Aku selalu terkesan bagaimana sebuah tindakan sederhana yang dilakukan secara spontan dapat membuat suatu perubahan besar.
Seperti misalnya keputusanku untuk menanam sebuah bibit bunga di suatu taman kota.
Tidak pernah dalam khayalan terliarku mendapati Mia, ipomoea alba yang kutanam, akan tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Ini adalah salah satu sihir yang sudah ada sejak sangat lama, ada hubungannya dengan pemberian nama terhadap bunga oleh pemiliknya.
Sayangnya, seperti bunga pada umumnya, Mia adalah sosok yang ringkih. Moonflower adalah bunga yang mekar di malam hari, mengandalkan kekuatan yang dibawa oleh utusan-utusan dari bulan setiap malam.
Setahuku, tidak ada peraturan yang mendeklarasikan bahwa seorang utusan bulan tidak boleh jatuh cinta pada makhluk hidup di bumi. Menurutku, itu sepenuhnya menjadi resiko mereka bila harus menjalani... yah, hubungan jarak jauh.
Mia layu bukan akibat dari perasaannya. Seperti yang kukatakan tadi, Mia adalah bunga yang ringkih, dan bunga semacam ini tidak dapat terpisah terlalu jauh dari akarnya. Entah sejak kapan Mia menyadari bahwa lingkaran rumput itu merupakan salah satu batasan wilayahnya. Dugaanku, setiap bunga pasti selalu tahu.
Aku berdoa dengan tulus agar Mia dapat hadir kembali di suatu tempat. Karena cerita ini ada berkat pertemuanku dengan seorang pemuda berambut putih yang tak sengaja kutemui di taman malam itu, pemuda yang tengah duduk sendirian di air mancur berpatung malaikat dengan ekspresi sendu di wajahnya.
Tertanda,
Midnight
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight's Journal Of Tales
FantasySebuah jurnal berisi koleksi kisah roman-fantasi milik Midnight. Yang mana kisahmu? [Collection of Short Stories, Fantasy-Romance]