Chapter 1 / Viana Putri Alriza
-Vian's POV-
Dengan kekuatan super, aku berlari memasuki kantorku. Ck ralat, kantor bos ku yang baru. Jangan tanya kenapa aku bisa keluar dari kantor 'bos brengsek'ku yang lama! Oke, karna aku baik hati aku akan menceritakan kronologisnya. Jadi begini, BAGAIMANA BISA BOS KU YANG LAMA, PAK SUSANTO, atau sering aku plesetkan pak Sumanto, hehe sumanto adalah manusia kanibal di Indonesia. BAYANGKAN SAJA DIA MEMAKSAKU MENJADI ISTRI SIMPANANNYA?! Dia bahkan meng iming imingiku rumah seharga 5miliar dengan fasilitas lengkap. Dia kira semurah apa aku hah? Kalau saja dia memberi ku rumah seharga 10miliar, mungkin aku bisa mempertimbangkan penawarannya. Haha bercanda, tidak lucu ya?
Oke kembali ke kasus awal, disinilah aku, dilobby kantor dengan kaki kanan yang naik satu dan tangan yang menjewer ke kuping. Sebenarnya ini salahku juga, dalam 1 bulan, aku sudah terlambat sebanyak 5x. Mana aku itu karyawan baru lagi. Huh lagian semua ini bukan 100% salahku, memangnya salah ku ya kalau rumah ku terbilang cukup jauh dari kantor, aku harus menempuh waktu selama 45 menit dari rumah, belum lagi kalau aku terkena macet, aku bisa menempuh waktu 1 jam lebih. Jadi ini tidak 100% kesalahanku kan?
"Kau ini dasar tidak tahu diuntung! Baru anak baru saja sudah berani bikin ulah! Kamu kira ini kantor milik nenek moyang mu hah? Bahkan kamu sudah terlambat lebih dari 5x dalam 1bulan ini!" Seru tante menor itu, dia adalah kepala divisiku. Namanya Rossalyn. Dia tidak lebih dari wanita centil tukang dandan yang kerjanya memarahi karyawan divisinya yang membuat kesalahan walau hanya sedikit. Bahkan dia tidak lebih baik dari tante menor di kantor lamaku, setidaknya mantan tante menor dulu selalu mengerjakan tanggung jawabnya dikantor walaupun dia sangat centil dan yaaa ganjen. Tapi ini? Bahkan Rossalyn jarang melakukan tanggung jawabnya, biasanya dia menyuruh karyawan divisinya untuk mengerjakan tugas dikantor. Jadi beginilah nasibku dan karyawan divisi lain, selalu mengerjakan tugas yang bukan kewajiban kita dan selalu dimarahi.
Katanya dulu ada yang melaporkan kelakuan Rossalyn ke Pak Direktur Utama, tapi ternyata saat pulang kantor tiba, gadis malang itu dikunci ditoilet sebelum disiram air dingin terlebih dahulu. Rossalyn mempunyai antek antek yang banyak. Jadilah kita tidak bisa apa apa.
Dengan muka memelas, aku berkata, "Sungguh bu, saya gak bermaksud terlambat gini, rumah saya jauh bu, saya janji deh abis ini saya nggak akan telat lagi."
"Halahhh kau ini! Dengar ya! Aku tidak akan terpengaruh dengan muka melasmu yang menggeli-"
"Ada apa ini ribut ribut?" Ah akhirnya pangeran penyelamat datang! Dia adalah direktur keuangan perusahaan ini, Adrian Hermansyah Radizi. Pria charming yang tampan, bahkan kata Susan temanku, dia adalah salah satu jajaran orang paling digemari dikantor ini. Walau banyak yang bilang ketampanan Pak Adrian masih dibawah Pak Direktur Utama. Tapi Pak Adrian sungguh baik hati, dia sering menyapaku setiap aku lewat bahkan beberapa kali aku diantar pulang olehnya.
"Oh tidak pak, saya hanya memberi hukuman terhadap karyawan yang sering terlambat. Tapi sepertinya hukuman ini sudah cukup, saya yakin dia akan jera dan tidak akan terlambat lagi," Kata Bu Rossalyn sok manis.
"Oh kalau begitu ayo Vian kita kelift bareng saja," Terimakasih Pak Adrian! Kau memang penyelamatku! Tapi sepertinya ini belum selesai, lihat, Bu Rossalyn memelototiku. Pasti dia akan menyindirku lagi dengan antek antek sialannya. Huh dasar tante menor sialan.
*****
"Gimana? Kok lo bisa keluar dari neraka Bu Rossalyn? Cepet banget lagi?" Susan dengan hebohnya berteriak teriak.
"Tadi kebetulan ada Pak charming lewat. Jadilah gue selamat sentosa dunia akhirat." Aku langsung mendaratkan pantatku pada kursi kerjaku. Huh pagi pagi saja sudah dapat masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't It Love, Boss?
RomanceBagaimana rasanya jika bos mu adalah mantan pacarmu? Pacar yang sangat dingin kepadamu? Bahkan dia tidak pernah bersikap manis kepadamu? Um.. sebenarnya dia pernah bersikap manis sih, TAPI kamu bahkan bisa menghitungnya dengan jari selama kau berpac...