Doubt

6.3K 797 60
                                    

"Karena pada kenyataannya gue dan dia cuma temenan?" Celine kemudian hanya menatap Wonwoo sembari mengernyitkan keningnya lalu menghela napas pasrah.

"Then one of you has feelings towards the other. No doubt."

Deg,




{}


Wonwoo terdiam sesaat ketika mendengar ucapan Celine barusan.

'Perasaan itu hal yang normal-normal aja anjir.' Lamunannya terhenti ketika Celine melayangkan tangannya di depan wajah Wonwoo.

"Nggak usah ngaco, Cel."

"Maaf, won. Tapi semua orang yang liat gue jamin akan berpikiran sama kayak gue."

"Tap—"

"Good morning, class. How are you today?" Ucapan Wonwoo terhenti ketika dosen masuk dan pada akhirnya, Celine hanya tersenyum maklum melihat ekspresi wajah Wonwoo yang tidak bisa di tebak sepanjang kelas pagi mereka.

{}

Kelas pagi kini sudah selesai. Tepat seperti perkiraan, Jeonghan dan Hoshi tidak masuk kelas karena ketiduran sedangkan Jihoon terlambat karena kesiangan. Saat ini Wonwoo berada di cafetaria fakultas dengan Jihoon tengah menunggu kedua temannya untuk kelas selanjutnya siang nanti.

"Won, mau makan apa? Hari ini gue yang traktir mumpung nggak ada Oci sama Jeonghan. Maklum abis gajian dari mama." Tidak ada jawaban dari Wonwoo. Lelaki itu hanya terdiam sembari menatap ke sembarang arah yang membuat Jihoon sedikit bingung. Pasalnya, semenjak ia datang ke kelas tadi pagi, ia sudah disuguhkan dengan pemandangan ekspresi wajah berpikir sangat keras dari Wonwoo.

"Won?"

"..." Tidak ada jawaban.

"Wonu?"

"..."

"Wonwoo lo kenapa sih?"

"..." Tidak ada jawaban dari Wonwoo akhirnya membuat lelaki mungil itu sedikit jengkel dan akhirnya terbawa emosi.

"Narendra Wonwoo!"

"Hmm..." Jawaban gumaman yang dikeluarkan Wonwoo barusan semakin membuat Jihoon kesal dan berakhir menarik kerah Wonwoo sehingga membuat  lelaki tersebut sedikit terkejut.

"Ji apa-apaan sih ini?"

"Dipanggilin diem aja sekalinya jawab cuma ham-hem ham-hem, bisu lo?" Kesal Jihoon. Wonwoo pun kemudian melihat kearah sekeliling mereka lalu menghela napas pelan.

"Ck, lepas ah. Malu diliatin orang." Jihoon kemudian tersadar bahwa saat ini mereka dengan jadi pusat perhatian mahasiswa yang kebetulan berada di cafetaria tersebut. Ia pun melepaskan cengkramannya pada kerah Wonwoo dan kembali pada posisi duduknya.

"Lo kenapa sih? Aneh banget dari tadi tau gak."

"Gapapa."

"Anjir lah, lo punya masalah hidup apaan sih? Kredit laptop? Liat napa itu muka udah kayak orang dikejar lintah pasir?" Wonwoo hanya menghela napas heran kemudian memeluk Jihoon dengan erat lalu menepuk-nepuk punggungnya pelan. Hal tersebut tentu saja membuat Jihoon kaget setengah jiwa dan mulai berpikir untuk menusuk temannya ini dengan benda tumpul biar lebih sakit.

"Emang pelukan sama cowok kayak gini itu aneh ya, Ji?"

"Hah?! Ya menurut lo aja ini sekarang aneh apa enggak?!" Ucap Jihoon panik.

"Enggak."

"Nah, yaudah lepasin." Wonwoo pun melepaskan pelukannya pada Jihoon kemudian menatap lelaki itu dalam sehingga membuat Jihoon mulai merasa tidak nyaman

Denialism | Meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang