9

24 4 0
                                    

"kamu baik baik saja disana?" tanya gadis itu melalui sambungan telpon

"aku tak pernah benar benar baik saja tanpamu" ucapnya serius

"dih udah ah gombalnya"

"aku kan gak pernah gombal. cuma pingin ngasih tau aja, kamu itu sebegitu berartinya dihidupku" tegas cowok itu lagi

"sudahlah" "rey" lanjutnya

"hmm. gadis manis"

"aku kangen"

"aku sulit untuk menjawab tidak"

***

syeila memilih untuk berada di perpustakaan saja. dimana dia merasa tenang di tempat itu. seorang penjaga perpus disana pun sudah paham betul, syeila kadang sesekali menyempatkan waktu istirahatnya untuk berdiam diri di perpus. walau kadang bukan buku perpus yang ia baca melainkan buku yang telah ia bawa sendiri

dia duduk diantara rak rak buku yang telah terisi buku dengan rapi. seperti biasanya suasana perpus memang selalu senyap dan damai. maka dari itu dia sangat senang berada diantara apitan rak buku itu.

saat syeila sedang asik membaca buku itu, ada seseorang yang tiba tiba duduk disebelahnya dan menyenggol lenganya dan lengan orang itu.

"woy, rajin amat nih" ucapnya pada syeila

"lo buntutin gue ya" seraya menutup bukunya dengan membatasi dimana terakhir dia membaca

"enak bener habis makan langsung kesini" orang itu menatapnya lekat. dia adalah rendy teman sekelasnya itu

"dih apaan sih, gue makan terpaksa karna gue laper rendy" paparnya

"gpp. rejeki jangan ditolak. dan gue yakin lo pasti belum ngomong makasih sama orangnya" yakin rendy padanya

"heleh nanti lo aja yang sampein gue males. udah yuk kekelas bentar lagi bel"seraya menarik tangan rendy agar mengikutinya menuju kelas.

***

suasana kelas masih seperti biasanya yang ribut jikalau tidak ada guru yang masuk. hanya beberapa siswa saja yang memilih untuk belajar dari pada membuat keributan dan menganggu aktivitas siswa yang lainya.

"habis dari mana nih lo berdua nempel mulu" ucapnya yang melihat kedatangan rendy dan syeila

"tanya aja sama si tukang buntut itu" ujar syeila sambil menuju tempat duduknya.

rendy yang tak menjawab juga kembali menuju mejanya dan meninggalkan orang yang tadi bertanya.

"duh malah pada pergi sendiri sendiri lagi" kata bela yang menyusul syeila ketempat duduknya itu.

tak lama guru pun memasuki kelas 12 ips 5. jam ini adalah matpel geografi dimana guru memaparkan secara jelas tentang materi prinsip dasar peta dan pemetaan.

seluruh murid murid dengan tenang memeperhatikan penjelasan dari guru laki laki itu. namun ternyata bela yang duduk disamping syeila sepertinya mengantuk berat dan tergeletakdiatas mejanya.

awalnya syeila kadang menyenggol bela dan menggerakan tubuhnya. namun tidak sedikitpun menerima respon dari gadis itu.
hingga lama kelamaan seorang guru geografi tersebut sadar bahwa bela telah tertidur lelap saat beliau menerangkan materi.

"nak.. sudah kah selesai tidurnya?" ucapnya lembut sambil sesekali menyentuh tubuh muridnya itu

"sudah ya tidurnya nanti bisa dilanjut lagi" lanjutnya

namun syeila yang disebelahnya benar benar menggoyangkan tubuh bela hingga membuat bela yang tertidur segera terbangun dan terkejut melihat guru geografi tersebut telah berada didepanya dan beberapa tatapan teman temanya yang membuat dia merasa sangat malu pada dirinya sendiri.

"sudah ya bela. besok kamu tidur habis isya saja. jangan diulangi di pelajaran saya maupun guru lain. silahkan kamu kekamar mandi terlebih dahulu. dan membersihkan pulau kecil yang telah kamu buat itu" papar guru tersebut seraya kembali menerangkan materi tersebut.

"hahahahah" tawa semua murid kelas 12 ips 5 pecah gara gara melihat tingkah bela yang tertidur saat pelajaran geografi tersebut. untung gurunya memang sangat ramah dan baik hati.

bayangkan saja jika bela seperti itu namun guru killer yang mengajarnya. bisa bisa dia sudah disuruh untuk membersihkan toilet sekolah sampai lingkungan lingkunganya.

***

"sumpah bel, lo bener bener harus tidur habis isya kayaknya" ucap syeila yang masih teringat saat kejadian tadi di kelas.

"bener bel. jangan kebanyakn scroll ig terus tuh, rasain. hahah" tambah rendy

bela tidak merespon apa apa karna dia akui dia memang malu. namun dia kesal teman temanya itu terus saja meledeknya. hanya alex yang menanggapi itu dengan sedikit senyumnya saja, tanpa meledeknya dengan ucapan ucapan yang lainya.

"udah ah gue balik" jawab bela singkat dan menarik tangan syeila. walau syeila masih melambaikan tanganya pada temanya karna sudah sampai di parkiran sekolah. rendy,vano,dan aryo pun membalas lambaian tanganya.

kecuali alex. yang kembali melengkungkan senyumanya. dan segera beralih menaiki mobilnya dan menuju kerumah.


hai hai bertemu lagi di part 9.
pingin update banyak tapi jarinya capek hehe

oke happy reading ya guys

semoga kalian suka, dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya:)))

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang