21

14 2 0
                                    

bela yang menyadari kepergian sahabatnya itu serta ucapan aryo yang membuatnya ingin mengikuti sahabatnya yang telah berada diluar kelasnya.

"lo kenapa sel? sakit?" tanya bela yang sekarang telah berada di samping syeila.

"g gak apa apa bel, emang nya gue keliatan kenapa?" syeila malah menanyai bela balik.

"lo gak jealous kan? pas tadi gue nyamperin alex?" bela memantapkan pertanyaanya itu.

"gak lah, ngapain gue jealous" syeila yang langsung merubah raut wajahnya.

"syuku..." bela belum selesai berbicara tiba tiba tanganya di tarik oleh seseorang dari belakang.

"woy gue mau dibawa kemana" ucap bela yang masih saja mengikuti langkah kaki cowok itu

"temenin gue makan" singkat nya masih menggandeng tangan itu.

syeila menatap nanar kepergian bela dengan orang itu. seperti ada benturan keras yang mengenai hatinya. syeila ingin berteriak, dia sekarang sedang tidak baik baik saja.

terlepas kejadian tadi di lokernya, dikelas saat bela mendatangi ke meja alex, dan sekarang bela berpegangan tangan dengan alex, dan dia lah yang memegang tangan sahabatnya terlebih dahulu.
benar, yang menarik tangan bela adalah alex.

"gue munafik kalo gue gak cemburu bel" gumam syeila dalam hatinya.

syeila tidak mengerti, kenapa rasa itu benar benar ia rasakan. damage nya benar benar membuatnya sesak nafas. dia seperti tidak rela, kalau alex dekat dengan sahabatnya.

tapi kenapa syeila demikian, padahal tadia dia marah marah kepada cowok itu, dan mengatakan bahwa ia sangat membencinya. kenapa sekarang malah tidak rela?

***

beginilah keadaan kantin seperti biasanya, ramai dengan banyaknya murid bersaan suara riuhnya yang menurut syeila kadang membosankan.

kemudian pandangannya teralihkan dan tertuju pada 2 orang yang sedang duduk bersama berhadapan, dengan tawa mereka yang membuat rasa sakit iru kembali menyerangnya.

syeila belum bisa melepaskan pandanganya dari sana, dia tetap masih memandang lurus kesana, tanpa ia sadari satu tetes air matanya terjatuh. syeila sesegera mungkin untuk mengusapnya dari pipi mungil itu.

"gue tau kok sel" seseorang dari belakang yang menepuknya.

"maksud lo?" syeila membalikan badan dan menatap bingung cowok itu.
dia adalah rendy.

"gu gu gue tau kalo lo laper, ayo pesen apa gue pesenin gratis deh" rendy yang ingin mengetakan sesuatu namun tidak jadi dan malah mengalihkan pembicaraan.

"hmm, samain kayak lo aja deh. gue tunggu sini" berucap pasrah dan menata duduknya agar nyaman

pandanganya masih seputar dua orang yang berbincang dengan asiknya. tiba tiba salah satu dari mereka menyadari apabila syeila telah memperhatikanya sedari tadi.

ternyata yang mengetahui itu adalah alex,
diapun mengarahkan pandanganya kearah gadis yang tengah menataonya sendu,

mata mereka bertemu sekejap, terdapat kesedihan yang lihat dari mata gadis itu. alex pun membalas tatapan itu dengan sendu.

tak selang lama, rendy yang datang dengan makananya mengalihkan perhatianya. dia yang awalnya menatap alex dengan sendu, berbalik melihat rendy yang riang tengah membawakan sesuatu.

"lo suka nasi goreng kan? soalnya gue pesenya nasgor nih. gak apa apa kan?" rendy waspada jika syeila tidak menginginkan itu

"duh kalo dipesenin orang ganteng mah apa aja mau" syeila bersikap manja seolah seolah tidak terjadi apa apa padanya dan hatinya..

"ngomong gitu diajarin siapa hm?" rendy yang  kemudian mencubit hidung mancung gadis didepanya itu.

"sakit rendy mah.." rintih syeila yang memegangi hidungnya.

"beneran? mana yang sakit? maaf dong kan cuma bercanda" rendy sangat kawatir atas ucapan syeila itu.

"hahahah" kekeh syeila yang melihat wajah kawatir rendy padanya.

rendy menyadari kalau pasti syeila sedang mengerjainyan yang kemudian merubah raut wajahnya yang awalnya kawatir menjadi kesal pada cewek tersebut.

"tau lah, gue laper" tutur rendy yang langsung melahap nasgornya itu.

"ngambekan kayak cewe haha" syeila masih dengan kekehanya.

"makasih ya ren, se-enggak nya ada lo yang selalu membuat gue lebih tenang" gumamnya dalam hati tersenyum.

rendy adalah orang yang selalu membuat syeila tenang dalam keadaan apapun.
seperti tadi, saat syeila sedang merasakan hal yang sangat ia benci rendy datang untuk menghiburnya. dan itu memang terjadi.

cowok yang selama ini selalu membuat syeila kembali menormalkan mood nya, yang selalu membuat syeila tersenyum saat syeila sedih. walau kadang, rendy juga adalah orang yang sangat menyebalkan.

tapi sikap menyebalkanya itu yang membuat syeila selalu nyaman dengan cowok itu.

aneh gak sih, bela kok bisa deket banget sama alex?

kalo kalian suka alex sama syeila apa sama syeila sama rendy?
kalo author sih tetep suka dia :v

makasih ya yang masih mau baca

tetap tinggalkan vote kalian ya guys lupyu:*

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang