22

10 1 0
                                    

alex yang melihat mata itu menatapnya dengan sendu pun membuat dia sekarang melemah. dia tidak tau kenapa perasaan itu ikut sakit melihat mata yang terlihat menyimpan sesuatu.

sekarang bukan lagi mata sendu gadis itu yang ia tatap. melainkan canda tawanya yang sedang asik berbincang bersama cowok lain, rendy...

tiba perasaanya merasakan sakit seperti tidak terima melihat kedua orang tersebut sedang berbincang dengan asiknya.

"awww" alex memegangi kepalanya yang terasa pusing sekejab.

"lex, lo kenapa? masih sakit?" bela yang melihat itu kawatir dengan alex hingga menghentikan suapan makananya.

alex menepis tangan bela pelan yang coba untuk ikut memegang kepalanya
"gue gak papa" dengan tanganya masih mencoba memegang kepala

"gue bilang kan, lo itu jangan dulu sekolah. kalo misal bener bener vit baru deh masuk, bandel emang" papar bela

"gue gak papa" kembali menjawab dengan nada datarnya.

***

"ren" panggil syeila pada cowok itu
"gue pingin pulang nih, kangen mama" tambahnya

"pasti kode minta dianterin" rendy yang sudah mengerti perkataan dari cewek itu.

"hehe tau aja, anterin ya.. "
"kan besok libur tuh" syeila merayu agar rendy mau mengantarnya.

"iya, mau jam berapaan?"

"habis subuh"

"gilaa.. itu mah waktunya tidur lagi. yang bener aja" rendy tersentak kaget

"gak, bercanda ih. jam 10 aja deh, biar gue ngurusin apart dulu"

"oke deh, lo ikut pulang bareng gue kan? atau mau nginep sana?"

"kayaknya si langsung pulang aja. kalo disana gak bisa belajar"

"belajar mulu, yang diinget. terus kapan oo inget sama gue?"

"idih ogah banget gue harus nginget-nginget orang kayak lo" syeila bergidik

"awas kalo udah lulus kangen!"

"kalo itu sih.. gue bakal kangen banget sama lo ren" batinya

"ya... gue suruh lo buat satu univ sama gue lah"

"tuh kan lo itu kaa..." ucapan rendy terpotong tiba tiba.

tersebutlah guru yang sangat killer mendatangi mereka. ini juga termasuk guru tatib yang lumayan killer, nama beliau pak edi.

"HAYO KALIAN KENAPA GAK MASUK KELAS?! INI JAM BERAPA?!" bentak seorang guru piket

"ayo buruan kekelas" rendy yang langsung menarik tangan cewek itu agar mengikutinya.

"KEKELAS KEKELAS AJA JANGAN PAKE PEGANG PEGANGAN TANGAN!!" nyatanya pak edi masih melihat syeila dan rendy yang sedang terbiri berpegangan tangan sambil berlarian menuju kelas

"LEPAS, LEPAS SAYA BILANG!!!"

kemudian tangan itu ia lepaskan dari genggamanya, namun teta menyuruh gadis itu berlari.

mereka berdua terengah engah memasuki ruang kelas mereka, yang ternyata telah di isi oleh guru matpel saat itu.

mereka hanya saling bertatap sebentar, menandakan apa yang seharusnya mereka lakukan.

"mending kita gausah masuk"bisik rendy lirih

syeila membulatkan matanya mendengar kata itu. dia tidak tau, mengapa rendy menginginkan tidak masuk, padahal sudah jelas jelas mereka telat. malah menyuruh tidak masuk sekalian

"kali kita masuk, kita bingung ngasih alasan. apalagi keadaan gue cowok dan lo cewek. malah mereka ngira kita ngapain dan bakal banyak ditanyain sama guru" syeila mulai mengerti dengan pemaparan dari rendy.

"rooftop" singkat cowok itu lagi.

mereka mengendap endap. sambil berjaga jaga apabila melihat ada guru yang juga akan memperhatikan mereka, dan tentunya akan menjadi masalah.

"akhirnya.. sampe juga" rendy merasa lega karena sekarang ia dan syeila telah berada di rooftop smu mahardika, sekolah mereka.

"lo yakin disini aman?" syeila yang sedikit was was apabila nanti akan ketahuan oleh orang lain.

"nasib jadi anak pinter, tapi bego masalah kabur" ucap rendy asal

tanpa berpikir panjang, satu pukulan mengenai lengan kekar cowok itu.

rendy meringis kesakitan namun terlihat sedikit senyum di bibirnya. karena ia gemas dengan wajah ketakutan syeila dan mungkin ini pertama bagi dia, melakukan hal nakal yang menurut rendy adalah suatu yang biasa.

"biasa aja kali, udah sini duduk. sambil nunggu 2 jam pelajaran. baru kita bali k, sekalian pulang" rendy mempersilahkan syeila untuk duduk.

disitulah kadang dulu rendy sering skip pelajaran.
jika guru atau matpel yang membuat dia tidak nyaman dan membosankan. maka disinilah dia berada.

namun setelah kelas 12 ini, rendy melakukanya baru sekali ini. dan pertama kali, dengan syeila yang selalu menjadi anak kolot yang rajin mengikuti setiap matpel entah itu membosankan atau tidak.

cuaca memang sangat mendukung sekarang, yang tidak begitu panas, ditambah semilir angin yang membuat keadaan begitu nyaman diatas sana.

"enak juga ya ternyata disini" rendy tersenyum sedikit mendengar penuturan syeila itu.

"kapan kapan kita kesini lagi ya?" ajak rendy padanya.

"ya gak gitu juga lah" tolak syeila yang nampaknya kurang senang dengan ucapan rendy

"tapi gak apa apa lah sekali-kali lo nakal. tapi, kalo kesini berdua aja ya. enak kek gini, romantis" celetuk rendy

yang berhasil membuat syeila membulatkan matanya seperti harimau yang siap menyantap mangsanya.

"gue minta maaf ya sel" perkataan lembut itu yang terlontar dari mulut rendy, merubah keadaan.

dan membuat syeila memincingkan matanya,

"soal tadi pagi, waktu gue meluk lo"

"gue bener bener kelepasan sel, gue gak bisa nahan yang gue rasain"

"lo selalu jadi candu gue sel" perkataan rendy yang semakin berbelit belit. membuat syeila tidak mengerti.

"maksud lo?" tanya nya

rendy diam sekejap, seperti sedang menyusun beberapa kata yang akan ia ucapkan.
"pokoknya gue minta maaf ya sel" rendy kembali mengulangi pernyataanya tadi.

"iya gak apa apa kok, sans aja kali. kaya sama siapa aja" syeila berusaha mengubah keadaan yang menjadi benar benar absurd ini.

"berarti kalau gue lagi kepingin meluk, tinggal peluk aja gitu maksudnya?" syeila sontak memukul cowok itu lagi, setelah mendengar ucapan terakhirnya.

"enggak gitu juga rendy, hih kok lo makin nyebelin si.." ucap cewek itu.

"gak kok, gue bercanda syeila.." jelas rendy pada syeila

syeila hanya diam tidak menanggapi ucapan cowok itu.

syeila seperti terbuai dengan suasana yang menenangkan itu, hingga tanpa sadar ia menyandarkan kepalanya diatas bahu rendy.

rendy pun yang sadar akan itu membalas dengan memegangi lengan cewek itu dan menikmati suasana berada di rooftop.

ini sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan bagi rendy selama di rooftop.
walau ini dulu tempat yang biasa kunjungi, namun kenyamanan yang sekarang ia rasakan bersama syeila di rooftop tidak pernah ia rasakan dulu.



hayluu guys, siapa disini yang pihak rendy&syeila?

kadang cowok humoris itu kalo sweet lucu ya guys wkwk.

makasih yang masih kuat bacanya. 
tunggu part selanjutnya dan tinggalnya vote nya hehe

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang