3

35 7 0
                                    

"wah si rendy mau kemana nih ganteng banget rapi banget. bawa buku segala lagi" ledek vano yang masih bergelut dengan stick ps nya

"ya paling belajar sama si cantik kutu bukunya itu" jawab aryo

seketika tawa mereka pecah. "hahahah" tawa mereka seraya melihat wajah rendy yang kesal tiada tara

"berisik lo pada, ya mau belajar lah dari pada kek lo berdua kerjaanya main ps terus. udah lah gue pergi dulu. samlekom" seraya menutup pintu kamar rendy

sudah menjadi kebiasaan temen2nya itu mendekam di rumah rendy. karna rendy punya ps jadi otomatis teman temanya betah. untuk masalah tempat kamar rendy cukup luas. dan ibunya juga sangat ramah pada mereka jadi vano dan aryo tidak sungkan.

"bu, rendy berangkat belajar sama temen rendy ya" pamit rendy sambil menjabat tangan ibunya itu

"loh, bukanya teman mu sedang di kamar mu ren? " tanya ibunya bingung

" kalo masalah belajar mah bukan sama mereka bu. yaudah bu assalamualaikum" pamit rendy lalu pergi keluar rumah nya

"waalaikumsalam. ada ada sih anak muda jaman sekarang" jawab ibu rendy sambil senyum senyum

***

syeila yang sebenernya masih belum mengumpulkan niatnya untuk bertemu si cowo menyebalkan itu. dia masih berdiam di kamar apart nya.

"syeila syeila" teriak seseorang memanggil nama syeila dari bawah. seketika syeila yang sedang duduk beranjak menuju jendela untuk melihat siapa yang berani teriak2 dibawah apartnya. kemudian ponsel syeila berbunyi. ia menebak kalo orang itu adalah rendy.

rendy kelas is calling you....
"udah gue duga"kesal syeila

"halo, apaan ? "

"lah lo ngapain aja ngaret banget. lumutan nih gue"

"ngapain aja lo sampek lumutan segala?"

"eh anak onta buruan gue udah di bawah"

"ya bodo amat mau lo dibawah digenteng sekalian"

"eh lo jangan pura pura lupa ya. buruan turun. kalo gk gue maksa keatas dan bikin rusuh didalem. mau lo?"

"duh iya iya bentar gue ganti"

"nah git.." langsung terhenti karena telah dulu dimatikan oleh syeila secara sepihak

setelah beberapa menit syeila berganti baju dan menyiapkan buku bukunya ia akhirnya turun dan menemui rendy dibawah
" nah gitu dong, dari tadi kek" ucap rendy sambil senyum2 yang melihat syeila yang akhirnya turun.
"apaan si lo. untung gue mau" kesal syeila.
sambil berjalan mendahului rendy

***

akhirnya mereka sampai ditempat yang mereka tuju. taman yang tak begitu luas namun tersedia gazebo dan hawa yang asri dan sejuk membuat siapapun betah disana.

"jadi kita mulai aja ya ren. Akuntansi merupakan terjemahan dari kata accounting, yang bila kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti menghitung. Akuntansi dalam dunia usaha bisa dikatakan sebagai bahasa bisnis karena hampir seluruh kegiatan bisnis didunia baik perorangan ataupun perusahaaan besar menggunakan akuntansi untuk menghitung serta untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan." jelas syeila dengan menunjuk buku yang sedang ia baca dan jelaskan pada rendy

"ngerti kan lo? " tanya syeila.
"pokoknya lo banyak banyak baca aja deh ya"lanjutnya.

"oh iya sel gue paham. eh udah dulu yuk besok lagi capek nih gue makan pelajaran terus" ucap rendy
"wah kebeneran banget lu yang mutusin buat udah, yah akhirnya" syeila membuang nafas lega.

"sel, kok lo pasti sinis si ke gue?"

"ya karna lo nyebelin kadal. siapa juga yang gk sinis ke lo"

"tapi kok bisa sebelnya banget si sel?"

"ya karna lo selalu ganggu gue rendy"

"oh yaudah berarti gue harus gangguin lo terus aja ya"

"loh kok gitu?"

"biar lo bisa sebel ke gue terus. kan jadi seru"

"semerdeka lo deh" dengan nada kesal nya

"bentar ya, kalo gue perhatiin kok lo cantik ya"

"eh kemana aja lo, gue emng cantik dari dulu kali"

"dih, cantik iya. kaya mak lampir juga iya. hahaha"

"awas ya lo" ucap syeila sambil nabok pundak rendy.

ketika mereka akhirnya memutuskan untuk pulang karna sebentar lagi gelap. mereka berjalan beriringan seperti biasa dengan omongan receh rendy yang selalu berhasil membuat syeila terbahak bahak

***

"udah sampe nih, sana gih naik. jan lupa besok sekolah"

"gk usah sok perhatian"

"gue balik"

"hati hati ya ren. thanks for time "syeila sambil melambaikan tangan dan tersenyum kepada rendy

"apaan sih alay. haha iya iya "

"taulah"
akhirnya syeila masuk ke apartnya.

"maafin gue sel, gue pengecut gak berani ngungkapin perasaan gue" batin rendy

gimana nih sampe part 3 nya?
author masih pemula dan sangat jauh dari kata sempurna. semoga kalian gk bosen untuk baca dan terus suport author ya

thanks readers :* hehe

jangan lupa ninggalin jejak ya:)

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang