"Sell!" Ucap Umar sembari mengetuk pintu kamar yang dikunci Sella
"Sell, lo jangan-".
"Mendingan lo pergi deh! Gue males liat atau denger suara lo. Kalo emang lo mau cari yang lain! Yaudah cari sana, yang sama kayak yang lo bilang itu. Gue bisa kok jelasin pelan pelan ke papa soal keinginan lo".
Umar menurunkan tangannya dan menunduk didepan pintu kamar Sella
"Nggak gitu, Sell" ucap Umar lirih dan berjalan pergi dari pintu kamar Sella
Dengan tangannya yang mengepal, ia turun dan menghampiri Sanjaya yang tengah mengobati lukanya
Umar segera menarik kerah Sanjaya membuat Sanjaya terangkat. "Lo! Gue pikir lo sepupu gue yang nggak sebrengsek Wisnu. Kenapa lo berubah gini, San!" Ucap Umar dengan tangannya bergetar bersiap untuk memukul Sanjaya
"Lo yang kenapa Mas!" Ucap Sanjaya membuat Umar menurunkan Sanjaya. "Lo bukan Mas Umar yang gue kenal, lo dikatain sama cewek dan lo diem aja. Cuman ladeni kayak gitu!. Dulu, lo nggak segan-segan buat ngehajar cewek yang ngusik lo gak peduli dia adik sepupu lo, atau adik lo sendiri" Ucap Sanjaya membuat Umar semakin marah
"Dulu, itu dulu sewaktu gue belum ketemu Sella. Setelah gue ketemu Sella, dan nikah sama dia. Walaupun diusia gue yang seharusnya seneng-seneng. Gue jadi ngerti, kalau dia harus gue lindungin. Karna dia pasangan hidup gue, setengah gue ada di dia. Jadi kalau ada orang yang nyakiti dia. Itu berarti nyakiti gue juga!" Ucap Umar sembari pergi dari Sanjaya.
"Lo cinta ya sama dia!" Ucap Sanjaya membuat Umar berhenti. "Bukan urusan lo!" Sahut Umar
"Gue minta maaf, atas omongan gue ke pasangan hidup lo. Gue bermaksud bela lo, Mas" ucap Sanjaya namun Umar tetap melangkahkan kakinya pergi
***
Umar berjalan di koridor sekolah dan melihat Sella dan pacarnya tengah berjalan dihadapannya sembari bergandengan tangan
Umar ingin menegur Sella, namun Sella lebih dulu menarik tangan Jian untuk berbalik arah agar tak bertemu Umar
Saat istirahat pun sama, Umar hanya memandang Sella dan Jian dikantin yang sedang asik berpacaran. Sedangkan dia hanya duduk bersama siswa anggota rohis lainnya
Umar memang merasa bersalah, namun setelah pertanyaan Sanjaya kemarin membuka sedikit hatinya akan perasaannya pada Sella
"Eh, kalian tau nggak?" Ucap salah satu anggota rohis.
"Apa apa" jawab yang lainnya penasaran. "Gue denger gosip nih, katanya anak-anak dance itu udah gak ada yang virgin".
Brakkkk
Umar berdiri sembari memukul meja kantin membuat semuanya terkejut dan mengarah padanya, "lo kenapa mar?" Tanya salah satu temannya
"Gue mau balik ke kelas." Jawab Umar
"Lah, makanannya baru aja dipesen".
"Buat lo aja" ucap Umar mengeluarkan uangnya untuk dipakai beli makan teman-temannya
Umar melewati Sella dan juga Jian, mata Sella mengarah pada Umar yang berjalan dengan wajah seriusnya
Sejujurnya, dia masih sakit hati dengan ucapan Sanjaya. Namun, sekali lagi. Itu bukan kata-kata Umar. Lalu untuk apa dia marah dengan Umar juga
"Jian, aku balik ke kelas dulu ya. Soalnya lupa ngerjain PR, bye!" Ucap Sella pada Jian setelah melihat Umar melangkahkan kakinya pergi
Kakinya mengikuti Umar yang pergi menuju gudang sekolah, ternyata Umar duduk dibelakang Gudang sembari menyandarkan kepalanya ditembok
Sella diam menatap Umar dari kejauhan. Umar melipat tangannya didepan dada menatap keatas sambil menutup matanya
Tiba-tiba saja air mata Umar keluar dari matanya membuat Sella terkejut. Dihadapannya, seorang Umar yang ditakuti banyak orang tengah menangis
Sella mundur selangkah tak percaya, didalam pikirannya. Apakah Umar baru saja kerasukan, namun tak mungkin ada orang kerasukan sendirian
Tak lama terdengar isak tangis Umar pelan membuat jantung Sella berdegub, seolah ia juga merasakan sakit yang dirasakan Umar. Entah sakit apa yang dirasakan Umar
Sella melangkahkan kakinya pelan dan berdiri disamping Umar. Namun Umar masih tak menyadari sosok Sella karna tengah menangis
Sella kemudian menarik kepala Umar dan membiarkan Umar menangis diperutnya. Umar membuka perlahan matanya, ia merasakan aroma Sella membuat Umar semakin menangis.
Umar memeluk pinggang Sella membuat Sella dan Umar benar benar berpelukan. Sella tersenyum dan perlahan menepuk punggung Umar. "Lo masih marah sama gue?" Tanya Umar
"Nggak, santai aja. Gue marah sebentar aja kok, lagi pula bukan lo juga yang ngomong. Lagipula, emang bener kalik yang dibilang Sanjaya" ucap Sella berubah 180° dimata Umar
Umar makin erat memeluk Sella. "Gue takut kehilangan lo" ucap Umar membuat jantung Sella berdegub sangat kencang dan tak mampu menjawab pernyataan Umar
"G.. gue nggak ilang kalik" ucap Sella memecahkan rasa canggungnya
Umar menaikkan kepalanya memandang wajah Sella dan tersenyum
'Astagaaa Umar kenapa jadi imut banget sihhhh!!!' batin Sella memandang wajah Umar yang berbeda dari biasanya
"Udah jangan nangis, lagian lo nangis kenapa sih! Lo kan cowok, seharusnya gue yang nangis. Terus lo tenangin" ucap Sella dan spontan mengusap air mata Umar
"I want to say something" ucap Umar berdiri berhadapan dengan Sella.
"Apa?" Tanya Sella
Umar mendekatkan kepalanya ditelinga, "I Love You", ucap Umar lirih dan membuat pipi Sella memerah
"Lo masih virgin kan?" Tanya Umar spontan membuat Sella terkejut dan sedikit kesal. "Iya lah! Gila kalik!" Ucap Sella merubah raut wajahnya jadi kesal
"Gue nangis mikir kalo lo udah nggak virgin gimana, soalnya gue takut mutiara yang lo harusnya kasih ke gue. Malah lo kasih ke orang lain" ucap Umar
"Hah?! Maksudnya?!!!" Ucap Sella tak paham dengan pernyataan Umar
Umar tersenyum dan langsung mencium bibir Sella sembari memejamkan matanya
Sedangkan jantung Sella benar-benar tak beraturan dari tindakan Umar.
"Mulai hari ini, gue nggak mau sembunyiin perasaan gue. Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Gue nerima semua apa yang lo punya, entah lo galak atau ngeselin. Gue sayang".
"Mar, lo nggak-"
"Dan lo harus ingat! Lo orang yang gue cinta dan sayang. Dari cara yang lo lakuin ke gue sadar atau nggak, dan gue udah cinta. Urusan lo cinta sama gue, itu terserah lo. Yang jelas, kalau lo udah punya gue. Nggak ada yang boleh ngusik" ucap Umar mencolek hidung Sella
"Mar, gue punya Jian" ucap Sella
"Gue nggak peduli, itu urusan lo. Yang gue tahu, lo punya gue" ucap Umar melangkahkan kakinya pergi
"Marrrr... Lo sakit ya?! Mau gue temenin ke dokter nggak?!!! Atau nggak gue bilang gue masih marah nih," ucap Sella menatap kepergian Umar yang sama sekali tak menghiraukannya
Sella mengehela nafasnya dan berjalan menuju kelasnya dan tak sengaja melewati ruang rohis. Tiba-tiba Umar tersenyum lebar padanya tak seperti biasanya
Bahkan, dia benar-benar membuat teman-temannya yang lain terkejut. "Kayaknya Umar bener-bener sakit deh" gumam Sella yang tak menghiraukan senyuman Umar
Hari ini update lagi, dan kemungkinan ini MHS paling pendek yang author buat. Tapi jangan sedih, karna bakal ada MHS 5. Dan bakal jadi MHS terakhir yang bakal nemenin kalian. Dan bakal ada extra-part buat MHS 3, 4, dan 5 semisalnya udah tamat di MHS 5.
Thanks...!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 4
Romance"Umar, aku tahu aku ga pantes buat kamu karna kelakuanku yang seperti ini. Tapi, apa kamu bakal mencintai dia karna dan melupakan aku?". Tanya Sella pada Umar yang masih berdiri membelakanginya "Demi Rabbku, aku nggak pernah berhenti mencintai kamu...