[Ketik⚊kelar⚊publish]
Edisi kecepatan update hihi ^^🌈🌜
Pada malam harinya seusai pergantian sore, Angelina langsung meluruh di tepi ranjang dengan sebuah isakan hebat-nya yang kian menjadi lebih⚊ ia seorang diri di kamar omong-omong.
Tangan Angel mulai menutup mulut mungilnya sendiri yang mengeluarkan suara rintih menyedihkan, belum tahu pasti akan sebuah alasan mengapa dirinya menjadi begitu menyedihkan seperti ini⚊yang jelas, tak ada seorang pun mengetahui kejadian ini.
Dan pada ambang pintu kamar.
Kookoo menghentikan langkahnya seketika⚊lantas dirinya mulai memeluk boneka teddy erat-erat seringkali pergerakan-nya mendekat ke arah sang Mama.
Perlahan lahan, tangan kecil itu menyentuh pergelangan Angel seusai berlutut pada lantai dan mengusap air mata sang Mama. "Mama, tidak boleh menangis. "
Sadar akan sentuhan lembut itu, Angel mendongkak, hazel yang serupa seperti milik Taehyung itu menemukan atensi Kookoo dengan senyum teduh.
" Mama... " Buru-buru Angel mengusap air matanya secara kasar dan menarik punggung anak itu kedalam pelukan hangat. " Mama jangan menangis, Adek tidak mengapa kok.. "
Wanita tersebut semakin terisak hebat, membelai sayang kedua pipi putra bungsunya yang masih bersemu merah.
" Anak Mama hiks. " Angel mengecupi bertubi helai helai rambut cokelat nan lebat milik Kookoo sebelum akhirnya menyatukan kedua hidung bangir mereka hingga saling bersinabungan. " Anak Mama tidak cacat, hiks Adek tidak bodoh, Adek tidak dungu, Adek tidak idiot hiks, Adek adalah sebuah kesempurnaan Tuhan hiks."
Ah iya, persoalan itu.
Perihal tadi pagi ternyata.
Kookoo jelas tahu benar ketika Kakek Johan yang secara terang-terangan menentang sebuah kenyataan bahwa anak manis itu sekarang telah di angkat menjadi cucu bungsunya.
Dan⚊di hadapan Angel dan Daniel pagi tadi, pria senja itu memaki habis kedua Anaknya yang secara tertutup mengadopsi seorang anak panti asal Busan tanpa permintaan izin sama sekali dari dirinya, jika saja Jessica tidak memberi tahukan persoalan demikian.
" Adek tetap kuat ya Nak. " Lirik Angel dengan suara amat serak. " Adek adalah Anak Mama Angel dan Papa Daniel yang begitu berharga sekali, berlian Mama. "
" Adek membuat Mama dan Papa malu, eum, Adek itu tidak sempurna dan menyusahkan saja. " Anak itu meremat jemari-jemari kecil-nya pada tubuh boneka teddy putih yang tengah ia pangku. " Kakek Johan benar kok. "
🌈🌜
Sedangkan di sudut lain dari sebuah kemewahan mansion Kim, pukul tujuh malam kini yang seharusnya di isi oleh banyak orang justru terlihat berbeda dari biasanya, karena sekarang⚊ruang makan tersebut hanya di isi oleh empat orang.
Menikmati hidangan makan malam, Daniel perlahan menepuk puncak kepala Jihoon yang barusaja menyelesaikan kegiatannya.
Kim Johan dan Jessica yang menyaksikan hal itu tersenyum kian lebar kala sebuah kalimat penuh akan kebanggaan keluar begitu saja dari mulut Daniel.
" Papa benar-benar bangga padamu, kau ingin Papa membelikan apa Nak sebagai hadiah? " Tawaran itu membuat Jihoon terkekeh pelan. " Di antara Kakak-kakakmu, justru kaulah yang nyaris begitu sempurna. "