Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa merupakan hal yang tidaklah mudah bagi Indah. Jika semasa SMA Indah bisa menghabiskan waktu di rumah bersama orangtuanya, kini dia hanya bisa bersama sahabatnya, Kiki. Semenjak menjadi mahasiswa, Indah tinggal di indekos bersama Kiki. Mereka tetap satu universitas dan satu fakultas, tapi berbeda kelas.
Hubungannya dengan Alvin sangat tidak baik. Setelah putus setelah kelulusan SMA, dia dan Alvin sudah jarang berkomunikasi, bahkan tidak pernah. Kiki yang mengetahui hal ini kerap bertanya pada Indah kenapa dia tidak mau berkomunikasi dengan Alvin lagi. Pertanyaan seperti itu Indah tanggapi dengan alasan-alasan yang singkat dan dingin. Indah hanya menjawab bahwa dirinya sibuk dan sibuk.
Namun, tanggapan Indah terhadap Kiki seakan membohongi perasaan Indah sendiri. Dia memang sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Alvin, namun hal itu tidak membuat Indah dengan mudahnya lupa terhadap Alvin, sosok yang dia kenal famous boy sejak SMP dan SMA, yang telah mewarnai hidupnya kala itu, menjalani lika-liku hubungan spesial, dan akhirnya harus kandas begitu saja.
Sulit memang. Melupakan hubungan yang telah lama dijalani tidaklah mudah. Banyak kenangan yang membekas dalam hati.
:'(
Suatu hari, Indah dan teman sekelasnya sedang mengerjakan tugas kelompok di sebuah food court dekat kampus. Mereka patungan untuk menyewa sebuah gazebo besar yang biasa dipakai untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Biaya sewanya murah, sekitar dua ribu rupiah satu orang bisa menyewa tempat tersebut selama 1 jam.
"Oke, kemarin gue udah cari banyak informasi, dan gue udah simpen di flashdisk ini. Laptop gue rusak setelah gue searching semua informasinya," ucap Farhan, teman Indah yang merupakan ketua kelompok.
"Banyak banget gak sih informasinya?" tanya Widya sambil mengambil flashdisk dari Farhan. Dia menyerahkannya pada Indah dan menyuruh Indah agar cepat membuka file dalam flashdisk tersebut.
Indah sudah menyalakan laptopnya. Kemudian dia mengambil flashdisk Farhan dari Widya dan memasukkannya pada port USB di laptopnya. Setelah masuk, dia langsung meng-copy semua data dari flashdisk Farhan.
"Banyak banget. Segini bahan tugas kita?" tanya Indah. Farhan mengangguk.
"Gue belum sempet edit, bisa jadi dari sekian banyak data, kita bisa rangkum dan ambil poin terpentingnya saja," jawab Farhan.
"Oh ya, sekarang kita bagi tugas aja. Gue sama Indah bakal kelola data tersebut. Sambil nunggu, Kevin langsung bikin kerangka makalah. Nanti, Widya persiapin peta konsep untuk dijadikan power point semenarik mungkin. Oke?" ucap Farhan.
"Oke," jawab Kevin dan Widya. Mereka langsung mengerjakan tugas mereka.
"Eh, kita mau sampe jam berapa?" tanya Indah.
Farhan melirik jam tangannya. "Sampe jam lima aja. Ada waktu sejam buat ngerjain tugas ini."
"Hmm ... baiklah," jawab Indah.
Farhan berpindah posisi mendekat dengan Indah. Mereka sibuk mengolah data untuk bahan makalah dan bahan presentasi. Kedekatannya dengan Farhan menghadirkan sesuatu yang baru di hati Indah. Indah memang bukan tipe cewek yang "baperan" pada umumnya. Namun, ada kesan berbeda ketika dia dekat dengan Farhan. Indah berpikir, apakah dia telah jatuh cinta lagi?
"Indah, gimana kalau materi ini kita skip aja, soalnya menurut gue ini terlalu rumit dan pengetahuan kita belum terlalu luas buat ngejabarin semua ini. Gimana?" tanya Farhan. Indah terdiam dalam lamunannya.
"Hoi, Indah!"
Indah terkejut, seketika dia langsung bertanya apa yang terjadi. Farhan menggeleng-geleng melihat kelakuan temannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction[ BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS ] Kau tahu, mempertahankan sebuah hubungan tak semudah membalikkan telapak tangan, tak sesingkat mengedipkan mata. Namun apa arti sebuah hubungan jika pada akhirnya meneteskan air mata? Ini bukanlah cerita cinta biasa...