"Vin, gue ucapin banyak terimakasih sama lo. Dibalik semua kecurigaan gue, ternyata lo emang pribadi yang sangat peduli. Makasih udah dateng, ngajak gue ketemuan, traktir gue kopi, gue seneng banget. Rindu yang selama ini gue rasakan bisa terbayar sempurna dengan hadirnya lo sekarang," tutur Indah.
"Gue mencoba untuk terus bersabar dan selalu berfikir positif tentang lo. Karena selama ini gue yakin, lo gak bakal mengkhianati hubungan ini, mengingkari janji-janji lo semuanya. Gue kenal banget sama lo, dan disini gue berterimakasih udah jaga kepercayaan gue sama lo."
"Gue sempet cemburu atas kedekatan lo sama Audi. Jujur itu perih banget buat gue. Saat itu, gue nanya kabar lewat Jefri, ternyata lo sibuk banget. Akhirnya, Jefri sering memata-matain lo, dan ngasih tau ke gue apa aja yang lo lakuin sama Audi. Gue kadang mendapati kabar kalo lo sama Audi berduaan di restoran seafood, pulang bareng, dan masih banyak lagi. Yang paling bikin gue shok itu saat Audi mabuk dan nginep di kamar kos lo. Untungnya, lo masih punya akal sehat dan meninggalkan Audi sendirian."
"Dan gue tahu yang sebenarnya kalo kedua orangtua lo emang nyuruh lo buat belajar fisika untuk persiapan kuliah."
"Gue ngerti kok, Vin. Selagi lo masih jaga kepercayaan ini, gue maafin lo. Disini gue juga minta maaf udah mikir yang enggak-enggak tentang lo."
Alvin tersenyum sambil meneteskan air matanya. Dia meraih tangan Indah dan memegangnya erat-erat.
"Gue gak tahu harus bilang apa, selain ucapan terimakasih sebanyak-banyaknya buat lo, yang udah percaya sama gue," ucap Alvin. "Gak ada niatan sama sekali buat gue untuk pindah ke lain hati. Gue sayang sama lo, Ndah."
Indah membalasnya dengan senyuman. Hatinya merasa lega. Dia sudah bertemu Alvin, Alvin sudah menceritakan semua yang telah terjadi.
"Udah deh, gue haus. Gue mau minum kopi dulu," ucap Indah.
"Haha, silakan Ndah, kopinya enak banget, cocok buat lo yang manis," jawab Alvin.
"Mulai gombal nih ...," Indah mencibir. Alvin tertawa kecil.
Kopi cappucino terasa sangat nikmat. Disela-sela kenikmatannya, Indah membuka HP-nya yang bergetar. Dia takut ada pesan masuk yang penting. Ternyata, Audi mengirimkan pesan lewat akun facebooknya pada Indah.
Audi Renata G
Hai Indah. Lo bisa datang ke RS Permata sekarang? Gue tahu lo lagi sama Alvin. Ajak dia ya :)
Pesan itu mendatangkan pertanyaan di benak Indah. Dia langsung memberitahu pesannya pada Alvin yang juga sedang mengotak-atik HP-nya.
"Vin, lo baca pesan ini deh," sahut Indah.
Pandangan Alvin tertuju pada pesan Audi di HP Indah.
"Gue juga barusan dapet pesan, kalo gue sama lo ditunggu di RS Permata ama dia," ujar Alvin.
"Ada apa? Kenapa Audi?" tanya Indah sambil mengambil kembali HP-nya.
"Gue gak tahu, sekarang mending kita langsung kesana," jawab Alvin.
"Hei! Untung kalian masih disini," tiba-tiba Jefri datang menghampiri mereka.
"Jefri? Kenapa lo bisa ada disini?" tanya Indah.
"Audi ...," ujarnya.
"Kenapa?" tanya Indah panik.
"Pokoknya kalian berdua cepet ikut gue naek mobil. Sekarang!" Jefri juga menjadi panik. Tanpa basa-basi lagi mereka langsung keluar dari kafe dan menuju mobil Jefri.
"Pak, ke RS Permata," Jefri meminta pada sopir pribadinya.
"Siap," jawabnya. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction[ BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS ] Kau tahu, mempertahankan sebuah hubungan tak semudah membalikkan telapak tangan, tak sesingkat mengedipkan mata. Namun apa arti sebuah hubungan jika pada akhirnya meneteskan air mata? Ini bukanlah cerita cinta biasa...