Jisoo terbangun akibat dering dari hp-nya.
"Ck ganggu aja lo gue lagi tidur bangsat"
"Ih kak Jisoo kasar ah ga like"
"Bodo. Apa lo nelpon gue pagi-pagi?"
"Mau makan hehe"
"Ya tinggal makan lah bego. Emangnya dirumah Yuna ga di kasi makan lo?"
"Maunya masakan kakak! Sekalian masakin Yuna sama bang Tae ya, di tunggu sampai jam 8! gada penolakan. Lop yu kak Jichuu"
Irene yang mendengar keriuhan seorang Jisoo pun ikut terusik dan terbangun. "Berisik anjing"
Jisoo berdecak kesal.
"Lia anjing ah ngerepotin aja"Hari minggu dibangunin jam 6 pagi gini gara-gara Lia lapar, kan bener-bener gada akhlak tuh anak.
"Ren masak gih"
"Yeu yang disuruh elo juga. Lagian gue ntar mo ibadah bareng rose"
Jisoo menyerengit, "Gue kira kristen ktp doang lo"
"Yeu itumah lo, kegereja kok sebulan sekali"
"Gini-gini gue rajin doa. Udah ah gue mo masak dulu"
➖➖
Jisoo mengambil kunci motornya memakai jaketnya dan mengemas makanan tersebut lalu bersiap meluncur kerumah Yuna. Kalau saja Lia tidak memaksanya kesana, ya Jisoo ngga bakal mau lah anjir kesana, mls bgt ketemu mantan.
Jisoo memasang helm, menaiki motor dan menancapkan gasnya.
Selang beberapa gang yang ia lewati, akhirnya nyampai juga.
Toktoktok.
Dengan canggung dia mengetuk pintu, berdoa kali ini yang membukakan pintu bukan Taehyung.
Ceklek.
"Eh Jisoo?"
Jisoo meneguk ludahnya kasar. Doanya ternyata tidak terkabul.
"Ah, halo"Taehyung tersenyum.
'Anjir mantan makin cantik aja:('"Itu... bisa panggilin Lia?"
"Lia? Barusan pergi sama Yuna" Taehyung terlihat lebih calm daripada kemarin.
'Lia anjing ngejebak gue apa gimana si?!' Batin Jisoo.
"O-oh, titip ini kalau gitu" Jisoo menyodorkan tempat makan 3 susun itu pada Taehyung.
"Wah apanih?" Taehyung mengambil alih benda tersebut.
"A-ah itu, nasi goreng"
"Lo yang buat?"
Jisoo mengangguk.
"Wah keknya enak"
Jisoo nyengir canggung.
Taehyung menghela nafas, lalu tersenyum. "Santai aja kali Ji gausah tegang gitu"
Jisoo menyengir, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ah iya, gue pulang dulu titip salam ke Lia sama Yuna"Jisoo berbalik arah, tapi tangannya di genggam hingga dia harus memutar balik arah pandangnya.
"Gamau mampir dulu apa?"
'Ngapain mampir? sengaja bikin gue gagal move on apa gimana:('
Jisoo menyingkirkan tangan Taehyung pelan dari pergelangan tangannya.
"Eh? Sorry" Ucap Taehyung malu. Bisa-bisanya dia kelepasan megang Jisoo. Ah efek rindu ini:)
"Hehe iya gapapa. Gue langsung balik aja masih ada urusan" Bohong Jisoo.
"Owh oke. Perlu gue anter?"
Jisoo menunjuk motornya, "Ga perlu, gue pakai motor hehe"
Taehyung ber-oh ria. Lagi-lagi dia menanyakan hal bodoh, padahal dia sudah melihat motor tersebut daritadi.
Jisoo tersenyum, membungkukkan badannya sebagai tanda permisi.
"Jisoo"
"Hm?"
"Anu gue salah liat apa gimana, itu mata lo agak bengkak gitu?" Taehyung meraba matanya sendiri.
Jisoo reflek ikut meraba matanya, lalu memalingkan wajahnya dari Taehyung.
"Ah itu, gue semalam nonton hi bye mama sama iren"Bohong. Jelas-jelas semalam ia menangis karena sesi curahan hati bersama irene. Dan untuk hi bye mama, dia sudah lama selesai menonton drakor tersebut.
Taehyung tidak se-bodoh itu untuk percaya. Dari gelagatnya saja sudah terlihat bahwa Jisoo sedang berbohong.
"Sesedih itu drakor nya?"
Jisoo tersenyum dan mengangguk.
"Sesedih apa?"
"Sesedih kandasnya sebuah kisah cinta" Random Jisoo. "Ah apa banget dah haha, balik dulu ya"
Taehyung mengulum bibirnya. Ini Jisoo lagi nyindir tentang kesedihan mereka apa gimana?
Jisoo dengan cepat menuju motornya, takut Taehyung akan tersinggung atas ucapannya tadi.
"Hati-hati"
Jisoo tersenyum. Kalau boleh jujur, dia rindu menghabiskan waktu bersama pria tersebut.
Begitu juga dengan Taehyung.
Rindu yang teramat rindu akan seorang Jisoo.➖➖
Baru saja Jisoo memasuki rumah, moodnya kembali hancur. Dua manusia ini kembali mengunjungi rumahnya.
"Mams, Iren udah pergi?" Tanya Jisoo, mengabaikan dua manusia yang tengah menduduki sofa mahal kesayangannya.
Habis ini mungkin Jisoo akan mencuci sofa tersebut.
Mamski mengangguk mengiyakan pertanyaan Jisoo tadi.
"Oh oke" Jisoo kembali berjalan kearah kamar.
"Kak Jisoo" Panggil Sejeong membuat Jisoo menghentikan langkahnya.
"Jangan panggil kak, gue bukan kakak lo"
"Maaf" Sejeong menunduk.
Jisoo memutar bola matanya malas.
"Maaf udah buat keadaan keluarga kakak jadi hancur gini. Aku ga ada niatan ngerebut papa dari kalian, aku cuma minta papa ngasi kasih sayang ke aku persis kaya papa ngasi kasih sayang ke kalian "
"Yodah sih gue ga masalah. Memang semestinya lo ga ngerebut apa yang jadi hak orang, jadi ya udah, kalau cuma minta kasih sayang jangan sampai buat kehancuran. Cukup Taehyung aja jangan Papski"
Dengan kesantaian Jisoo kembali menuju ke arah kamar, sedangkan orang-orang disana tertegun mendengar hal itu.