21

1.5K 144 12
                                    

Please, i need you vote up to 60!!










Seoul, 05 Agustus 2018.

Sepuluh menit. Go Dongwook, Park Jasung, dan Park Yuri hanya keterdiaman yang melingkupi mereka bertiga karena tidak ada salah satu dari mereka yang kunjung buka suara, dan justru sibuk dengan pikiran masing-masing di kursi yang mereka duduki. Hanya suara langkah kaki dokter, perawat, dan beberapa orang yang sepertinya tengah menjenguk keluarga yang dirawat menemani suasana tidak mengenakan diantara mereka. Hingga...

Brak...

"Joesonghabnida... Jeongmal joesonghabnida." Go Dongwook, pria berusia 50 tahun itu akhirnya menjadi orang pertama yang buka suara, dan sukses membuat sepasang suami istri yang duduk didepannya beralih menatap dirinya saat kepala ia tundukkan dan membentur meja yang ada diantara mereka, tetapi...

"Kau sudah selesai, bukan? Aku harus kembali melihat keadaan putraku." Park Yuri, dapat ia dengar wanita didepannya  beranjak dari tempat duduknya, tetapi saat ia mengangkat kepalanya wanita yang pernah menjadi pendampingnya itu masih berdiri didepannya. Menatap pria disampingnya yang menggenggam pergelangan tangan kanan mantan istrinya.

"Duduk, dan dengarkan pria ini dulu! Dia belum selesai bicara." Park Jasung, ia hanya diam saat pria yang sekarang sudah menggantikan posisinya disisi sang mantan istri berucap. Dirinya masih ingat bagaimana pria bermarga Park itu menghentikan Yuri, mantan istrinya yang tetap bersikeras tidak mengijinkan Byun Baekhyun, penyanyi yang menjadi kekasih putranya masuk menemui Park Chanyeol. Anaknya, putra mereka.

"Tidak! sepuluh tahun, dan aku sudah lelah menghabiskan waktuku selama itu hanya untuk mendengarkan bajingan ini!" Ia hanya diam saat cacian itu keluar, dan saat jari telunjuk itu mengarah padanya. Menunjukkan dirinyalah bajingan yang dimaksud.

"Dia selalu minta aku mendengarkannya, tetapi apa dia pernah mendengarkanku?!" Lanjut wanita yang sekarang bermarga Park itu sebelum beranjak pergi meninggalkan dua pria tinggi yang hanya bisa menatap kepergiannya.

"Aku sangat egois." Lirihnya pelan sambil tersenyum kecut menatap punggung seseorang yang pernah ia cintai semakin menjauh, dan hilang dari pandangannya dan ucapannya itu sukses membuat kerutan di alis pria yang lebih tua 2 tahun yang masih duduk didepannya.

"Apa?"

"Ah, ani. Bukan apa-apa." Ucapnya menggeleng, dan tersenyum canggung   pada suami mantan istrinya yang masih duduk di tempatnya. Hingga...

"Ini bukan sepenuhnya salahmu." Perkataan pria itu menghentikan pergerakannya yang hendak meminum segelas air didepannya.

.

.

.

Baekhyun membuka matanya saat sinar matahari yang terang tepat menerpa wajahnya hingga ia terbangun dengan pandangan yang menyilaukan mata, dan suara denting piano yang mengiringi, dan dirinya sangat terkejut saat dirinya sudah dapat melihat dengan jelas.

'Dimana ini? Ini bukan kamar tempat Chanyeol dirawat.' Ucap Baekhyun bingung dalam hati saat menyadari dirinya terbangun bukan di tempat ia tertidur semalam. Pandangannya lalu menyapu sekeliling ruangan mewah yang terasa familiar di ingatannya, hingga ia teringat akan sesuatu saat dirinya melihat ke arah jendela-jendela tempat ini dengan tirai merah, dan tirai putih yang melapisinya.

'Lily putih.'

"Ini tempat yang waktu itu." Lirih Baekhyun pelan saat dirinya mengenali ruangan tempatnya berada saat ini. Hingga...

I Need You (Chanbaek)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang