Part 9

49 16 0
                                    

Indah menyeka air matanya, begitu ia selesai menceritakan apa yang ia alami kemarin pada Kiki. Kiki merangkul Indah dan mencoba untuk menghiburnya. Kiki memberikan saran agar ia tetap sabar dan tidak berpikiran negatif pada Alvin. Ribuan kemungkinan bisa terjadi, dan kita tak tahu apa saja kemungkinan tersebut. Kiki terus menghibur Indah yang masih menjatuhkan air matanya.

Alvin yang kini sulit dihubungi semakin membuat Indah sakit hati. Indah sulit untuk meminta penjelasan apa yang terjadi sebenarnya.

"Ndah, gue saranin lo coba hubungin Jefri. Siapa tahu, dia bisa bantu kamu. Ngasih tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Kiki. "Daripada lo sedih-sedihan terus, dan lo gak tahu sama sekali situasi yang sebenarnya. Kalo lo terus-terusan mikir yang enggak-enggak tentang Alvin, pasti lama-lama lo bakal benci sama dia, terus lo mau hubungan lo berakhir gitu aja? Tanpa kepastian?"

"Gue sama sekali gak kepikiran sampai situ, Ki. Makasih banyak lo udah ngasih saran ke gue, memecah kebuntuan pikiran gue, ngehibur gue, lo emang sahabat gue, Ki," Indah memeluk Kiki. Kiki tersenyum.

"Pokoknya lo coba, nanti lo cerita lagi ke gue. Gue siap jadi telinga lo kapanpun lo mau," ujar Kiki. Senyumannya memberikan kepercayaan yang amat besar pada Indah. Indah mengangguk dan akhirnya berhenti menangis.

:'(

Indah mendapati dua pesan belum terbaca pada akun facebooknya. Setelah mandi dan makan malam, Indah baru bisa bersantai dengan HP-nya. Kebetulan tidak ada tugas sekolah yang harus dikerjakan.

Dugaan Indah salah. Bukan Alvin yang mengirimnya pesan, tapi Jefri. Pikiran Indah mulai terfokus pada pertanyaan mengenai keberadaan Alvin.

Jefri Pratama

Malem Ndah, ini gue Jefri hehe :)

Indah Utami

Ada apa Jef?

Jefri Pratama

Tadi siang gue ketitipan pesen sama Alvin. Dia minta maaf kalo selama ini dia susah dihubungi. HP-nya beberapa hari yang lalu rusak. Dan ... dia belum beli yang baru katanya ...

Indah Utami

HP nya rusak? Pantas saja ... Oh ya, Jef gue mau nanya sama lo. Dan plis, lo jawab dengan jujur.

Indah menceritakan semuanya pada Jefri, mengenai akun wanita yang menandai Alvin pada suatu kiriman di facebook. Tidak ada secuil peristiwa yang Indah tidak ceritakan. Ia percaya, Jefri bukanlah orang yang suka mengumbar masalah orang, dia akan langsung menanyakannya pada Alvin.

Jefri Pratama

Oh, cewek itu emang temen sekelas gue sama Alvin. Ntar deh, gue cek berandanya ya. Gue juga bakal kasih tahu semuanya ke Alvin.

Indah Utami

Makasih banyak ya Jef, gue mohon banget sama lo, bantuin gue. Gue bener-bener butuh penjelasan

Jefri Pratama

Oh ya, satu lagi Ndah. Menurut gue, sekarang-sekarang si Alvin tertutup banget. Kayaknya dia lagi sibuk dan banyak urusan. Kalo gue amati kemarin-kemarin ya, dia suka pulang sore, lebih sore dari gue. Kita juga jarang pulang bareng. Sekalinya enggak pulang bareng, pasti dia pulang duluan dan gue nongkrong dulu hehe ...

Indah Utami

Sibuk? Banyak urusan? Ada apa sih emangnya?

Jefri Pratama

Gue gak tahu banget ada apa-apanya. Tapi ntar gue tanyain deh. Lo tenang aja, Ndah.

Indah Utami

Oke lah, makasih banget buat lo Jef. Makasiih banget ...

Jefri Pratama

No problem :D

:'(

Hari ini sekolah libur, karena tepat dengan tanggal merah. Setelah membereskan kamarnya, Alvin pergi membeli sarapan keluar komplek indekos. Dia sudah tak kuasa menahan laparnya karena dari kemarin dia belum menyantap sesuap nasi sedikitpun. Usai mengunci pintu kamar kosnya, Alvin ditegur oleh Jefri yang tengah main HP di depan pintu kamar kosnya.

"Vin! Lo mau kemana?" tanya Jefri.

"Gue mau beli sarapan ke depan. Lo mau nitip?" Alvin menawarkan. "Atau mau ikut?"

"Gue ikut deh," jawab Jefri. Tanpa basa-basi lagi Jefri mengenakan sandalnya lalu pergi bersama Alvin.

Sesampainya di warung langganan mereka, mereka langsung memesan makanan untuk sarapan pagi ini. Sambil menunggu makanan disajikan, Jefri teringat akan amanah Indah untuk menanyakan kejadian yang membuat Indah resah mengenai Alvin.

"Oh ya Vin, HP lo masih rusak?" tanya Jefri.

"Ya gitu lah, gue belum ada uang buat ngebenerinnya," jawab Alvin. "Mau minta ke ortu juga gue malu."

"Oh gitu ya," ucap Jefri.

"Lo nanya gituan mau ngebeliin gue?" Alvin menyikut Jefri.

"Ah, enggak juga hehe ...," Jefri tertawa kecil.

"Vin, lo ditanyain Indah. Lo gak kangen apa sama dia?" tanya Jefri.

"Emang dia nanyain apa? Pasti nanyain kenapa gue gak chat dia, kan?" Alvin menebak.

"Lebih dari itu sih," jawab Jefri. "Gue udah jawab kalo HP lo rusak. Bukan hanya itu, gue juga kasih tau Indah kalo lo akhir-akhir ini tertutup banget, susah diajak komunikasi. Pulang larut terus. Kemana aja sih lo? Lo gak pernah cerita ke gue ..."

"Mmm ... gu ... gue emang ada urusan penting sih. Sori ya, hehe ..."

"Oh gitu ...," jawab Jefri singkat. "Eh, lo tahu gak si Audi pernah bawa HP ke sekolah?"

"Tahu, gue tahu. Ya maklum aja sih, anak kepsek, apapun dimanja. Gak ada yang berani ngelaporin," ujar Alvin. "Coba kalau gue bawa HP, pasti anak cewek sekelas pada ngelaporin. Kan gak asik."

"Padahal sama aja ya, mau itu anak guru, anak kepsek, harus naatin aturan. Terkadang gue ngerasa gak adil," Jefri berkomentar.

"Kan dia pernah bikin video di kelas, dan gue ngerasa aneh kalo isi video itu anak cewek semua yang tukang ngelaporin kasus-kasus aneh di kelas. Mereka mikir gak sih," ucap Alvin.

"Dan dalam video itu ada lo kan?" tanya Jefri.

"Iya, loh, kok lo tau sih?" Alvin balik bertanya.

"Kan dia ngambil videonya di tempat gue pas gue lagi ke kantin," jawab Jefri. "Dan Indah tahu video tersebut karena Audi mempostingnya di facebook, menandai lo, Vin."

"Bukan hanya itu, Audi juga memposting video saat berjalan berdua sama lo ke facebook, menandai lo juga."

"Lo tahu, Indah sedih, ngelihat lo sama cewek lain disini. Padahal selama ini Indah percaya kalau kamu gak akan berani deketin cewek lain. Tapi segampang itunya lo rusak kepercayaannya. Lo mikir gak sih?"

"Terus, Indah juga nanyain mengenai foto lu sama si Audi lagi berdua. Terus disana tertera kalau Audi berterimakasih sama lo atas jaket pemberian dari lo. Itu yang membuat Indah curiga."

"Dia juga sedih, ternyata sekarang Alvin susah dihubungi, gak ngasih kabar yang jelas."

"Sebenernya si Indah itu gak mau mikir negatif tentang lo. Dia berusaha buat stay positive, buat tetep sabar. Dia gak mau benci sama pacarnya sendiri tanpa alasan yang jelas. Dia gak tahu ada di balik semua ini. Makannya, dia nyuruh gue buat nanyain langsung ke lo."

"Gue cuman kasihan aja gitu sama hubungan kalian yang udah cukup lama kalian jalanin. Plis, gue minta sama lo Vin, jadilah lelaki yang sejati, lo jangan bikin Indah cemburu lah minimal. Gue tahu LDR itu gak gampang, kalian sama-sama nahan rindu, kan?"

"Jangan ngelampiasin rindu lo ke orang lain deh, Vin. Inget, di hati lo udah ada si Indah."

"Sekarang gue tanya, lo ada hubungan sama Audi?"

<<< LANJUT KE PART 10>>>

ABOUT YOU (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang