Please, i need you vote up to 60!!
(catatan : Tulisan bercetak miring Flashback)"Kau sangat keterlaluan." Baekhyun hanya bisa menundukkan kepalanya mendengar ucapan Kyungsoo yang duduk disebelahnya dengan pandangan yang lurus ke depan, memperhatikan teman-teman sekelas mereka yang sedang berlatih lempar bola dari bangku penonton lapangan olahraga indor.
"Maaf." Hanya itu. Ya, hanya satu kata itu saja yang Baekhyun ucapkan saat ini karena ia sadar. Apa yang ia lakukan salah.
"Cih... Bukan aku yang harus menerima maafmu itu" decih Kyungsoo bersedekap dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri. "Tapi dia." Lanjut pemuda bermarga Do itu menunjuk seorang pria dibawah sana yang sedang bersorak saat berhasil menangkap bola yang diarahkan padanya, seorang pria berwajah tirus dengan tulang pipi yang sangat menonjol. Kim Jongdae, sahabatnya.
"Ya, dan aku menyesal" ucap Baekhyun sangat lirih karena ia masih mengingat dengan jelas kejadian beberapa jam yang lalu di kelas. Dia sudah membentak sahabatnya di depan banyak orang.
"Kau tahu... Tidak ada salahnya untuk mencoba" ucap Kyungsoo setelah jeda yang cukup panjang diantara mereka berdua.
"Dan kau juga sudah tahu bukan apa jawabanku?" Baekhyun hanya bisa tersenyum getir saat Jongdae memalingkan wajahnya karena pandangan mereka bertemu saat ia mengangkat kepalanya.
"Kau tahu? Aku merasa kau menyembunyikan sesuatu" ucapan Kyungsoo sukses membuatnya memalingkan wajah menatap pemuda kelahiran Seoul itu.
"Bibi Yoona... Bukan itu alasan utamamu. Bibi Yoona tahu kau sangat suka, dan sangat berbakat dalam bernyanyi. Jadi aku yakin seberat apapun ia pasti akan mendukung." Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibir pemuda bermata sipit itu membuat Kyungsoo yakin bahwa apa yang ia katakan itu benar. Hingga gelak tawa mulai terdengar.
"Kau salah, Kyung." Baekhyun mengusap air mata di ujung mata kirinya karena terlalu keras tertawa.
"Aku... Aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi karena bakatku ini"
.
.
.
Seoul, 10 Oktober 1995.
Banyak orang berpendapat bahwasanya musim semi adalah musim terindah, dan terbaik di dunia ini, tetapi untuk Byun Baekhyun, seorang anak laki-laki berumur 3 tahun musim gugurlah yang paling indah di dunia ini, dan sangat ia nantikan saat-saat seperti ini. Udara yang sejuk dengan cuaca yang cerah, langit berwarna biru bersih dan terlihat lebih lapang dari biasanya, ditambah dengan pemandangan indah yang terjadi karena daun-daun mulai berubah warna menjelang musim dingin.
cheongomabi, yang berarti musim transisi dari musim panas ke musim dingin. Well, itulah istilah atau nama lain yang diberikan untuk musim gugur di negeri ginseng ini. Suhu di awal musim terasa hangat dan lembab, tetapi menjelang musim dingin udara akan semakin dingin dan kering.
"Appa, apa itu?" Byun Baekhyun, anak laki-laki berusia 3 tahun itu berseru sambil menarik tangan kanan sang ayah untuk berhenti, dan melihat sesuatu yang ia lihat untuk pertama kalinya diseberang sana.
"Itu piano." Ucap Byun Minho, ayahnya singkat, dan tawa kecil sang ayah terdengar saat melihat ekspresi lucu keingintahuan buah hatinya.
"Pi... Ano? Apa itu?" Dan benar saja tawa kecil Minho berubah menjadi tawa yang lebih besar, dan membuat orang-orang yang berjalan disekitar mereka menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You (Chanbaek)☑️
Romansa"Aku mohon jangan tinggalkan aku! Aku sangat mencintaimu " "Maafkan aku. Aku sudah lelah dengan semua ini hiks... Kita tidak akan bisa bersama selamanya " "Aku tidak bisa hidup tanpanya. Kumohon jangan minta aku melakukan itu " "Aku mohon temui dia...