Part 26

625 58 2
                                    

Umar menurunkan Ale dari gendongannya ketika memasuki kantor Sella yang amat besar

Kantor itu adalah kantor papa Sella dulu dan sekarang telah menjadi kantor Sella sendiri karena harus meneruskan perusahaan papanya

"Om, ayo.. mami pasti udah nungguin di kafe" Ale menarik tangan Umar untuk segera pergi menuju tempat Sella berada

"Iya, sebentar Ale. Mami Ale nggak pergi kemana-mana kok" ucap Umar dengan penuh senyuman

Umar datang bersama dengan Ale menuju kafe yang berada dikantor tersebut

"Mamiiii!!!!" Teriak Ale dan berlari ke arah Sella yang tengah duduk bersama Jordi

"Hai sayang, udah selesai jalan-jalannya?" Tanya Sella pada Ale

"Udah kok" jawab Ale

"Hai Ale" sapa Jordi dan mendapat senyuman dari Ale

"Em sell..." Ucap Jordi dan Sella menganggukkan kepalanya

"Ale gimana? Seneng jalan sama om?. Om ga jahatin Ale kan?" Tanya Sella dan Ale menggelengkan kepalanya. "Om-nya baik banget, mi. Aku seneng banget hari ini. Lain aku bolehkan jalan sama Om Umar" ucap Ale dengan penuh senyuman

"Iya.." jawab Sella dan menganggukkan kepalanya

"Hendra.." ucap Sella memanggil asistennya. "Iya bu?".

"Tolong ajak Ale jalan jalan dulu. Saya ada urusan" ucap Sella dan melihat kearah Umar

"Ayo Mas Ale. Sama Pak Hendra" ucap Hendra dan menggandeng tangan Ale untuk pergi

"Silahkan duduk" ucap Sella pada Umar.

Umar pun duduk berhadapan dengan Jordi.

"Ada apa?" Tanya Umar

"Sekarang jelasin, Sell. Dia ini sebenernya siapa? Kenapa dia bisa seperhatian itu sama Ale" ucap Jordi membuat Sella diam sembari memejamkan matanya

"Biarkan dia yang jawab" ucap Sella mengarah pada Umar

"Kenapa harus gue?".

"Lo siapa sih?!" Ucap Jordi kesal pada Umar

"Siapa gue bukan urusan lo!".

"Apa dia.. ayahnya Ale?!" Ucap Jordi langsung membuat Sella membanting mejanya

"Bukan!!!" Ucap Sella spontan

"Gue cuman orang yang nggak sengaja ketemu Ale, dan ngelihat Ale jadi ingetin gue ke adik gue waktu kecil. Jadi lo nggak usah khawatir" ucap Umar dan segera berdiri

"Kalo kalian harus suruh gue datang kesini cuman nanyain ini doang. Kalian bisa nanya gue via pesan kok, lebih mudah" ucap Umar. "Gue permisi" Umar melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Sella dan Jordi

"Udah denger kan?" Tanya Sella

"Iyaa.. maafin aku ya" Ucap Jordi memegang tangan Sella

***

Umar mengetuk pintu apartemen Sella dan tak lama Sella membuka pintu itu, "mau ngapain?" Tanya Sella

"Mau ngantar Ale ke sekolah" ucap Umar dengan senyuman

"Emangnya nggak telat nanti berangkat ke kantor".

"Gue izin, jadi aman aja" ucap Umar dan Sella mempersilahkan Umar masuk kedalam

Tak lama Ale keluar dari kamarnya, "mamiii" ucap Ale sembari mengusap matanya

"Udah bangun anak mami" ucap Sella dan menciumi anaknya. "Mamiii, aku hari ini nggak mau ke sekolah" ucap Ale membuat Sella terkejut

"Kenapa?" Tanya Sella bingung

"Hari ini.." wajah Ale berubah menjadi sedih, "hari ayah dan anak, tapi aku nggak punya ayah. Jadi aku ngga boleh datang karna kan nggak punya ayah" ucap Ale membuat Sella memeluk Ale

Sementara hati Umar yang melihat dan menyaksikan Ale membuat hatinya terasa disayat karna yang mengatakan adalah anaknya sendiri

"Ada om umar kok" ucap Umar tersenyum dan Ale melihat kearah Umar. "Om Umar!!!" ucap Ale sumringah melihat wajah Umar

"Mami, aku berangkat sama Om Umar aja ya. Soalnya waktu itu Om Umar bilang mau jadi ayah aku" ucap Ale tersenyum dan membuat Sella terdiam terharu melihat ucapan Ale

"Mami kenapa nangis? Kalo mami nggak suka, aku nggak bakal-".

"Iyaa, pergi sama Om Umar" ucap Sella. "Sekarang siap siap ya berangkat sekolah" sambung Sella membuat wajah senyum berusaha tegar dihadapan Ale

Ale melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, sedangkan Umar kini berusaha untuk memegang pundak Sella namun tak mampu ia gapai. "Sell.."

"Udah mar, kita gapunya hubungan apa-apa lagi" jawab Sella melangkahkan kakinya pergi menahan air matanya

Sedangkan Umar benar-benar diposisi yang amat sangat menyesal dan bingung harus bagaimana. Rasanya ia ingin memilih untuk mati, namun melihat Ale yang tumbuh menggemaskan mampu mematahkan keinginannya tersebut

Umar duduk disofa sembari menunggu Ale bersiap-siap.

Tak lama, Ale siap dengan seragamnya dan digandeng oleh Umar keluar

Namun langkahnya terhenti oleh kehadiran Jordi didepan pintu, "kalian mau kemana?" Tanya Jordi. "Mau kesekolah, om" jawab Ale

"Kok sama lo lagi?!" Ucap Jordi kesal pada Umar

"Ale berangkat sama om aja yuk" ucap Jordi dan Ale semakin kuat memegang tangan Umar. "Nggak, om. Aku udah mau berangkat sama Om Umar" sahut Ale

"Tapi Om ini kan bakal jadi Papi kamu" ucap Jordi dan menarik tangan Ale

"Mamiiii" ucap Ale pada maminya

"Lo apa-apaan sih. Jangan ditarik gitu" ucap Umar mendorong Jordi jauh

"Ya lo yang apa-apaan. Ale anak Sella bukan anak lo!".

Umar mengangkat tangannya dan bersiap memukul Jordi, "Umar! Udah! Ada Ale" ucap Sella membuat Umar berhenti dan melepaskan Jordi

"Ale, Ale berangkat sama Om Jordi aja ya. Bener kata Om Jordi" ucap Sella dan membuat Umar terkejut. "Tapi, Ale maunya sama gue" sahut Umar

"Yaudah, Aku berangkat sama Om Jordi, mi" jawab Ale dan Umar melihat senyum terpaksa dari Ale

Mendengar ucapan itu membuat Umar mencoba menahan air matanya karna hatinya begitu sakit, namun ia sadar bahwa itu adalah karma yang akan ia dapat

"Lo liat kan?!" Ucap Jordi dan menggandeng tangan Ale pergi dari apartemen Sella

Sedangkan Umar masih tetap berdiri menatap kepergian Ale. Setelah ia melihat Ale memasuki lift, pandangannya mengarah pada Sella. "Lo kenapa lakuin itu ke Ale?" Tanya Umar

"Demi kebaikan dia".

"Kebaikan apa?! Lo nggak liat wajah Ale".

"Gue liat, tapi bener kata Jordi. Dia bakal jadi ayah Ale, jadi Ale harus terbiasa sama Jordi".

"Nggak! Gue Ayah Ale!".

"Ayah? Sejak kapan?!. Lo ninggalin gue, lo inget nggak! Lo nggak peduli sama gue, mar. Lo nggak peduli sama Ale, baru sekarang lo tau dia udah besar makanya lo berusaha buat jadi ayah dia. Lo mau berusaha ambil Ale dari gue? Gue hampir nggak bisa hidup lagi, mar. Cuman Ale satu-satunya harapan gue setegar ini tanpa lo!" Ucap Sella sembari meneteskan air matanya menahan rasa sakitnya

"Gue sayang sama lo, sell. Gue sayang lo dan Ale melebihi diri gue sendiri" ucap Umar dengan air matanya mencoba meraih tangan Sella namun ditolak oleh Sella

"Gue nggak peduli semua omongan lo, gue nggak percaya kalo lo beneran sayang sama gue. Kalo lo sayang, seharusnya lo nggak ninggalin gue mar. Dan satu lagi, gue emang bener-bener mau nikah sama Jordi. Jadi, lo boleh puas-puasin ketemu Ale sebelum nanti gue pergi ke luar negeri setelah nikah sama Jordi" ucap Sella

"Pergi dari sini mar, seharusnya lo bersyukur gue nggak benci sama lo" Ucap Sella dan melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemen meninggalkan Umar diluar

Married High School 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang