pagi ini matahari begitu terik. menyinari siswa siswa yang telah berbaris rapi dilapangan basket. kerna untuk mengikuti pelajaran olahraga.
seperti biasanya sebelum kegiatan olahraga dimulai, semuanya diawali dengan gerakan pemanasan terlebih dahulu. agar merenggangkan otot mereka dan agar tidak mudah cedera saat melakukan gerakan olahraga nanti.
"1 2 3 4 5 6 7 8" seru murid murid dengan kompak, serambi menggerakan tubuhnya mengikuti gerakan guru olahraga mereka
namun bagi syeila ia merasa ada yang aneh.
dari pagi ia berangkat sampai mereka sudah memulai kegiatan pembelajaran ia belum mendapati sosok alex didepan matanya"dia telat atau gak masuk" batinya bertanya pada dirinya sendiri
sebenarnya syeila ingin menanyakan kepada anak anak yang lain, barangkali diantara mereka ada yang tahu. tapi setelah ia oikir kembali, pasti diantara mereka ada yang menanggapi lain tentang pertenyaanya.
"eh sel, lo dari tadi liat alex gak?" tanya bela sambil masih melakukan kegiatan pemanasa.
"ee e e enggak"jawabnya agak terbata, sebab bela mengerti apa yang sedang ia pikirkan.
"jangan jangan dia sakit ya. soalnya kalo telat gak mungkin deh, dia sering berangkat pagi soalnya" papar bela
"mana gue tau" syeila berusaha acuh
"HAI KALIAN BERDUA? JANGAN MALAH NGOBROL. LAKUKAN GERAKAN DENGAN BENAR!!!" bentak guru OR mereka karna melihat bela dan syeila lebih asik dengan obrolan mereka
"ii iya pak" jawab syeila dan bela kompak sambil menundukan mukanya.
" iya tuh pak, apalagi si bela tuh. sukanya ngobrol mulu ngomong mulu. heran" terang vano dan melirik kearah bela
"hilih, kok lo jadi sewot sih. gue gak ada urusan sama lo ya" bela tak mau kalah
"ya ada lah. karna lo udah mengganggu ke khusyu-an ku dalam pemanasan" vano menjelaskan dengan wajah agak meledeknya
"nyambung nyambungin terus lo mah kerjaanya" jawab syeila kembali
"SUDAH SUDAH, KALIAN BERDUA INI. VANO SUDAH JANGAN IKUT IKUT DAN KAMU BELA, SUDAH DIKASIH PERINGATAN MASIH AJA DILAKUIN!!"
"LAKUKAN YANG BENAR. SUDAH JANGAN DIULANGI. SELEPAS INI KALIAN BOLEH BERMAIN BASKET. MENGERTI?!" tambah guru tersebut."mengerti pak!" jawab kelas 12 ips 5 serentak.
kegiatan pemanasan itu pun berlalu saatnya melakukan kegiatan yang selanjutnya yaitu bermain bola basket. namun karna guru OR mereka itu ada kepentingan jadi hanya meninggalkan murid muridnya dan menyuruh untuk tetap berolahraga dengan bola basket walau tanpa adanya guru tersebut.
semua mulai memainkan bola nya ada yang sudah muali bermain dengan merebut bola seperti pertandingan biasa dan ada yang hanya sekedar shooting seperti yang dilakukan syeila saat ini
"duhhh, susah banget sih" keluh nya sambil mengambil bola yang gagal masuk pada ring
"siniin bolanya bentar" ucap rendy sambil mwnunggu bola itu dikasihkan padanya.
"nih" memberikan bola basket itu padanya.
tepat sasaran bola itu masuk dengan indahnya pada ring tersebut. syeila melihat hal yang dilakukan cowo itu hanya tersenyum. sudah pasti lebih mudah dilakukanya dalam memasukan bola tersebut. tubuhnya yang tinggi sangat memudahkannya.
"iya iya tau yang tinggi" ucap syeila
"ya emang gue tinggi" rendy menyombongkan itu padanya
"duh" syeila muak dengan kata kata yang selalu rendy lontarkan dari dulu.
"yaudah sini aku ajarin"katanyarendy mempraktekan langkah langkah seseorang yang akan melakukan shooting. dengan sangat baik bagi syeila. kemudian menyuruh syeila untuk mengikuti gerakan yang telah rendy praktekan tadi.
"gini?" syeila memastikan apakah yang ia praktekan ini sesuai apa yang rendy tunjukan padanya
rendy hanya mengangguk kecil pertanda mengiyakan pada gadis itu.
lalu, syeila mulai memasukan bola tersebut sesuai instruksi yang rendy berikan. ternyata benar bola itu masuk tepat pada ring nya.
syeila sangat senang melihat apa yang ia inginkan berhasil."yey yey rendy masuk, liat buruan" girang syeila melihat hal tersebut.
"hmm iya liat kok. buktinya yang pendek juga bisa masukin kan? " ucapnya sambil tersenyum dan mengelus puncak kepala syeila
"jangan kecil hati kalo pendek. karna kamu udah kecil badan. haha" tambahnya.syeila yang awalnya terpana dengan kebaikan cowo itu padanya, seketika menjadi sedikit agak kesal dengan perkataan terakhir rendy. syeila sudah menunjukan wajah kesalnya pada cowok itu dan akan mengusir tangan rendy dari puncak kepalanya
"gak kok, karna kamu emang dasarnya bisa syeila" ucapnya begitu manis pada syeila.
gadis itu yang awalnya akan memgang tangan rendy tidak jadi karena perkataan terakhirnya yang membuat syeila sedikit tenang .
setidaknya rendy tidak benar benar menyebalkan.
selamat malam readers.
rendy juga gak terlalu menyebalkan ya hehe.oke tetep tinggalkan vote dan comment kalo perlu :)
masih butuh krisar ya kak.
terimakasih semua yang masih setia mantengin syeila wkwkkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorie & Reality
Fiksi Penggemarini bukan tentang bad boy bertemu good girl atau sebaliknya. ini adalah kisah, tentang dia yang pergi tanpa aku harap kembali. jika suatu saat kamu kembali, berikan aku alasan penuh untuk percaya. jika kau tidak pernah benar benar pergi. kamu tidak...