[22.] Poor little Boy.

4.9K 692 241
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Pria berpakaian rapi dengan dominasi warna hitam tersebut telah membelah kerumunan, turut serta ia menggendong anak kecil yang barusaja hilang kesadaran beberapa sekon lalu di pangkuan⚊membuat ia seketika menjadi sebuah pusat perhatian para pengguna pengguna jalan karena terasa heran.

Tanpa Ba-bi-bu, pria beridentitaskan sebagai salah seorang pengabdi setia keluarga Kim tersebut berlari dengan secepat kilat.

Menuju Alphard hitam mewah yang agaknya terparkir tak jauh dari tempat ia berada.

" Ambilkan tissue, ambilkan tissue cepat! "

Sosok lain yang tengah bersandar tenang, tiba-tiba terlonjak terkejut kala mendapati sebuah seruan panik.

Sampailah ketika ia hendak berbalik arah dengan dibawanya sekotak tissue sesuai permintaan sang teman, ia dibuat shyok mana kala kedua netrannya menangkap sosok kecil terkulai lemah di sebuah pangkuan.

" A-aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, anak kecil ini tiba-tiba mimisan dan hilang kesadaran tepat di hadapanku. " Paniknya, ia dengan cekatan membersihkan noda darah segar yang terus mengalir tak mau henti pada hidung bangir Kookoo.

Si pria lain yang juga dalam mode keterkejutannya mengusap wajah tak percaya dengan mulut terbuka, ia lantas berjongkok dan menatap gusar Kookoo yang kini dibiarkan tergeletak begitu saja oleh mereka di atas tanah.

" K-kau, kau mendapatkan anak kecil ini dimana? "

" Aku tahu anak ini pernah di adopsi oleh Tuan Besar dan Nyonya Angelina, benar, seharusnya dia berada di Panti Asuhan, tapi aku tiba-tiba menemukannya tersesat dijalan saat hendak membeli minuman. " Jujurnya. " Ini begitu tidak masuk akal, setelah Aku menemukan Anak ini juga menenteng ransel kumal. "

Mereka meliriki satu sama lain. " Anak sekecil ini tidak mungkin kabur kan? "

Kedua pria tersebut di buat gugup, tak tahu harus bertindak lebih untuk selanjutnya, lantas salah satu diantara mereka tergerak guna melepas ransel reot milik Kookoo yang sempat di bawa dan tergantung pada punggung ringkih anak itu.

Lantas, tubuh lemas lunglai yang tak sadarkan diri tersebut mulai didudukan. " Apa yang harus kita lakukan, kau tega membiarkan anak yatim piatu kecil sepertinya di tinggalkan begitu saja dalam keadaan tak memungkinkan? "

Pria yang tengah sibuk menyerka darah tersebut menggeleng pelan tanda tak setuju. " T-tapi bagaimana dengan, T-tuan besar dan Nyonya Jessica, mereka sangat sangat tidak menyukai anak ini. "

🌈

Kini, masalah besar sepertinya tengah menimpa seluruh penghuni panti, ⚊pasalnya sejak fajar belum terbit, sudah terlihat dua unit mobil berwarna hitam terparkir apik pada halaman ber rumput hijau tersebut.

Pelangi [ Kookoo.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang