"Tae ngalah kek" Jisoo berjongkok di depan mesin basket tersebut. Tidak,tidak sanggup lagi, ia lelah.
Bodoamat dengan orang orang yang ngeliatin dia, pokoknya Jisoo mau jongkok.
Ceritanya mereka lagi main basket di timezone, trus mereka buat kesepakatan.
'Siapa yang paling dikit masukin bola nya ke dalam ring dia yang traktir makan'
"Jiahh, masuk dua doang Ji? Pfttt— BUAHAHAHA" Taehyung mentertawakan Jisoo yang udah jongkok lemas di lantai.
Padahal cuma tinggal lempar bola ke ring doang.
Tapi Jisoo ngelemparnya tuh sambil nyanyi, loncat loncat-an trus lari sana sini. Jadi wajar cape kan? Hehe.
"Tau ah Tae, cape" Jisoo kembali berdiri.
"Yaudah,langsung makan aja gimana?"
"Y"
Jisoo beranjak pergi dari situ dengan wajah yang ditekuk serta tangan yang menyilang dada.
Taehyung sedikit berlari menyusulnya,
dan mendaratkan lengannya di leher Jisoo.
Ah lebih tepatnya dirangkul.
"Di trakrir kan?" Taehyung sedikit menjepit pipi Jisoo dengan dua jarinya.
Jisoo melirik Taehyung.
'Anjir Taehyung mau ngebunuh gue apa gimana si?! Pakai dirangkul trus nyubit pipi segala kan lemah gue huhu'"Ck iya, tapi jangan yang mahal-mahal" Ucapnya dengan nada ketus.
"Maunya mahal mahal"
"Gue tinggalin lo disini" Ancam Jisoo.
"Jangan dong, nanti di ambil orang"
"Besoknya orang itu akan hilang"
"Idih keya dilan aja" Taehyung terkekeh.
"Yaudah kalau nanti ada yang ngambil, lo tinggal bilang aja kalau lo gabisa di ambil"
"Kok bisa gabisa di ambil?"
"Soalnya lo berat hehe. Pokoknya jangan mahal mahal yah? Gue lagi miskin nih" Ucap Jisoo memelas.
"Iya iya paling 500 ribu doang buat traktir gue"
Jisoo berhenti berjalan.
"Tae, gue masih sayang ginjal" Jisoo cemberut.
"Iya iya bercanda kali. Ish gemushh deh" Taehyung menekan pipi Jisoo dengan tangannya yang satu lagi.
"Pipi gue ntar kembang kempis tae!" Protes Jisoo.
Taehyung tidak peduli akan ucapan Jisoo. Ia lebih memilih menatap Jisoo dalam-dalam, menyusuri setiap inci wajah indah milik gadis tersebut.
"Yang, liat deh itu mereka sweet banget. Coba aja kamu, aku rangkul aja langsung berubah jadi singa"
"Diam. Jangan dekat dekat atau mati?"
Jisoo dan Taehyung tertawa melihat pertengkaran sepasang kekasih di sebrang mereka.
"Nanti kalau udah pacaran, jangan galak kek cewe itu" Bisik Taehyung di telinga Jisoo. Di usapnya pelan rambut Jisoo.
Jisoo? Blushing.
'Oke Jisoo, santuy. Tarik nafas buang. Anggap aja simulasi pacaran' Batin Jisoo sambil ngelus ngelus dadanya.
➖➖
Taehyung melahap pelan makanannya.
"Enak banget Ji"
"Enak lah gratisan. Yang ga enak dompet gue" Cibir Jisoo.
Taehyung menghentikan proses telan menelannya.
"Oh ga ikhlas nih?"
"Ga dong, kan cuma kalah tarung"
"Yaudah nanti gue ganti kali.
Tunggu udah jadi cewe gue tapi, gue traktir terus sampai lo puas""Yaudah cepetan jadiin gue cewe lo biar cepat di ganti hehe" Jisoo bercanda, sekalian ngode ngode wkwk.
"Pengen cepat di ganti apa pengen cepat pacaran sama gue hm?" Taehyung menaik-turunkan alisnya.
"Dua duanya"Jisoo nyengir.
Habis itu mereka diam-diaman.
Dihitung-hitung udah seminggu lebih loh mereka dekat kaya gini. Udah seminggu lebih Jisoo chattingan, di kasi harapan, di gombalin, di ajak jalan berduaan kaya gini. Ya Jisoo harap sih ga di php-in aja ya hehe.
"Udah habis makannya? Mau lanjut jalan?" Tanya Taehyung.
"Pulang aja tae, udah jam setengah sembilan ini. Ga takut apa di golok papski gue gara gara bawa anak gadisnya yang cantik membahana keluar malam?"
Taehyung terkekeh, "Yaudah ayo pulang, bahaya ntar kalau digolok sama papski gada yang jagain anak gadisnya yang cantik membahana"
"Dih" Jisoo terkekeh mendengar ucapan Taehyung. Cringe, tapi mampu buat Jisoo berbunga bunga.
➖➖
"Jisoo bangun, udah nyampai hey"
"Ji"
"Jisuu"Taehyung menggoyang-goyangkan lengan Jisoo. Gadis yang duduk disebelah kirinya ini nampaknya sudah tertidur pulas.
Mau gamau ya harus di gendong.
Pertama-tama Taehyung membuka sepatu Jisoo terus keluar dari mobilnya— lebih tepat mobil milik ayahnya yang dia pinjam hehe.
Taehyung membuka pintu sebelahnya dan mulai menggendong Jisoo ala bridal style. Habis itu dia nutup pintunya dulu baru masuk ke halaman rumah jisoo.
Jisoo sama sekali tidak terbangun, hanya suara dengkuran kecil yang terdengar.
Tok tok tok.
"BENTAR!" Sahut Irene dari dalam.
Cklek.
"Pulang malam ma—"
Pintu terbuka, menampilkan sosok Irene dari dalam.
"Sttt" Kode Taehyung.
"Eh? Udah tidur?" Irene memandangi Jisoo yang sudah tertidur lelap di gendongan Taehyung.
Taehyung ngangguk.
"Antar gue ke kamarnya bisa?"Taehyung memberi sepatu itu kepada Irene.
Irene mengangguk, mengambilnya lalu menuntun Taehyung kearah kamar sepupunya itu.
Taehyung menelentangkan Jisoo diatas kasur, melepaskan tasnya dan menaruhnya di atas meja lalu menaikkan selimut sampai leher, mengusap pelan surai wanita tersebut sambil memperhatikan wajahnya ketika tidur.
Lucu menurutnya.
"Ah ya gue pulang dulu rin, titip salam ke Jisoo"
Irene mengangguk, menghantar Taehyung keluar kembali.
"Ckck Jisoo kebo banget pasti" Irene menggelengkan kepalanya.
➖➖
Malam banget ya hehe<3