[03.] Then : A attention.

10.5K 1.3K 129
                                    

Scret⚊Kookoo.

Zanettalullaby_

.
.
.







" Bagaimana ini, apa demam nya belum turun juga. "

Seokjin melipat bibir atasnya ragu, duduk anteng di tepi ranjang masih kepunyaan Yoongi⚊ dengan mata terus terpaku konsentrasi melihat Kookoo yang tengah berusaha di bangunkan semenjak beberapa menit terakhir.

" Sir, apa sebaiknya kita bawa ke rumah sakit saja? " Usul Bibi Hwang yang tak kalah cemas, wanita paruh baya tersebut bahkan terus memijat lembut kaki Kookoo berulang-ulang. " Suhunya panas dingin sejak tadi malam. "

" Kalian sudah memberinya obat yang ku beli kan? " Dua pelayan lain mengangguk, membuat helaan nafas panjang Seokjin sedikit terdengar kasar di telinga. " Bawa saja anak ini kalau nanti siang panasnya belum juga turun, aku akan segera pergi ke kantor sekarang juga. "

Seokjin lantas bangkit usai melirik sekilas jam digital di atas televisi, ini sudah begitu terlambat jika ia tak sesegera pergi ke kantor secepat mungkin⚊mengingat ada beberapa pertemuan di jam awal nanti.

Untuk urusan Kookoo.

Jujur rasanya memang Seokjin belum bisa langsung begitu saja memprioritaskan anak adopsi kedua orangtua nya, menjadi nomor ke sekian⚊menyetarakan dengan adik lain, namun, tetap saja Kookoo itu orang asing dan tidak memiliki ikatan darah dengan para Kim sama sekali.

" Di mengerti, Sir. "

Dan seusai nya si sulung Kim menghilang dari balik pintu, terdapat sepasang mata bulat terbuka pelan yang memandang sedih ke arah nya.


.
.
.

Lain Seokjin lain halnya pun dengan Yoongi.

Pemuda itu barusaja bangun setelah mengungsi tidur di kamar Taehyung sejak semalam, saking kebetahan karena lelah mengerjakan tugas sampai-sampai melewatkan jadwal sarapan pagi bersama ke tiga saudaranya.

Pemuda pucat tersebut menguap malas ⚊ beranjak turun dari ranjang hendak pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka⚊ namun sayangnya, yah, sudah terkunci dari dalam.

" Tae kau di dalam? " Gerutu Yoongi saat sadar mendengar gemericik air dari balik pintu yang barusaja ia ketuk.

" Aku ini barusaja mandi Kak, kalau tidak mau menunggu pakai saja kamar mandi mu sendiri. " Teriak Taehyung tidak jelas,⚊dia sedang sikat gigi di dalam sana omong omong.

Ya begitulah⚊malas sekali, Yoongi mau tak mau harus segera mandi mengingat jam sembilan nanti matkul akan segera di mulai.

Sedikit informasi saja, kampus mereka itu berbeda semua tidak ada yang satu, baik Yoongi, Jimin, maupun Taehyung. Dan yang paling menempuh jarak sial nya adalah si putih pucat, namun tidak mengapa kok, itu merupakan kampus pilihan nya sendiri, toh sebentar lagi ia akan segera di wisuda beberapa bulan lagi.

Baiklah kembali pada aktivitas, Jimin sudah terlebih dahulu berangkat pagi ke kampus, pun dengan Seokjin dengan kantor nya, tersisa Yoongi yang tengah menuruni anak tangga begitu tergesa untuk turun di lantai dua tempat dimana kamarnya berada.

Dan usai itu ⚊

beruntung sudah tidak terdapat bocah kelinci yang semalam menumpang di tempat tidurnya.

Syukurlah.

Dengan perlahan, Yoongi meletakkan secara asal laptop serta lembaran kertas tugas yang malam tadi sudah ia serius kerjakan hingga larut malam.

Pelangi [ Kookoo.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang