!" Ucap Cia membuat Umar dan Sella benar benar geram

"Stop! Cia!" Ucap Umar namun Cia tidak berpengaruh

"Aku nggak peduli ada anak kamu sama Sella, kamu tetep punya aku Umar! Aku duluan milikin kamu ketimbang mereka. Aku nggak suka liat kamu bahagia kayak gini sama mereka berdua", ucap Cia

"Gue benci Umar tau lo udah ada disini, padahal gue udah berusaha payah untuk sembunyiin lo dari Umar kalo lo ada disini!" Ucap Cia dan langsung mendapat tamparan tepat dipipi oleh Cia

"Lo sadar diri! Lo ngerebut Umar dari gue!--".

"Mamiii" ucap Ale ketakutan melihat perkelahian di parkiran

"Mamiiii" ucap Ale meminta turun dari gendongan Umar

"Om Umar ayah aku?" Tanya Ale yang menahan air matanya

"Ale, nanti mami jelasin ya" ucap Sella

"Dan ternyata, anak kalian berdua aja nggak tahu kalo Umar itu bapak kandungnya. Dan kamu masih sama dia, mar? Anak kamu aja nggak tau kalo kamu bapaknya. Kamu nggak diakuin sama anak kamu sendiri" ucapan Cia mampu membuat Ale terkejut bingung

"Cia!!!" Bentak Umar untuk pertama kalinya membuat Cia amat terkejut

"Cukup! Kamu nggak usah ikut campur masalahku, aku udah pergi dari hidup kamu. Kamu cari bahagia kamu, aku tau aku salah. Tapi kita udah selesai" ucap Umar menegaskan pada Cia

Sementara itu Ale berlari pergi dan Sella dan Umar segera mengejar Ale yang berusaha menyebrang jalan lagi namun tak melihat kesamping kanannya dan Umar segera berlari lebih cepat mengambil Ale. Namun terlambat dan menjadikan tubuhnya tameng untuk melindungi Ale

Married High School 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang