Baik Mingyu maupun Wonwoo, keduanya membeku. Mendengar suara ketiga teman laknatnya yang diawali dengan Hoshi kemudian diikuti oleh Jeonghan dan Jihoon, seketika kepala Wonwoo berdenyut sakit dan ia pun mendengus pasrah.
'Well... fuck.'
{}
Disini lah Wonwoo, duduk di sofa ruang tengah dan dikelilingi oleh tatapan-tatapan aneh dari Jeonghan, Jihoon, dan Hoshi yang membuat sekujur tubuhnya merinding, meninggalkan Mingyu yang sibuk berkutat di dapur.
"Bisa jelasin apa yang barusan kita liat, won?" Tanya Jihoon datar.
"Gue—"
"Jujur." Lanjut Jeonghan memotong ucapan Wonwoo.
Well, fyi Wonwoo was going to answer it honestly though.
"Gue dipeluk?"
"Hmmm.... haahhh...." Gumam Hoshi yang tampak tidak fokus sedari tadi.
"Iya kita juga tau lo dipeluk, terus?" Lanjut Jeonghan lagi.
"Ya kita pelukan."
"And then?"
"Kalian dateng." Jihoon sontak menatap Wonwoo tidak percaya. Ia mulai gemas dengan temannya yang satu ini karena tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka.
"Demi apapun sumpah kayaknya laptop apel kredit lo enak nih, Won. Jawab ngawur sekali lagi siap-siap aja." Wonwoo seketika menatap nanar laptop kredit belum lunasnya yang berada di pangkuan Jihoon kemudian menatap Jihoon dengan pandangan memohon. Entahlah, laptop kredit seharga motor miliknya sangat amat berharga.
"SALAH GUE DIMANA ITU GUE UDAH JAWAB JUJUR?? PLIS JANGAN LAPTOP GUE! Kredit gue masih ada 7 bulan lagi baru lunas, Jiuun astagaaaa."
"Bodo amat??? Gini ya Won, kita tuh tau lo berdua pelukan di dapur dan kepergok sama kita. Tapi bukan itu yang kita maksud, lo ngerti nggak sih maksud pembicaraan kita?!"
"Lah kalian kan cuma minta jelasin apa yang barusan kalian liat, ya kalian kan liat gue sama Mingyu lagi pelukan. Salahnya dimana?" Mendengar jawaban bodoh tapi benar juga dari Wonwoo, tampak guratan-guratan emosi yang mulai muncul di permukaan wajah Jeonghan dan Jihoon
"Hmmmmh..... gila..." Gumam Hoshi sembari menyandarkan tubuhnya di sofa sembari memejamkan matanya.
"GAK USAH HAMHEM-HAMHEM AJA DARI TADI OCI LO NGAPAIN SIH! Itu temen lo udah bikin emosi banget sumpah, lo jangan ikut-ikutan, dong!" Geram Jeonghan yang membuat Hoshi sadar dan kembali menjadi fokus.
"Apaan sih? Hah... sumpah gue terlena banget sama bau masakan temen baru lo itu, Won. Eh... lo berdua kenapa dah? Wonu, si Jeonghan sama Jihoon lo apain mukanya sampe naber gitu?" Tanya Hoshi polos yang membuat Jihoon sontak mengangkat laptop yang ada di genggamannya hendak memukul Hoshi dengan benda tersebut yang untungnya lebih dulu ditahan oleh sang empunya.
FYI, laptop lama Wonwoo juga rusak akibat salah satu dari ketiga teman barbarian-nya ini. Parahnya, saat itu Wonwoo tengah mengerjakan project yang deadline-nya kurang dari 2 hari kemudian sehingga menyebabkan Wonwoo mau tidak mau harus kredit laptop baru karena takut kena marah daddy. Entah lah Wonwoo lupa siapa pelakunya yang pasti karena itu Wonwoo sangat amat menjaga laptopnya ini.
"DEMI NEPTUNUS JANGAN LAPTOP KREDIT GUE BANGS—"
"Guys? Makanan udah siap—" Ucapan Mingyu terhenti ketika melihat kondisi ruang tengah yang sangat mengejutkan dimana sang pujaan hatinya tengah menahan lelaki mungil yang hendak memukul lelaki bermata sipit dengan laptop di tangannya yang masih mengudara serta lelaki satu lagi yang tampak tengah memijat keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denialism | Meanie [✔]
Fanfiction"Jangan ngaku straight kalo pada akhirnya lo mendesah nikmat di bawah tetangga baru lo yang ganteng itu." "Enak aja, gue yang di atas." [Completed] Romance, Comfort, Mature. Meanie couple Teacher | Caswoo Spin-off ©️Jungsushii, 2020 #1 Comfort #3 Me...