12

14 3 0
                                    

saat melihat wajah alex yang tak ada respon, dan tetap dengan datar menatap penjuru jalan syeila bergegas untuk menyentuh ointu agar membuka dan segera keluar dari mobil itu. namun sayang, dia kalah cepat. ternyata pintu itu telah lebih dulu dikunci rapat oleh alex.

mengetahui hal yang akan syeila lakukan dan alhasil gagal. alex melirik kearah syeila dengan wajah menahan tawanya. walau wajah syeila benar benar kesal.

kesal pada dirinya, mengapa harus masuk kedalam mobil itu.
kesal pada alex yang ternyata telah lebih cepat mengambil langkah mengunci pintu itu.

sambil menyusuri jalan kota, dimobil tersebut tak sedikutpun diantara mereka yang membuka obrolan. alex fokus dengan menyetirnya dan syeila yang menatap hujan yang telah turun dari atas sana. walau sebenarnya dia kadang melirik kearah pria yang sangat fokus dengan kemudinya itu.

hujan diluar memang sangat deras, ditambah dengan jalan yang begitu rame membuat perjalanan itu begitu lama baginya. padahal, hanya sekitar 200m. tapi saat ini bagi syeila apartnya menjadi jauh beberapa kilo meter sebab suasana yang mencekam itu baginya.

***

jedddaaaar suara petir itu begitu keras.
"aaaa" syeila reflek memeluk tubuh cowok itu. 
dengan menutup matanya, pertanda syeila sangat terkejut dengan suara dentuman petir tersebut.

alex yang kaget dengan perilaku syeila  tersebut, tidak merespon pelukan cewek itu yang berhasil mendekap cowok itu dengan kuat. namun matanya terus saja melirik kepada cewek yang sedang ketakutan itu.

jika dirasakan terus menerus, ternyata alex hampir kehilangan nafasnya karena kuatnya dekapan syeila. disamping dengan jantungnya yang berpacu tidak normal, dan perasaan nyaman dalam keadaan seperti ini membuat alex sebenarnya tidak tega jika menyuruh cewek itu untuk melepaskanya.

"gu--gue" suara alex terbata sebab susahnya ia mengeluarkan suara

syeila tersadar dengan perlakuanya itu. ia membulatkan matanya, mengapa ia memeluk cowok itu? sungguh syeila tak menyadarinya. setelah ia sadar syeila langsung melepaskan dekapan tersebut dari cowok itu.

syeila sangat malu dengan dirinya sendiri, mengapa ia dengan bodohnya melakukan hal itu pada alex, padahal syeila selalu berusaha untuk menjauhinya. tapi mengapa ia malah memeluknya begitu keras seperti tadi

"duh begi bego" gumam syeila

suara klakson ternyata telah terdengar nyaring di telinga mereka. karna sebenarnya 1 menit yang lalu lampu yang semula merah, sudah berganti hijau. yang pertanda pengemudi yang lain pun harus melajukan kenadaraanya.

namun karna mobil alex berada didepan, semua pengemudi yang telah mengantri dibelakangnya jadi tertunda karna acara pelukan seperti tadi didalam mobil itu.

"maaf, gue gak sengaja" hanya kata itu yang dapat syeila lontarkan saat ini. ia tak berani menatap wajah cowok itu. ia hanya dapat menunduk kebawah.

"iya, tapi gausah blushing" ucap alex padanya. karna memang dari tadi syeila blushing semenjak ia sadar ia telah memeluk cowok itu.

namun perkataan itu benar membuat syeila bertambah malu.

dan alex yang sedari tadi menahan senyumnya, melihat tingkah laku cewek itu yang sekarang baginya sangat menggemaskan.

***

sampailah mereka tepat didepan apart syeila. namun hujan masihlah deras diluar, syeila yang ingin keluar terlihat begitu bimbang. pasalnya, selain ia takut dengan suara petir ia juga kadang menjadi sangat sensitif terhadap air hujan.

melihat syeila yang hanya diam dan terlihat bimbang itu. alex mungkin paham, karna syeila takut berbasah basah terkena air hujan itu.

alex yang menggunakan jaket waktu itu, segera melepaskan jaketnya. lalu keluar dari mobil. syeila bingung melihat tingkah cowo itu yang tiba tiba keluar tanpa berkata sedikitpun padanya.

kemudian dari luar pintu yang berada disebelah kanan syeila terbuka, terlihatlah alex yang menggunakan jaketnya sebagai payung.

"buruan" ujarnya pada syeila
dengan segera syeila mengikuti perintah cowok itu. dan mengikutinya, dengan tangan yang berada diatas kepalanya dengan jaket sebagai pelindung mereka berdua.

kemudian syeila sampai, dengan keadaan yang tak begitu basah karena selain jaket alex yang menutupinya alex yang berusaha mengasihkan hampir seluruh bagian jaketnya agar benar benar dapat melindungi gadis itu.

setelah mengantarkan gadis itu, alex tanpa bwrkata yang kemudian langsung berlari menuju mobilnya.

"lex..." teriak syeila memanggilnya
alex hanya menoleh karna mendengar namanya dipanggil.

"makasih" lanjut syeila.
alex hanya tersenyum dan kemudian kembali berlari menuju mobilnya.

tanpa syeila sadari senyum itu melengkung dibibir manisnya itu. melihat tingkah alex padanya, walau sekarang pikiran dan hatinya sedang tidak sinkron.
hatinya yang bahagia dengan sikap cowok itu, dan pikiranya yang berusaha menolak, rasa bahagianya.

diatas sana tepatnya lewat jendela itu ada sosok yang melihat sepasang insan yang baru saja sampai itu.

"mereka ngedate?" tanya nya di dalam batinya itu.



haduh malem malem masih sempetnya update nih hehe.

maaf ya makin gaje. aku harap kalian tetep suka sama kegajean ini.

butuh krisar yang membangun ya:))

jangan lupa vote dan comment nya:*

temukan typo guys wkwkw

Memorie & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang