Ketik⚊kelar⚊publish.
Taehyung menutup mulutnya sendiri dengan Hoseok yang terkejut setengah mati akan nampaknya sosok yang tengah meringkuk mengenaskan di bawah lantai tanpa alas sama sekali ⚊, dan masih di penuhi dengan baju berlumpur yang amat sangat kotor padahal kondisi masih begitu sangat pagi-pikir kedua pemuda tersebut.
Usai di bukanya pintu secara kasar, namun tak mampu membuat sosok kecil itu terusik dalam lelapnya, Taehyung yang reflek terkejut dan telah menyebut namanya membuat Hoseok bingung.
" Kau mengenali anak kecil itu, Kim? " Ia Tatap wajah Taehyung yang berubah datar dan memperhatikan Kookoo dalam diam, tanpa pergerakan.
Kookoo yang masih terpejam entah masih bertahan hidup dengan nafas atau tidak tengah memeluk Tata penuh cinta ⚊ namun, boneka tersebut sudah benar-benar tidak berupa sebuah boneka, yang mana bahkan tak patut di mainkan dan lebih pantas berakhir di tempat sampah.
Dan Taehyung pertama menyadari bahwa di dalam gudang ini terdapat sebuah kotak kardus reot berisikan baju-baju tak layak pakai yang telah koyak⚊pemuda Kim tersebut menahan nafas saat melihat sebuah Tas kumel anak itu juga tergantung pada sebuah paku.
Tidak mungkin kan bocah ini dibiarkan tinggal dalam gudang tanpa penerangan? Pikirnya.
Hoseok berlari dengan tergesa di susul Taehyung yang mendekat perlahan, panik semakin menjadi saat si pria Jung berlutut dan
" Tidak suster Eunha, kenapa tubuh anak ini begitu penuh dengan lumpur, apa dia nyenyak tidur dengan kondisi seperti ini, bagaimana bisa! " Si pria Jung melepaskan sebuah tali rotan yang mengikat sangat kuat kedua kaki anak laki-laki itu hingga lecet berdarah-membuat Hoseok sejenak menarik niat awalnya dan hendak membangunkan terlebih dahulu.
" D-dia masih tidak bangun, suster apa yang telah kalian lakukan! "
" Hiks aku tidak tahu, astaga sayang, bagunlah. Suster sudah tidak lagi marah kepadamu heum. " Dengan segala keahliannya, suster Eunha langsung menitikan air mata.
" Suster tidak ingin memberikanmu hukuman-itu begitu menyedihkan, suster sangat menyayangimu hiks, ini semua keinginan anak anak lain. "
Taehyung memicingkan mata⚊penuh selidik, namun Hoseok mengangguk setuju, langsung termakan percaya akan perkataannya.
" Koo, anak baik. Dengar, ini Kak Hoseok sudah datang. " Bisiknya dengan sangat lirih, tak berani ia sentuh anak itu barang sedikit-pun.
" M-mama, kenapa ada Kakak... Kakak Tata hiks. " Hoseok langsung melotot tak percaya kala Kookoo merespon perkataannya, begitupun suster Eunha yang menganga lebar tak terhingga saat jemari-jemari ringkih dan kotor milik anak itu⚊
Meraih lemah wajah tegas Taehyung dan hanya menatapnya dengan manik sendu setengah terbuka.
" Mama hiks, Mama Angel, kenapa bukan Kakak Jiminie saja hiks, Kakak Tata galak, galak sekali. " Rancaunya tidak jelas dengan nafas memburu. " Ma, Kakak Tata ini juga sudah robek gambar Adek untuk Mama hiks. "
Tangisnya semakin pecah, dengan Hoseok yang mampu menahan nafas saat Kookoo kepayahan bangkit dan memeluk begitu erat tubuh Taehyung yang tengah berjongkok, seakan tak mau lepas hingga menyembunyikan wajahnya tanpa sadar pada leher si pemuda Kim.
Taehyung membeku di tempat, mendengar isakan kecil itu begitu dekat dengan telinganya.
" Tapi, Adek sayang Kakak sekali?! Kenapa Kakak Tata tidak, kenapa hiks, apa Adek jelek dan cacat, jadi Kakak Tata tidak mau dekat-dekat! " Bocah itu me jerit kencang dan mempererat pelukan.