Part 10

47 14 0
                                    

"Oke, gue ngerti, gue ngerti," ucap Alvin.

"Jadi gini ceritanya ...."


Alvin menceritakan semuanya pada Jefri, hingga makanan yang mereka pesan pun datang. Meski begitu, mereka tetap larut dalam cerita Alvin mengenai kejadian yang sebenarnya. Jefri yang antusias mendengarkan menanggapi cerita Alvin dengan angguk-anggukan.

"Kalo saran gue, mending lo dateng ke rumahnya si Indah. Kalo enggak ya ajak ketemuan di kafe atau dimana kek, terus lo jelasin semuanya. Ya itung-itung membayar rasa rindu dan rasa cemburunya si Indah," Jefri memberikan saran.

"Masa gue harus balik lagi kesana? Ongkosnya mahal, bro. Gue aja ini lagi hemat-hemat. Udah mah HP rusak," jawab Alvin.

"Tapi lo ada keinginan buat datengin Indah?"

"Ya kalo ada duit sih ayo-ayo aja," Alvin menjawab dengan lesu.

"Mending gue pinjem HP lo aja deh Jef. Gue mau nelpon sama si Indah," lanjutnya. "Soal pulsa, tar gue isiin, janji."

"Wah beneran ya, tar siang gue pinjemin deh," ucap Jefri.

"Yaelah, kalo soal isi ulang pulsa aja langsung diiyain," Alvin mencibir. Jefri hanya nyengir. Mereka menyantap sarapan mereka.

:'(

"Halo Ndah?"

"Siapa ya?" suara Indah mulai terdengar dari sambungan telepon.

"Ini gue Ndah, Alvin ..."

"Oh elu Vin. Gue kira siapa. HP lo udah bener? Kata si Jef lagi rusak?"

"Iya, HP gue emang lagi rusak. Dan ini gue nelpon pake HP-nya Jefri. Maaf ya, gue gak ngabarin ini."

"Hmm ... iya gue ngerti kok. Semoga lu cepet punya HP lagi ..."

"Aamiin ... thanks Ndah. Oh ya, gue sebenernya mau ngejelasi ke lo tentang apa yang sebenarnya terjadi ..."

Alvin menceritakan kembali semuanya. Indah mendengarkan dengan baik. Dia berusaha untuk menerima semua alasan yang Alvin paparkan. Karena Indah percaya, Alvin tak akan pernah membohonginya.

"Gue bener-bener minta maaf sama lo Ndah. Gue gak ada maksud buat bikin lo cemburu dan apalah itu ..."

"Gue juga Vin, maafin gue udah salah sangka ke lo. Dengan lo ngasih kabar ke gue, gue udah tenang dan bisa lupain pikiran negatif gue tentang lo, Vin. Mmm ... ada satu permintaan gue buat lo Vin, satu aja."

"Apa itu?"

"Tolong kasih kabar ya kalo ada apa-apa. Jangan tiba-tiba menghilang, lalu datang lagi. Minimal kita gak putus komunikasi lah, Vin," Indah memaparkan permintaannya.

"Iya Ndah, gue akan kabarin. Janji."

"Bagus deh, sehat selalu ya Vin. Aku sayang kamu."

"Sayang Indah juga ..."

Sambungan telepon terputus. Alvin memberikan HP-nya pada Jefri kembali dan berterimakasih. Sementara itu, Indah bisa tersenyum lega dan bahagia. Walaupun tak bertemu secara langsung, Indah bisa merasakan segala kerinduannya terbayar. Dalam doanya ia hanya bisa berharap bahwa Alvin akan selalu setia dan bertahan dalam hubungan ini.

:'(

Indah dan Kiki berjalan menyusuri koridor sekolah. Jam istirahat sesudah olahraga lima belas menit lagi akan berakhir. Mereka harus segera berganti pakaian karena apabila telat, guru bahasa Inggris akan mengomeli mereka dengan bahasa Inggris yang sangat fasih. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Rifki yang tengah nongkrong bareng teman-temannya.

ABOUT YOU (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang