7

31 6 1
                                    

***

syeila merebahkan tubuhnya di kamar apartnya. kamar yang selalu sepi yang hanya ada dirinya. ia memutuskan untuk mandi dan mulai beberes.

setelah kurang lebih dia merapikan apartnya dan dia mandi dia menelpon kakek neneknya untuk mengabarkan mereka yang jauh di bandung sana.

"halo assalamualaikum. kek"

"waalaikumsalam syeila"

"kakek dan nenek sedang apa?"

"sedang duduk saja sambil menonton tv. kamu disana lagi apa? sudah makan ?"

"lagi duduk kek habis beresin apart. sudah tadi di luar. kakek dan nenek sehat?"

"sehat selalu sayang"
"sel kamu tidak apa apa kan? " tanya kakek syeila lagi

"sehat kok kek. yasudah nanti syeila telfon kakek lagi ya assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab kakek di seberang sana.

kemudian dia kembali merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. dia merasa hari ini sangat melelahkan bagi dirinya bukan hanya tubuh melainkan hati dan fikiranya.

baru saja syeila meletakan ponsel nya diatas kasur tiba tiba suara dering itu terdengar seperti suara ada yang menelponya.

bela is calling you...

"halo kenapa?" tanya syeila padanya

"gue pingin main ke apart lo" ujar bela

"alay lo biasanya aja kesini. ngapain izin segala?"

"hehe gue juga mau cerita nih"

"buruan masuk"

"gamau kalo gk dibukain"

"ckk" syeila mendengus kesal dengan sahabatnya ini. padahal biasanya dia sering mendekam di apart bela dari pada di apartnya. kenapa dia sekarang jadi alay dan manja. minta dibukakan pintu segala lagi.

syeila berjalan keluar kamarnya dan menuju pintu seraya membuka pintunya

"assalamualaikum sayang" ramah bela

"waalaikumsalam. dih najong"

"apa tuh kardus putih" lanjutnya sambil melirik kardus putih yang dibawa bela

"martabak. tapi buat gue soalnya lo lama bukaknya" jawab bela sok ketus padanya

"isdih bodo amat bel"jawabnya lalu duduk di kursi depan tv.

"gk kok bercanda sayang hahahah" tawa bela melihat temanya yang kesal itu
syeila melirik kearah bela kesal.

saat mereka sedang menonton tv karna syeila memilih menyalakan tvnya.
"btw mau cerita apa lo? " tanya bela sarambi mengambil martabak yang dibawa bela itu

"hehe . gimana hubungan lo sama rendy? gue liat sekarang udah mulai beda lo sama dia? "

"kok lo malah nanyain hubungan gue sama rendy?. katanya lo yang mau cerita"

"ya gpp sih, nanya aja hehe"

"gue sih biasa aja sama dia. karna dia juga temen gue kaya lo gini"

bela hanya memasang wajah ber oh-ria nya yang artinya dia memgerti dengan jawaban syeila tadi.

"eh bentar menurut lo gimana si anak baru itu?" tanya bela dengan nada yang agak serius
deg....

pertanyaan bela berhasil membuat hatinya sakit bak tertusuk seribu duri secara bersamaan.

"alex maksud lo?" tanya nya dengan wajah yang ia coba membiasakanya.

"hmmm" bela mengangguk sambil mengunyah martabaknya

"biasa aja" jawab syeila singkat

"beneran lo gk tertarik? dia ganteng sih menurut gue" terang bela padanya

"tertarik maksud lo?"batin syeila

"gk. kenapa lo suka?" tanya syeila intens menatap bela
"hehe gak tau sih " bela dengan wajah cengar cengirnya
"oh" ucap syeila singkat.

"udah ah gue balik dulu ya bye" bela berdiri dengan masih ada senyum terukir dibibirnya.
seraya membuka pintu apart bela.

syeila berdiam sejenak. dia tidak tau apa yang dia sedang pikirkan sekarang. seperti hati yang tidak singkron dengan pikiranya.
dengan masih mencerna pernyataan dan pertanyaan mengenai alex yang bela ujapkan tadi padanya.



update lagi nih.
wah ternyata udah sampe part 7 ya guys.

menurut kalian kenapa ya yang membuat syeila memikirkan pertanyaan bela padanya.

atau syeila jatuh hati pada alex? tapi kenapa dia sangat ketus dan jutek padanya?

haduh gatau deh heheh

oke happy reading ya semoga kalian tetep suka dengan ceritaku ini :)))
jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya:*

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang