Ketik⚊kelar⚊publish.
🌈🌜
" Papaaaaaaa! "
" Papa pulang yeay! "
Setelah kesedihan akibat duka mendalam-nya di karena-kan nyawa Pupu tak jua terselamatkan, maka kini kehadiran sang Papa tersebut seolah olah menjadi satu-satunya cara paling ampuh untuk Kookoo guna melupakan hal amat menyakitkan itu.
Ia pun mulai berlari dari daun pintu raksasa mansion dengan buru-buru saking tak sabar-nya, hingga tepat pada pelataran yang luas tersebut, sebuah ferarri hitam berhenti tepat di depan pilar.
Dan keluarlah Daniel dari sana usai pintu tersebut di buka-kan oleh salah seorang supir.
Bruk!
Dan, Kookoo menubrukan tubuhnya pada pelukan sang Ayah, begitu sarat akan kerinduan sekali meskipun hanya empat hari mereka tak bertemu.
" Astaga, anak kecil kenapa belum tidur? " Gemas pria ber jas formal tersebut. " Ini sudah malam sekali loh. "
Ia langsung membawa tubuh ringkih tersebut kedalam sebuah dekapan hangat hingga badan mereka bergerak kekanan, dan kekiri. " Papa kenapa lama sekali. "
" Begitu-kah. " Daniel mulai mengusak hidung tegaknya dengan milik sang anak hingga bersentuhan. " Papa sangat merindukan mu, sangat, sangat sangat. "
Sedangkan di ambang pintu mansion tersebut.
Jimin dan Taehyung akhirnya dapat menghela amatlah nafas lega, pasalnya dua hari belakangan ini setelah tewas-nya kelinci milik Kookoo⚊
Bocah itu hanya berdiam diri di kamar, bermain dalam kamar Taehyung dan tidak mau berinteraksi dengan siapapun, sekalipun itu adalah dengan sang Mama yang terus terusan mengajak-nya.
Namun kali ini, lihatlah, bocah itu telah luluh di hadapan Daniel.
Jimin menyenggol lengan adik kembar-nya. " Kak Yoongi belum pulang? "
Dan Taehyung mengangguk pelan dengan perasaan gusar, ia terus memandangi langit pekat yang telah menumpahkan air. " Yeah, sudah jam duabelas malam, tapi Kakak belum pulang juga, tumben tumben sekali. "
" Aku khawatir dirinya akan tersesat, ah tidak tidak, mana mungkin sih. Otak-nya itu sudah seperti GPS kan, atau lebih tepatnya lebih mirip seperti kucing yang begitu hapal jalan pulang, kalau dia tersesat, cukup dengan sekali endusan. "
" Taehyung sontoloyo! "
Laki-laki itu mengendikan bahu-nya acuh. " Memang itu benar adanya. "
" Tapi, bagaimana kalau ban mobil Kak Yoongi tiba-tiba meletus di jalan, sedangkan tempat itu tidak ada bala bantuan sama sekali, ponsel-nya mati, dan tidak bisa menghubungi siapapun, dia hanya bisa berteduh di dalam mobil, kemudahan menggigil kedinginan seorang diri disana, hingga sesaat sebuah Jeep hitam tiba-tiba berhenti, lalu mulai menyambangi Kak Yoongi dengan cara merampok dan membius-nya, dia lengah, semua barang barang para perampok itu ambil, dan oh
Bukan, bukan hanya itu saja, bagaimana juga... Setelah itu Kak Yoongi di bawa oleh kawanan mereka, menempatkan nya pada sebuah gudang sempit yang terletak di tengah-tengah hutan rindang, hingga, jalan satu-satunya guna menyelamatkan nyawa Kak Yoongi adalah meminta Papa untuk mengeluarkan uang puluhan milyar sebagai tebusan-nya, apa k⚊
Pletak!
" Naon anu sia bicara hah, naha jadi bodo?! "
Jimin melotot galak, ke arah Taehyung yang barusaja menjitak kepalanya tanpa perasaan sama sekali, hingga mengakibatkan sedikit nyeri " Yeu, biasa aja sih Kang Gurilem! "