"Dan saya nyatakan Kelvin Gorgie bersalah! Atas pembunuhan, pelecehan, kekerasan dan akan dihukum 20 tahun"
Tok tok tok
Kelvin di giring oleh para sipir, namun langkahnya terhenti tepat dihadapan Umar. "Tunggu bentar" ucap Kelvin dengan wajah tanpa menyesalnya menatap Umar
"Lo harus tau, Cia masih hidup!" Ucap Kelvin membuat Umar sangat terkejut
"Maksud lo apa?!" Ucap Umar dengan wajah emosinya
"Lo nggak menyaksikan sampai akhir! Seharusnya lo lebih punya otak daripada gue" ucap Kelvin tersenyum simpul meremehkan Umar
Sementara mata Umar mengarah pada ayah Kelvin yang tengah menyaksikan Kelvin berbicara pada Umar
"Apa bener yang dibilang Kelvin" batin Umar semakin penasaran dengan apa yang terjadi
Setelah persidangan selesai, Umar keluar dari ruang persidangan. Didalam hatinya masih ada rasa kesal karna belum dapat memenjarakan ayah Kelvin.
Rasanya, dirinya benar-benar tidak berguna. Karna tidak mampu, "gue liat sendiri Cia diracun didepan mata gue. Nggak mungkin gue salah liat, tapi apa bener itu racun yang bisa bunuh Cia. Waktu itu gue emang nggak cek denyut nadi Cia, tapi gue yakin itu racun untuk membunuh" batin Umar berdiri didepan gedung pengadilan
"Mari" ucap seseorang yang tak lain adalah ayah Kelvin pada Umar
Rasanya, Umar benar-benar ingin menghancurkan wajah itu. Wajah yang seharusnya berada dipenjara
"Umar.." ucap seseorang yang menghampirinya dan tak lain adalah Wisnu
"Kenapa?".
"Mana Sanjaya? Bukannya lo biasanya sama Sanjaya?" Tanya Wisnu
"Dia nggak bisa datang, katanya ada kerjaan. Dan gue sama lo sekarang disini" Umar memasukan tangannya kedalam kantong celananya
"Lo pinter ya, tapi masih nggak punya mata kadang" ucap Wisnu dengan senyuman meremehkannya
Umar mengarahkan kepalanya kearah Wisnu yang berdiri disampingnya. "Maksud lo apaan?!"
"Lo terlalu naif, bener-bener naif. Walaupun lo lebih muda dan lebih pintar dari gue, dan gue selalu ada diurutan nomor 3. Tapi gue punya mata yang ada di urutan nomor 1" ucap Wisnu semakin membuat Umar bingung
Diawali dengan ucapan Kelvin, dan sekarang dengan ucapan Wisnu
"Kita dibesarkan di keluarga mafia, gue emang serakah, haus, dan otoriter, tapi itu sengaja gue lakuin untuk bisa lihat semua yang terjadi. Dan lo terlalu naif, sampai lo ditipu sama seeokor tikus tidak berguna" ucap Wisnu dan melangkahkan kakinya kedepan
"Maksud lo apa?! Jelasin ke gue sekarang" ucap Umar membuat langkah Wisnu terhenti
"Gue tunggu di bandara jam 7 malam sendirian" ucap Wisnu dan melangkahkan kakinya pergi
***
Umar melihat Wisnu dari kejauhan, langkahnya langsung menghampiri Wisnu yang tengah menyantap kopi dan rokoknya. "Sudah?" Tanya Wisnu dan kemudian berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 4
Romance"Umar, aku tahu aku ga pantes buat kamu karna kelakuanku yang seperti ini. Tapi, apa kamu bakal mencintai dia karna dan melupakan aku?". Tanya Sella pada Umar yang masih berdiri membelakanginya "Demi Rabbku, aku nggak pernah berhenti mencintai kamu...