10

18 4 2
                                    

rembulan memunculkan bentuknya. dengan sorotan cahaya dari matahari yang dihasilkan tidak begitu terang. namub disaat malam harilah syeila menjadi semakin produktif melakukan kegiatanya.

seperti biasa dia membaca materi dan sesekali mengerjakan soal soal. bagi syeila kegiatan seperti ini adalah hal yang sangat menyenangkan. dimana dia harus berfikir keras bagaimana memecahkan masalah analisis dan teliti.

namun disela sibuknya, ia jadi teringat bundanya. yang mungkin selalu menunggu kabar darinya. dia mengulurkan tanganya untuk menarik ponsel miliknya yang tak jauh darinya.

setelah beberapa detik, sudah pasti langsung mendapat balasan dari sana.

"halo, assalamualaikum mama"

"waalaikumsalam. sayang, kamu belum tidur?"

"belum bun hehe. mama mau istirahat ya? maaf syeila mengganggu"

"tidak kok sel, mama habis membikinkan kopi untuk ayahmu. dia lembur tapi dirumah"

"haduh si ayah kasian. bilangin ya jangan tidur terlalu larut terus ma, kasian ayah. sudah capek dikantor ditambah istirahatnya berkurang lagi"

"mama sudah mengatakan itu sampai bosan nak, tapi mau gimana ayahmu kalau semangat itu sampai lupa waktu dan lupa diri. eh iya sayang, bagaimana sekolahmu?"

"alhamdulillah bun lancar saja. syeila lanjut besok ya, mama istirahat. jaga kesehatan.
assalamualaikum mama"

"iya, kamu juga ya sayang. waalaikumsalam"

tuutthh....(suara sambungan telpon itu akhirnya terputus)

syeila kadang harus benar benar menyempatkan waktunya, disela sela belajarnya untuk menghubungi mama dan ayahnya.

walau sebenarnya rumah mamanya tak begitu jauh, namun syeila memilih tinggal di apart karna dia takut akan lebih sering telat datang kesekolah. begitu alasan syeila kenapa ia memilih apart sebagai tempat tinggalnya sekarang.

ia kembali membuka bukunya dan melanjutkan kegiatan belajarnya yang telah terhenti sejenak. belum begitu lama meletakan ponselnya. tiba tiba suara dering telpon keluar dari benda balok itu.

kriing...
tanpa melihat arah ponselnya. syeila langsung menjawabnya dan ia berpikir bahwa itu adalah bundanya, yang mungkin menelponya kembali.

"halo ma, gajadi istirahat?" tanya nya dengan penuh lemah lembut

"iya nak, ini mama" jawab seseorang dari seberang sana.

namun sedikit aneh bagi syeila karna itu bukanlah suara wanita atau bundanya.

syeila kemudian diam dan melihat kearah ponselnya. terjyata benar bukan bunda yang menelponya. dia memutar bola matanya malas. yang menelponya adalah rendy bukan bundanya

"isdih nyesel gue ngomong lemah lembut" kesal syeila padanya

"haha nak, gak boleh jutek sama mama ya" rendy semakin menggodanya.

"hih. apaan si. ada apa? kok telpon?" tanya nya pada rendy dengan nada datar

"kok jadi intens gini sih. haha" rendy masih sesekali dengan tawanya

"gak kok. lo lagi apa?" tambah rendy

"belajar"

"wih anak rajin banget"

"emang"

"yaudah belajar yang rajin sayang"

"yang ada gue yang ngomong ke lo"

"kalo gitu buruan ngomong. harus pake sayang ya"

"gajadi" syeila sangat kesal padanya. sejak awal pembicaraan itu dimulai rendy tak habis habisnya menggodanya. walau kadang sesekali dengan tersenyum kecil dengan tingkah rendy.

rendy tak menjawab syeila pun diam. hening diantara mereka tak membuka pembicaraan sedikipun. syeila menunggu rendy menjawab karna memang seharusnya rendy merespon kata katanya tadi.

"ckk" syeila berdecak kesal
"yaudah yang rajin belajarnya ya sayang"
"puas lo" tambah nya

"hahaha. iya kok puas. banget malah" rendy kegirangan melihat aksi kesal syeila.
jika ia sedang berada didepan syeila mungkin muka syeila sudah habis menjadi bahan gemasnya.

"udah lah gue capek pen tidur bye" putus syeila yang masih kesal dengan tingkah rendy tersebut.

beepp... syeila mematikan sambungan itu dengan sepihak.

disisi lain rendy yang sangat merasa senang dengan malam ini. dia berhasil menggoda syeila habis habisan. dan membuatnya kesal tiada tara.
namun bagi rendy kesalnya syeila bukan hal yang malah ia takutkan. tapi hal yang candu baginya, karena dibalik itu syeila kadang memunculkan wajah gemas yang membuat rendy selalu terbayang olehnya.

tapi tanpa rendy sadari, dari beberapa kata syeila dan rendy ucapkan tadi banyak kata sayang yang terucap dari mulut mereka. rendy yang reflek mengatakanya dan syeila yang mengikuti permainan yang rendy buat tadi

"cukup syeila, lo emang bener bikin candu" batin rendy sambil tersenyum dan menatap langit langit kamarnya.


haduh si rendy sama syeila makin greget aja ya guys.

tapi menurut kalian syeila suka gak sih sama rendy?

masih kepo? cus pantengin update annya ya hehe

happy reading. dan jangan lupa buat ninggalin jejak kaliaan:)))

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang