@Zanetalullaby.
.[ Secret⚊Kookoo.]
Untuk sebenarnya⚊
Kookoo tidak kehilangan kesadaran kok, dia hanya merasa tubuhnya terlalu lemas untuk sekedar berdiri tegak saja.
Hingga begitu tiba-tiba anak tersebut langsung jatuh berlutut di hadapan Seokjin bahkan sampai menimbulkan bunyi berdebum.
Lalu kemudian, apakah kalian mulai berpikir sesaat bahwa setelah kejadian tersebut si sulung Kim akan membantu si Kumal berdiri?
Sekedar mengulurkan tangan?
Tentu saja tidak!
Seokjin menyentuh nya saja masih enggan, itu bukan bermaksud lain, hanya saja ia masih tak terima kalau anak lusuh demikian tiba-tiba di adopsi oleh Mama Papa Kim.
Maaf ya, dalam artian kecil seperti ini. Para pangeran Kim itu di besarkan secara terhormat dengan segi kadar kecukupan tinggi atau bahkan sampai berlebihan.
Tak kekurangan segi fisik maupun materil sama sekali dan mendekati sebuah garis kehidupan yang sempurna, serta idaman seluruh buah hati⚊
Namun demikian, terdapat suatu yang..
" Sir, anak itu masih keukeh tak mau makan sedari tadi, kami juga tidak boleh mengobati lutut nya yang semakin memar. " Ucap maid yang barusaja merawat Kumal. " Dia tetap saja masih menangisi kelinci nya yang tengah sekarat. "
" Menangisi kelinci? " Yoongi yang terlihat malas malasan di atas meja makan justru mendadak menahan tawa mahalnya.
Sedangkan sisanya menampilkan ekspresi berbeda, namun yang jelas sedikit terkejut saja.
Menangisi kelinci seharian, kekonyolan macam apa itu?
" Benar sir. Tapi maaf, sebaiknya kalian melihat bagaimana keadaan anak itu⚊kami sedikit khawatir. "
" Baiklah, kau boleh pergi. " Final Seokjin.
Seusai maid tersebut meninggalkan ruangan, Seokjin mulai memindai ketiga adiknya yang barusaja menyelesaikan makan malam.
Yoongi⚊Jimin⚊Taehyung.
Mereka mulai meneguk minuman masing-masing hingga tandas, hingga saat itu pun Seokjin mengawali pembicaraan sebagai menjalankan kewajiban sebagai kakak tertua.
" Dia akan tinggal di sini. " Membuat ketiganya menoleh serempak. " Kakak tidak mau mengecewakan Mama dan Papa, mereka sudah memberikan segalanya untuk kita selama ini, jadi Yoon, Jim, Tae, kalian tau apa maksud Kakak? "
Jika itu keputusan yang si sulung, maka para adiknya mampu berbuat apa?
Bukan berarti sebagai adik tak boleh mengutarakan pendapat masing-masing, hanya saja, ucapan Seokjin demikian memang benar adanya, mereka merasa bahwa segala kebaikan kedua orang tua kandung nya sendiri terlalu berlebihan, sehingga untuk membalas budi saja rasanya tidak cukup.
" Anak itu aneh, Kak. " Taehyung bertanya dengan mulut yang mengunyah apel. " Kau tau tidak kalau dia juga merupakan seorang tunarungu? "
" Yah, saat Kakak di kantor tadi Papa menelepon untuk mengatakan perihal anak itu, dia tunarungu dan merupakan penyandang disleksia. "
Si kembar terkejut, berbeda dengan Yoongi yang masih tetap diam tanpa minat, meskipun sebenarnya laki-laki berusia duapuluh dua tersebut tetap sempat menyimak.
" Pantas saja, tingkah nya lumayan terlihat aneh. "
" Hmm, kurasa anak itu akan menjadi teman bermain Taehyung sebentar lagi, lalu di rumah ini akan bertambah total menampung dua manusia aneh. "