25

6 1 0
                                    

"udah itu lo berhenti depan rumah yang catnya cream itu" syeila menunjukan rumah yang sudah tampak dari arah mereka

"siaap bu bos, ini parkir dimana?" tanya rendy padanya

"gue turun nanti gue bukain gerbang" ucap syeila

"oh.. oke" rendy hanya menjawab itu dan memberhentikan mobilnya sebentar.

"assalamualaikum ma" syeila agak mengeraskan suaranya sambil mengotak atik pintu gerbang.

seorang wanita paruh baya, keluar dari pintu yang sudah terbuka itu.

"ya allah nak, syeila.. sini sini" girang mama syeila

perlahan mobil rendy memasuki pekarangan rumah klasik mamanya syeila itu, yang kemudian terparkir tepat di depan bagasi rumah itu.

"sini sayang masuk" ramah susan mengajaknya masuk.

syeila masuk langsung menuju ruang tamu dan duduk disana.
syeila melihat kearah luar dan menunggu rendy menyusulnya, namun beberapa menit rendy tak kunjung mengikutinya masuk.

syeila memutuskan untuk melihat keluar

syeila berkacak pinggang, dan menggelengkan kepala menahan tawa, melihat cowok yang sedang bersandar di mobilnya itu.

"ngapain woy disitu, ayo masuk" ajak syeila

"lo aja gak ngajakin tadi" rendy melipat tangan didadanya

syeila menghampiri rendy dengan cepat
"aduh.. sakit syeila, bego aduh sakit, lepas" rendy berterik dan sedikit berontak, karena syeila telah menarik telinga cowok itu sambil berjalan masuk

susan(mama syeila) keluar karena mendengar suara teriakan dari luar

"ya ampun syeila kamu ngapain? kok jewer telinga temen kamu sih? kan kasian" ucap mama syeila yang sedikit khawatir

"lepasin buruan! pasti sakit tuh" lanjut susan

syeila melepaskan tangannya dari telinga rendy
"abisnya dia nyebelin ma" syeila mencoba membela diri.

"ya gak gitu juga sayang, ayo sini masuk" rendy seketika dirangkul oleh mama syeila sambil berjalan masuk

dan tangan rendy yang sesekali memegang telinganya karena masih sedikit sakit tentunya

"hih, kok malah dia yang di rangkul" syeila cukup kesal dengan mamanya.

"sini sini duduk, mama ambilkan minum dulu ya" ucap susan seraya pergi menuju kedalam.

syeila masih diam dan duduk didekat rendy dengan wajahnya yang agak kesal

rendy menanyai syeila melihat wajahnya yang masam "woy kenapa lo?"

syeila hanya diam tak berucap sedikitpun

riba tiba rendy mencolek bahu syeila sedikit keras
"telinga lo tuli apa?" nadanya yang sekarang kian meninggi

cewek itu sedikit menjauhkan tempat duduknya
"ihh, bisa diem gak?" syeila tak kalah tinggi nada bicaranya dari rendy

seketika susan datang, yang melihat kedua manusia tersebut sedang bertengkar tidak jelas

"kenapa kenapa dari tadi mama liat kok berantem aja?" sambil meletakan minuman yang hendak ia suguhkan

"si rendy suka ngeselin ma" masih dengan nada kesalnya

"tante liat sendiri tadi saya kena jewer syeila, sakit aduh" rendy terlihat seperti memelas

syeila sedikit melotot yang melihat wajah rendy dibuat buat seperti itu.

"dianya aja mah songong" dilanjut dengan menginjak sedikit kaki rendy

rendy terkejut, dan sedikit menahan rasa sakitnya itu.

"sudah, kok dilanjut lagi. jadi nama kamu rendy nak?" tanya susan mengalihkan perhatian

"iya tante" jawab rendy lembut

"sok lemah lembut banget" batinya masih kesal dengan rendy

"ganteng juga ya sel, sekelas kamu sama syeila?" puji susan tiada henti

"iya tante sudah dari lahir hehe, alhamdulillah iya" rendy kembali memperlihatkan wajah polosnya

syeila hanya terdiam melihat mamanya dan rendy sedang berbincang asik tanpa mengajaknya berbicara.

sedikit melirik kearah cewek itu "syeila juga cantik tante"
"tapi kalo marah, hampir kayak singa, matanya suka melotot, tanganya suka gaplok gaplok, hehe" tambahnya dengan nada bisik bisiknya

"gue masih denger rendy" kesal syeila

"gak kok tapi beneran cantik tante" kali ini rendy lebih serius

blushh..
pipi syeila merah, walau tidak terlalu.
dan rendy hanya tersenyum melihat ekspresi syei tersebut

"aduh kalian ini, rencana mau menginap atau tidak?" tanya susan pada mereka

"enggaklah ma, besok masuk. ini syeila habis asar pulang ya.. " papar syeila pada mamanya

"yah, mama masih kangen dong" susan mulai

"mama, nanti kalau syeila libur juga pasti pulang kok" jelasnya lagi

"tapi kamu sehatkan sayang?" mamanha kembali bertanya

"sehat dong tante, kan ada saya yang menjaganya" rendy sedikit sombong

"apaan sih, ngikut aja kayak ekor. sehat kok ma, mama tenang aja, mama sehatkan?" timpal syeila

"sehat sayang, yaudah mama kedalam dulu. kalian santai santai dulu. pasti capek kan?" susan berlalu pergi

rendy bersantai ria dikursi tersebut begitupun syeila

"capek ya ren.." keluh syeila pada rendy

"capek apaan, lo aja tidur pules banget tadi. nih gue kalo capek wajar, orang gue nyetir" ucapnya

"oh jadi lo gak ikhlas gitu nganterin gue?" syeila yang tiba tiba menegakan duduknya.

"duh, gajadi lah sel. capek gue" rendy menyerah lalu meminum minuman yang didepanya.

rendy berdiri dan melihat kebeberapa deretan foto yang terletak dimeja itu

"ayah lo keren ya sel" puji rendy sambil memandangi foto rama ayah dari syeila dan susan

"iya lah ganteng lagi, gak kayak lo"

"tapi tadi mama lo bilang gue ganteng kok"

"idi, langsung aja gr cuman digituin"

"btw mana foto waktu lo kecil sel? gue pengen liat"

deg..
syeila tak hendak menjawab pertanyaan rendy itu, yang kemudian memilih berlalu pergi kebelakang

"gue mau kebelakang dulu bentar, liat kamar. lo diem sini aja" syeila berdiri dan melangkah pergi

"sersh lo deh" pasrah rendy

disitu memang terlihat banyak foto foto, tapi kebanyakan adalah foto ayah dan mama nya syeila.

rendy hanya melihat foto syeila saat ia sudah terlihat lebih besar, yang terdapat rama, susan, dan syeila

"kalo dipikir pikir syeila gak ada mirip ayah apa mamanya ya.. oh mungkin mirip kakek neneknya paling" batin rendy

hai guys cie si rendy sama syeila quality time teros deh ya..

tetep jadi readers yang setia nunggu update ya hehe

😘😘

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang